Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengembangan kota baru, butuh evaluasi dan dukungan berbagai stakeholder

Pengembangan kota baru, butuh evaluasi dan dukungan berbagai stakeholder Diskusi Untar. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Populasi yang terus meningkat berbanding lurus dengan kebutuhan wilayah atau tempat tinggal bagi masyarakat. Urbanisasi terus menerus terjadi menyebabkan pemekaran kota dan terjadi pemadatan penduduk. Hal ini menjadi faktor pengembangan kota baru di dunia. Kota baru dapat mengurai penduduk, sehingga tidak terpusat pada satu kota besar, seperti Jakarta.

Namun, kota baru itu sendiri bukanlah suatu hal yang sederhana. Penelitian yang dilakukan Graduate School of Design Harvard University Profesor Richard B Peiser dan Huynh The Du, menunjukkan bahwa dari sudut pandang ekonomi, cukup banyak kegagalan yang terjadi terhadap pengembangan kota baru di dunia. Penelitian mengacu pada pengembangan kota baru di Asia.

Di Indonesia, menurut Urban Design Research Center Profesor Mohammad Danisworo, potensi kota baru di Indonesia akan terus tumbuh. Melihat semakin meningkatnya pertumbuhan masyarakat dan perekonomian yang tidak stabil. Namun, pembangunan kota baru juga harus dibarengi dengan penyediaan biaya yang cukup besar.

"Masalahnya adalah apakah kita bisa membayar itu, kalau prospek pasti ada. selama ada peradaban, kota itu akan tumbuh. Tumbuhnya bisa jadi besar, padat, atau kota baru bahkan reklamasi," katanya dalam acara 'The Economics of New Towns: Why They So Often Fail', di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (15/3).

Keberhasilan pengembangan kota baru juga tidak terlepas dari peran pemerintah. Agar tercapai keseimbangan dan pendistribusian populasi yang merata, pemerintah harus ikut serta dalam membangun dan mengembangkan kota baru yang saat ini lebih banyak dibangun oleh pihak swasta. Menurut Danisworo, ini juga bisa jadi pilihan urbanisasi yang lebih murah.

"Dan lagi kota baru di Indonesia bisa jadi tempat terjadinya urbanisasi yang murah. Kalau kita tinggal di kota seperti Jakarta kan mahal. Kota baru juga bisa dijadikan alat untuk menyebarkan nilai nilai urban ke daerah. Urbanisasi kan juga termasuk memperbaiki orangnya," ujarnya.

Yang perlu diperhatikan dalam mebangun kota baru adalah keseimbangan sosial. Tidak bisa kota baru hanya diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah atas atau kelas menengah bawah saja. Jika hanya untuk kelas tertentu saja, kota baru tersebut bisa gagal.

"Kota itu kan syaratnya secara sosial harus balance. kalau ngga ya gagal," ucapnya.

Keseimbangan sosial ini menurut profesor Richard, jumlah dana cukup besar yang harus disediakan untuk membangun kota baru bisa berasal dari masyarakat kelas menengah ke atas.

"Justru adanya jumlah dana yang cukup besar yang harus disediakan, sehingga bisa membangun hampir keseluruhan fasilitas yang dibutuhkan untuk orang orang kaya karena yang diharapkan untuk menunjang proses kesuksesan kota baru itu adalah adanya kemauan orang orang kaya untuk masuk," kata Richard.

Dalam diskusi yang diadakan oleh program studu perencanaan wilayah dan kota, fakultas teknik, Universitas Tarumanegara bersama Harvard Club of Indonesua (HCI) dan Harvard Graduate School of Design ini merupakan langkah Untar untuk maju ke kancah internasional dan ikut berkontribusi membawa nama Indonesia ke dunia.

"Dengan akreditasi unggul, kita harus membuka diri untuk lebih dari hanya sekedar nasional tapi kita harus melangkah ke internasional. Jadi pertama-tama dengan potensi yang kami punya bagaimana kita juga bisa berkontribusi secara internasional. Supaya pertama perguruan tinggi kita dikenal di internasional tetapi juga membawa nama Indonesia untuk kancah internasional," kata Rektor Universitas Tarumanegara, Agustinus Purna Irawan.

Diharapkan kegiatan ini akan menjadi sarana bertukar pikiran dan diskusi berdasarkan pengalaman profesional maupun teroritis terkait dengan pengembangan kota baru di dunia.

(mdk/hrs)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Buka Kongres PMII, Menko Hadi Tjahjanto Singgung Kekuasaan dan Kekayaan
VIDEO: Buka Kongres PMII, Menko Hadi Tjahjanto Singgung Kekuasaan dan Kekayaan

Menko Hadi menyinggung kekuasaan dan kekayaan yang harus bebas dari seorang agen penjaga perubahan

Baca Selengkapnya
Jokowi Tak Ingin Ada Masyarakat Tergusur karena Pembangunan IKN
Jokowi Tak Ingin Ada Masyarakat Tergusur karena Pembangunan IKN

Jokowi menekankan bahwa partisipasi masyarakat harus diutamakan dalam pembangunan.

Baca Selengkapnya
Kemendikbudristek Gandeng Semua Pihak Majukan Kebudayaan Indonesia, Ini Alasannya
Kemendikbudristek Gandeng Semua Pihak Majukan Kebudayaan Indonesia, Ini Alasannya

Dalam tujuh tahun terakhir, Indonesia mencatatkan berbagai pencapaian gemilang di bidang kebudayaan.

Baca Selengkapnya
6 Dimensi pada Perencanaan Smart City untuk Kutai Timur
6 Dimensi pada Perencanaan Smart City untuk Kutai Timur

Konsep pembangunan smart city merupakan pembangunan berkelanjutan yang mengedepankan inovasi demi kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Ini Tiga Modal Dasar yang Diperlukan untuk Pengembangan Sektor Wisata Daerah
Ini Tiga Modal Dasar yang Diperlukan untuk Pengembangan Sektor Wisata Daerah

“Ketiga modal ini sudah bisa dikemas menjadi paket wisata untuk menarik kunjungan wisatawan," kata Sandiaga.

Baca Selengkapnya