Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Pengeboman & Segala Aksi Terorisme Itu Bukan Islam'

'Pengeboman & Segala Aksi Terorisme Itu Bukan Islam' Wiranto diserang. ©2019 twitter.com

Merdeka.com - Radikalisme berbuntut aksi terorisme menjadi wabah menakutkan. Ironisnya aksi para teroris selalu menjadikan agama sebagai pembenaran. Padahal tak ada satu pun agama mengajarkan kekerasan, apalagi sampai melakukan pembunuhan.

"Jadi pengeboman dan segala aksi terorisme itu bukan Islam. Mereka selama ini 'membajak' Islam untuk pembenaran aksinya," ujar Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Syaiful Bakhri dalam keterangannya, Kamis (24/10).

Di Indonesia, lanjut Wakil Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah 2010-2015 ini, seluruh masyarakat dan negara terus memerangi radikalisme sebagai musuh ideologi. Tidak hanya umat Islam, seluruh penganut agama yang ada di Indonesia juga melakukan hal serupa.

Orang lain juga bertanya?

"Itu bukan ajaran Islam, tapi ajaran pemeluk yang tidak paham Islam dan tersesat," tukas Syaiful.

Ia mengungkapkan, teror yang selama ini terjadi lebih pada ketidakadilan, apakah itu hukum, politik, kemanusiaan, ekonomi, sosial budaya. Itulah yang dinilai bisa membangkitkan setiap orang melakukan tindakan teror.

"Ini amat sulit dideteksi, paling mungkin pemerintah memperbaiki berbagai ketidakadilan yang ada. Saya yakin kalau keadilan sosial itu sudah terwujud, otomatis radikalisme dan terorisme akan sangat berkurang," ungkapnya.

Syaiful menegaskan, semakin dimusuhi, mereka (teroris) akan semakin kuat. Cara ideal untuk menangani mereka dengan mengurai akar masalahnya.

"Misalnya, tersangka penusukan enggak bisa dituntut hukum semata, tapi harus dicari akarnya kenapa ia melakukan itu. Dalam otak mereka Pak Wiranto atau negara itu musuh mereka. Itulah yang terjadi sehingga kalau hanya penegakkan hukum, masalah itu tidak selesai dan tidak ada yang menang atau kalah," ungkapnya.

Intinya, kata Syaiful, melawan radikalisme dan terorisme tidak hanya dengan kerasnya penegakkan hukum, tetapi bisa berhasil bila dilawan dengan kemuliaan dan kehebatan Pancasila sebagai ideologi tunggal Bangsa Indonesia.

"Bagaimana memberikan pemahaman Pancasila. Jangan sekadar mengatakan aku Pancasila, aku NKRI. Bohong kalau hanya perkataan, tetapi harus dengan pemahaman. Sama dengan agama, mengajak orang beriman tidak mudah dan butuh waktu yang lama dan terus menerus," pungkasnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa Ingin Benturkan Masyarakat
Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa Ingin Benturkan Masyarakat

Setiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.

Baca Selengkapnya
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan

Narasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme

Agama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.

Baca Selengkapnya
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
Membedah Aturan KUHP Tindak Pidana Terorisme dan Perlunya Kehati-hatian dalam Penanganan Pelaku
Membedah Aturan KUHP Tindak Pidana Terorisme dan Perlunya Kehati-hatian dalam Penanganan Pelaku

Salah satu praktik yang masih ditemui saat ini adalah terorisme yang berbasis ideologi agama dan kekerasan.

Baca Selengkapnya
Guru Besar UMY Tegaskan Kelompok Radikal Intoleran Tak Jelas Sumber Ilmu & Gurunya
Guru Besar UMY Tegaskan Kelompok Radikal Intoleran Tak Jelas Sumber Ilmu & Gurunya

Perdebatan tentang urgensi mendirikan negara Islam sudah selesai ketika pendiri bangsa sepakat dengan format Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru

Untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.

Baca Selengkapnya
Mitos Kejatuhan Cicak, Ketahui Maknanya dalam Pandangan Islam
Mitos Kejatuhan Cicak, Ketahui Maknanya dalam Pandangan Islam

Mitos kejatuhan cicak sering kali dianggap memiliki makna atau petunjuk tertentu.

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air

Pentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia

Baca Selengkapnya