Pengembara temukan mayat bayi laki-laki di Sungai Brantas
Merdeka.com - Mayat bayi laki-laki yang diperkirakan baru berusia sehari ditemukan oleh seorang pengembara di Sungai Brantas Desa Mranggen, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, ditemukan Selasa (7/10) sore sekitar pukul 16.30 WIB.
mayat bayi yang yang dibungkus kardus pertama kali ditemukan oleh seorang pengembara mengambang di Sungai Brantas
Penemuan mayat ini sempat tidak dipercaya oleh warga saat Sahrul (38) sang pengembara, warga Jalan Gindi RT 13 RW 05 Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asa Kota, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat menunjukkan kepada warga.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Apa yang dilakukan Burhan untuk bayi-bayi terlantar? Ia mendirikan Yayasan Rumah Bayi Bali Indonesia pada 28 Mei 2019. Dan baru beroperasi menerima bayi terlantar pada tahun 2022 karena sempat terkendala Pandemi Covid-19.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Apa yang ditemukan bersama kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
Bahkan warga sempat mengusir pengembara tersebut. Hingga akhirnya oleh Sahrul mayat bayi laki-laki tersebut ke Musala Nurul Hidayah, yang berada di desa setempat.
Keterangan Sahrul pada polisi bermula pada Selasa (7/10) pagi sekitar pukul 10.00 WIB, Sahrul menemukan bayi tersebut saat berjalan menyisiri sungai Sungai Brantas. Seperti halnya pengembara ia membawa tongkat dan membawa tas ransel, kemudian berhenti dan ingin minum di Sungai Brantas. Usai minum, Sahrul yang memakai baju lengan pendek yang sudah lusuh dan memakai celana panjang warna hitam ini, melihat kardus mengapung dipinggir sungai.
Penasaran, diapun mendekatinya untuk melihat isi kardus hingga akhirnya dibawa ke pinggir sungai. Kardus yang diisolasi tersebut akhirnya dibuka, dan ternyata isinya bayi. "Saya merinding melihatnya dan setelah itu saya naik ke atas untuk mencari orang minta bantuan," tuturnya.
Tak disangka, Sahrul yang membawa bayi temuannya ke pinggir jalan raya untuk minta bantuan warga, ternyata tidak dihiraukan, bahkan dia sempat diusir warga karena telah membawa mayat bayi tersebut.
Berdiri dan duduk hingga pukul 11.30 WIB, dipinggir jalan akhirnya Sahrul memutuskan membawa bayi laki-laki tersebut ke Musala Nurul Hidayah yang jaraknya 100 meter dari TKP penemuan bayi.
Bahkan, Sahrul mengaku sempat tidur di musala tersebut bersama bayi temuannya. Akhirnya, sore sekitar pukul 16.30 WIB, warga yang curiga dengan Sahrul mendekatinya untuk melihat isi kardus tersebut. "Saya kira orang gila. Tapi kok dia diam dan bilang ini bayi, ternyata benar isinya bayi," ungkap Mithahudin (48) warga setempat.
Takut terjadi hal yang tidak diinginkan, akhirnya warga melaporkan peristiwa tersebut ke perangkat desa setempat dan diteruskan ke Polsek Purwoasri.
Petugas Polsek Purwoasri mendapat laporan tersebut langsung menuju ke lokasi kejadian bersama petugas identifikasi Polres Kediri.
Saat dilakukan identifikasi, diketahui jasad bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut memiliki panjang panjang 35 cm masih lengkap dengan ari-ari. Selain bayi, di dalam kardus, petugas juga menemukan kain mori warna putih dan kain warna merah.
Kapolsek Purwoasri AKP Supriyanto menjelaskan, jasad bayi laki-laki tersebut diduga dari hasil hubungan gelap dan dibuang orangtuanya.
"Jenazah bayi berjenis kelamin laki-laki ini kami bawa ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk memastikan ada lukanya apa tidak. Karena, saat ditemukan, bayinya keadaan bersih tidak ada luka. Anggota saya juga langsung saya perintahkan mencari pelaku pembuangan bayi," jelasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaPenemuan mayat tanpa identitas dalam kondisi termutilasi ditemukan di Kampung Bantar Limus
Baca SelengkapnyaDiduga bayi tersebut hasil dari hubungan terlarang dan sengaja dibuang.
Baca SelengkapnyaSetelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, kondisi orok bayi begitu mengenaskan. Selain tak bernyawa, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah.
Baca SelengkapnyaWarga Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan penemuan mayat bayi terbungkus dalam kantong plastik.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba dia menemukan kotak kardus yang dikiranya berisi sepatu.
Baca SelengkapnyaSaat itu, warga melihat seekor anjing tengah menggusur sesuatu yang awalnya diduga sampah.
Baca SelengkapnyaJasad bayi tersebut ditemukan terbungkus jaket putih di dalam kantong plastik
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaHingga kini, dua kasus penemuan mayat bayi masih didalami. Kepolisian akan mencari siapa orang tua yang tega membuang buah hatinya tak berdosa.
Baca SelengkapnyaKasus ini sedang dalam penyelidikan aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaBayi dalam keadaan hidup dan sudah dibawa RSKD Duren Sawit.
Baca Selengkapnya