Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengelola media Islam sebut Jokowi zalim lebih buruk dari Orde Baru

Pengelola media Islam sebut Jokowi zalim lebih buruk dari Orde Baru Joko Widodo. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melaporkan ada 19 situs Islam yang disinyalir mengajarkan paham radikal. Bahkan, masyarakat dikatakan merasa terganggu dengan isi berita yang bersifat memecah belah itu.

Berbekal laporan itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir situs-situs tersebut. Hal itu berdasar pada Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif.

Tindakan yang tanpa ada dialog ini menimbulkan berbagai kecaman. Para pengelola situs Islam ini ramai-ramai menggeruduk Kemenkominfo. Mereka menilai pemerintah mulai sewenang-wenang layaknya Orde baru yang membatasi kebebasan berekspresi dan mengeluarkan pendapat di depan publik.

Berikut sumpah serapah pengelola media Islam nilai Jokowi bak Orde Baru, seperti dihimpun merdeka.com, Rabu (1/4):

Jokowi zalim blokir situs Islam

Pemimpin Redaksi dakwatuna.com, Samin Barkah meminta penjelasan dari pemerintah atas pemblokiran media Islam yang dikelolanya. Pihaknya tidak pernah mendapat pemberitahuan alasan pemblokiran tersebut."Tidak ada pemberitahuan, ibaratnya enggak ada asap enggak ada apa-apa. Tunjukkan oleh pemerintah, mana yang mengajarkan paham radikal," kata Samin saat dihubungi merdeka.com, Selasa (31/3).Menurutnya, Pemerintahan Joko Widodo telah melakukan penindasan kepada rakyat kecil lewat kebijakan pemblokiran situs Islam ini. Pemblokiran tersebut dinilai sebagai tanda pemerintah memiliki sifat otoriter."Penguasa sekarang ini zalim. Golkar yang besar saja diacak-acak apalagi media Islam yang kecil," terang dia.

Kemenkominfo tukang pasang plang

Pemimpin redaksi AQL Islamiccenter.com, Agus Soelarto mengatakan situs-situs media Islam diblokir pemerintah tidak memuat konten negatif seperti yang dituduhkan. Mereka meminta pemerintah mengevaluasi ulang kebijakan dinilai memberangus kebebasan pers tersebut."Kami mengajukan normalisasi situs-situs yang diblokir sesuai Pasal 16," kata Agus saat mediasi dengan pihak Kemenkominfo di lantai II, Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (31/3).Dia mengatakan, pihak Kemenkominfo harus menjelaskan dasar pemblokiran yaitu pengaduan masyarakat yang resah dengan situs-situs Islam. Jika ada masyarakat yang resah dengan situs-situs media Islam, kata dia, pihak Kemenkominfo harus memberikan data kepada sejumlah pengelola media Islam."Kalau tertutup untuk diskusi definisi radikal itu apa maka Kemenkominfo cuma tukang pasang plang, enggak melakukan proses intelektual," terang dia.

Jokowi lebih buruk dari Orde Baru

Pemimpin redaksi salam-online.com, Ubaidillah Salman membandingkan pemblokiran media rezim Orde Baru dengan Pemerintahan Joko Widodo. Menurutnya, saat Orde Baru dijelaskan poin-poin yang melanggar dalam pemberitaan."Dalam Orde Baru saja tak begini saat pemberedelan media, ketika dulu Menteri Penerangan jelaskan poin-poin mana saja yang dilanggar. Tapi ini tak ada klarifikasi terlebih dahulu kepada kami. Makanya ini lebih gila dari orde baru," kata Ubaidillah saat mediasi dengan pihak Kemenkominfo di lantai II gedung Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (31/3).Dia mengatakan, pihaknya merasa dirugikan dengan adanya pemblokiran tersebut. Oleh karena itu, pihaknya ingin sejumlah media yang diblokir dinormalkan kembali."Media ini tidak ada yang dukung ISIS. Tolong cari mana ada berita yang dukung ISIS," terang dia.

Ini situs pengajian bukan situs porno

Para pengelola media Islam menilai Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) telah melakukan tindakan radikal terhadap media Islam. Pemimpin redaksi AQL Islamiccenter.com, Agus Soelarto mengatakan, situs yang dikelolanya merupakan pemberitaan bersumber pengajian."Kami situs pengajian kok disamakan dengan situs porno," kata Agus saat mediasi dengan BNPT dan Kemenkominfo di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (31/3).Dia meminta BNPT untuk menjelaskan kepada publik, bahwa situs yang dikelolanya bukan situs-situs radikal. Oleh sebab itu, BNPT harus menunjukkan bukti-bukti kalau situs-situs media Islam memuat radikalisme."Apakah ini tugas BNPT mewakili pemerintah, kalau tak ada klarifikasi hari ini dapat pernyataan bukan situs radikal tunjukan sama kami pernah melakukan radikal," ujarnya.

(mdk/efd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Habiburokhman Bicara Dinamika Politik: Kita Sudahi Gaya Politik Kalkulator Elektoral
Habiburokhman Bicara Dinamika Politik: Kita Sudahi Gaya Politik Kalkulator Elektoral

Habiburokhman membandingkan pemerintahan saat orde baru dengan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Gandeng TNI dan BNPT, Kominfo Blokir 174 Akun Radikalisme
Gandeng TNI dan BNPT, Kominfo Blokir 174 Akun Radikalisme

Kominfo telah memblokir akun-akun yang terindikasi menyebar paham radikalisme.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Unek-Unek Presiden Jokowi Kerap Diejek Bodoh, Firaun hingga Planga Plongo
VIDEO: Unek-Unek Presiden Jokowi Kerap Diejek Bodoh, Firaun hingga Planga Plongo

Presiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Bekasi Gelar Aksi Demonstrasi dan Bakar Foto Presiden Jokowi
Mahasiswa Bekasi Gelar Aksi Demonstrasi dan Bakar Foto Presiden Jokowi

Aliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya
Ubedilah Badrun Kritik Indeks Demokrasi Turun di Era Jokowi
Ubedilah Badrun Kritik Indeks Demokrasi Turun di Era Jokowi

Menurut dia, sejumlah Presiden Jokowi seolah tidak pro terhadap tegaknya demokrasi.

Baca Selengkapnya
OJK Ikut Awasi Pinjol Ilegal Dan Influencer yang Promosikan Judi Online
OJK Ikut Awasi Pinjol Ilegal Dan Influencer yang Promosikan Judi Online

Kedua kasus ini tengah diawasi oleh tim pengawasan market conduct, atau perilaku pasar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras! Amien Rais Kritik Tajam Pemerintahan Jokowi di Diskusi Antimulyono
VIDEO: Keras! Amien Rais Kritik Tajam Pemerintahan Jokowi di Diskusi Antimulyono

Hal itu disampaikan Amien Rais dalam diskusi Tokoh Oposisi Anti-Mulyono yang digelar di Kawasan Menteng

Baca Selengkapnya
Jemaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Janji Akan Patuh Pada NKRI
Jemaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Janji Akan Patuh Pada NKRI

Jamaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Akan Patuh Pada NKRI

Baca Selengkapnya
Keras! Menkominfo Ancam Cabut Izin ISP yang Fasilitasi Judi Online
Keras! Menkominfo Ancam Cabut Izin ISP yang Fasilitasi Judi Online

Budi mengatakan, langkah tegas itu dijalankan untuk memberantas praktik judi online di Indonesia.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Curhatan Pedih Jokowi Tak Dendam Dimaki & Dihina Kata-Kata Kasar
VIDEO: Curhatan Pedih Jokowi Tak Dendam Dimaki & Dihina Kata-Kata Kasar

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyamaikan uneg-unegnya saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie Pamer ke Jokowi Berantas 392.652 Konten Judi Online Selama Tiga Bulan
Menkominfo Budi Arie Pamer ke Jokowi Berantas 392.652 Konten Judi Online Selama Tiga Bulan

Hal itu dikatakan Menkominfo Budi Arie usai melakukan rapat internal dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (13/10).

Baca Selengkapnya
Menkominfo Bakal Tindak Tegas X jika Bolehkan Konten Pornografi Ditonton di Indonesia
Menkominfo Bakal Tindak Tegas X jika Bolehkan Konten Pornografi Ditonton di Indonesia

Konsekuensi serius bagi X jika nekat memperbolehkan konten pornografi beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya