Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengawasan akun medsos dosen dan mahasiswa dinilai kurang efektif

Pengawasan akun medsos dosen dan mahasiswa dinilai kurang efektif Ilustrasi Facebook. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Langkah Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir melakukan pengawasan aktivitas media sosial para rektor dan dosen dengan alasan memantau masuknya paham radikalisme ke dalam kampus dinilai kurang efektif. Meski langkah itu dianggap sebagai sesuatu yang wajar untuk dilakukan sebagai langkah antisipasi.

"Itu kan mengantisipasi, dalam konteks upaya antisipasi boleh-boleh saja. Tetapi efektivitasnya perlu dipertanyakan," kata Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Fauzan, Rabu (6/6).

"Apa itu efektif kalau arahnya upaya deradikalisasi. Kayak kita ini, orang yang mencoba mengungkap radikalisme, terus apa benar tidak terlibat? Ya kalau memang sebagai antisipasi tentu boleh-boleh saja, tetapi tingkat efektivitasnya yang perlu kita lihat," sambungnya menambahkan.

Kata Fauzan, upaya penting yang perlu dilakukan adalah pendampingan setiap Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di masing-masing kampus. Pendampingan itu dilakukan oleh dosen yang memang diberi tugas atau bertanggung jawab terhadap masing-masing UKM.

"Saya lebih sepakat, seumpama Kemenristekdikti menurunkan regulasi yang menyebutkan di situ ada pendampingan-pendampingan di setiap unit kegiatan mahasiswa. Itu saya kira lebih bagus. Itu efektif, meskipun toh itu juga belum tentu menjamin 100 persen, tetapi langka ini bisa dijadikan warming," jelasnya.

Kata Fauzan, UMM adalah perguruan tinggi yang mengemban misi idiologis Muhammadiyah dan sejak awal menolak radikalisme. Upaya yang suah dilakukan adalah mengontrol terhadap seluruh kegiatan mahasiswa agar tidak terpapar ideologi sesat, termasuk radikalisme dan terorisme.

"Deradikalisasi itu kita antisipasi dengan cara pendampingan terhadap seluruh kegiatan kemahasiswaan. Itu sebagai bentuk kontrol untuk memantau idologi-idologi yang berkembang, yang ditengarai mengarah pada radikalisme," jelasnya.

Menurutnya, kalau radikalisme banyak tumbuh di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia karena memang PTN tidak berbasis keislaman seperti kampusnya. Semua perguruan tinggi Muhammadiyah membangun mahasiswa berwawasan kebangsaan dan keislaman yang tentu versi Muhammadiyah.

Seluruh kegiatan organisasi di kampusnya diatur dari mulai lembaga intranya, termasuk kajian-kajian Islam. Semua didampingi seorang dosen, yang bertanggung jawab mengawal organisasi-organisasi itu.

Sepanjang kegiatan dilakukan di Kompleks UMM, dipastikan masih terpantau. Tetapi memang tetap harus waspada, gerakan terorisme dan radikalisme disebut sebagai siluman.

Gerakan mereka mengambil basis anak-anak muda yang berpendidikan. Sehingga memang pendampingan saja tidak cukup, karena organisasinya yang tidak permanen dan bisa membubarkan diri sewaktu-waktu.

"Tahun 2005, pernah mahasiswa kami sebagai korban NII (Negara Islam Indonesia) yang dicuci otaknya. Saya ingat, karena saya kepala Biro Kemahasiswaan," tegasnya.

Selain itu UMM juga menjalin kerja sama dengan stakeholder dan warga lingkungan kampus untuk menciptakan kondisi aman dan nyaman. Bahkan kerjasama terjalin dari tingkat RT RW, karena memang kampusnya berada di perkampungan.

"Karena yang kami antisipasi sebenarnya tidak hanya radikalisme saja. Radikalisme ini kan menjadi berita menarik karena memiliki pemuatan politik yang kuat. Tetapi tidak kalah pentingnya peredaran narkoba, hubungan bebas yang juga harus dintisipasi. Kita kerja dengan unit masyarakat tersebut mengantisipasi agar tiadak terjadi persoalan itu," jelasnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mahfud Dapat Laporan Rektor Diminta Buat Pernyataan Sebut Jokowi Negarawan
Mahfud Dapat Laporan Rektor Diminta Buat Pernyataan Sebut Jokowi Negarawan

Menurut Mahfud, tindakan untuk mengajak sejumlah rektor menyatakan sikap seperti itu adalah perbuatan yang kurang sehat.

Baca Selengkapnya
UGM Larang Dosen Killer: Tidak Zamannya Lagi Gunakan Kekerasan Verbal maupun Psikis
UGM Larang Dosen Killer: Tidak Zamannya Lagi Gunakan Kekerasan Verbal maupun Psikis

UGM melarang dosen killer atau dosen mengajar galak untuk menciptakan suasana belajar nyaman tanpa kekerasan fisik maupun psikis.

Baca Selengkapnya
Pengakuan Mahasiswa UNM yang Didorong Dosen Gara-Gara Protes Kebijakan Kampus
Pengakuan Mahasiswa UNM yang Didorong Dosen Gara-Gara Protes Kebijakan Kampus

Salah satu kebijakan yang menjadi sorotan adalah mahasiswa baru wajib membeli jas almamater.

Baca Selengkapnya
Perundungan PPDS di RSHS Bandung, Unpad Hentikan Studi Dua Pelaku
Perundungan PPDS di RSHS Bandung, Unpad Hentikan Studi Dua Pelaku

Pihak Unpad juga sedang memproses pemberian sanksi berat kepada seorang dosen pelaku bullying.

Baca Selengkapnya
Gaduh Pemilihan Rektor Berujung Gelar Guru Besar 2 Profesor Dicabut, Ini Penjelasan UNS
Gaduh Pemilihan Rektor Berujung Gelar Guru Besar 2 Profesor Dicabut, Ini Penjelasan UNS

Rektor memastikan kegaduhan pascapencopotan gelar guru besar 2 profesor tak menggangu proses belajar mengajar.

Baca Selengkapnya
Rektor Unika Mengaku Ditekan Polisi, Komjen Fadil Imran Angkat Bicara
Rektor Unika Mengaku Ditekan Polisi, Komjen Fadil Imran Angkat Bicara

Kabarhakam memastikan apa yang dilakukan pihaknya sesuai dengan ketentuan dan aturan.

Baca Selengkapnya
Polri Diduga Intimidasi Rektor Unika, Ganjar: Sebagai Anak Polisi, Saya Tidak Terima
Polri Diduga Intimidasi Rektor Unika, Ganjar: Sebagai Anak Polisi, Saya Tidak Terima

Tindakan intimidasi tentunya sangat disayangkan, untuk membuat video yang intinya mendukung pemerintah.

Baca Selengkapnya
Nadiem Bungkam saat Ditanya Soal Kasus Perundungan dan Sentilan Jusuf Kalla
Nadiem Bungkam saat Ditanya Soal Kasus Perundungan dan Sentilan Jusuf Kalla

Awak media pun langsung memberondong sejumlah pertanyaan salah satunya yakni terkait kasus perundungan.

Baca Selengkapnya
Kecewa dengan Pelanggaran Demokrasi dan Etika, Mahasiswa UNS Keluarkan Maklumat Supersemar
Kecewa dengan Pelanggaran Demokrasi dan Etika, Mahasiswa UNS Keluarkan Maklumat Supersemar

Kecewa dengan Pelanggaran Demokrasi dan Etika, Mahasiswa UNS Keluarkan Maklumat Supersemar

Baca Selengkapnya
Viral Dosen UMS Diduga Lecehkan Mahasiswi saat Bimbingan Skripsi, Begini Respons Pihak Kampus
Viral Dosen UMS Diduga Lecehkan Mahasiswi saat Bimbingan Skripsi, Begini Respons Pihak Kampus

Pihak kampus saat ini tengah melakukan investigasi terkait kebenaran kasus pelecehan seksual itu.

Baca Selengkapnya
Hentikan Kekerasan, Intoleransi Hingga Perundungan di Dunia Pendidikan!
Hentikan Kekerasan, Intoleransi Hingga Perundungan di Dunia Pendidikan!

Selain kasus kekerasan, kasus-kasus intoleransi di institusi pendidikan harus menjadi perhatian semua pihak.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Ratusan Kasus Perundungan Dokter di PPDS, Begini Respons Rektor Unair
Kemenkes Temukan Ratusan Kasus Perundungan Dokter di PPDS, Begini Respons Rektor Unair

Temuan ini, merupakan hasil investigasi yang dilakukan oleh Kemenkes.

Baca Selengkapnya