Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengemudi Pajero Klaim Kekaisaran Sunda Disahkan Mahkamah Internasional 2016

Pengemudi Pajero Klaim Kekaisaran Sunda Disahkan Mahkamah Internasional 2016 Mobil Berplat Nomor Negara Kekaisaran Sunda Nusantara. ©2021 Istimewa

Merdeka.com - Setelah Sunda Empire, kini muncul Negara Kekaisaran Sunda Nusantara. Hal itu terungkap setelah Polisi menilang sebuah Pajero hitam berpelat nomor SN 45 RSD. Identitas si pengemudi Pajero turut diperiksa. Tertulis, pria atas nama Rusdi Karepesina dari Kekaisaran Sunda Nusantara.

Setelah diperiksa polisi Rusdi mengaku sebagai seorang Jenderal di Negara Kekaisaran Sunda Nusantara. Karena itu pula pelat serta surat-surat kendaraan miliknya merupakan keluaran dari Negara Kekaisaran Sunda Nusantara bukan dari Indonesia.

Rusdi berujar bahwa Kekaisaran Sunda Nusantara merupakan sebuah negara seperti halnya Indonesia. Bahkan dia mengklaim Kekaisaran Sunda Nusantara sudah disahkan Mahkamah Internasional pada tahun 2016.

"Putusan Mahkamah Internasional 2016 Sunda Nusantara sudah menang, (sebagai negara)," kata Rusdi saat dihubungi wartawan, Kamis (6/5).

Untuk teritorialnya sendiri, Rusdi klaim berada di bumi Nusantara. "Ini teritorial yang (anda) injak ini teritorial Kekaisaran," kata dia.

Markas di Depok

Kemudian, Rusdi menjelaskan bahwa Negara Kekaisaran Sunda Nusantara ini turut dipimpin seorang Panglima Majelis Agung Archipelago yang tinggal di Kota Depok, Jawa Barat,

"Kantornya (awalnya) di Tangerang tapi sudah ditarik di rumah pimpinan kita di Depok, Jalan Ciliwung," ucapnya.

Akan tetapi dia menjelaskan bahwa Kekaisaran Sunda Nusantara memiliki banyak anggota, namun berbeda dengan Sunda Empire yang sebelumnya juga viral di media sosial.

"Anggotanya banyak. Ini bukan Sunda Empire ya bukan. Kesimpulannya Kekaisaran sudah benar berdasarkan putusan Mahkamah internasional selanjutnya tanya ke pimpinan kita," katanya.

Kemudian untuk saat ini, Rusdi mengabarkan bahwa dirinya telah selesai menjalani pemeriksaan usai ditahan oleh Satuan Patroli Jalan Raya Ditlantas Polda Metro Jaya, lantaran memakai pelat nomor kendaraan tidak sesuai.

Sebelumnya, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menuturkan bahwa pihaknya telah menilang pengemudi mobil pajero yang tidak sesuai ketentuan hukum berlaku.

"Kita tilang berdasarkan Undang-Undang Lalu lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)," kata Sambodo Purnomo Yogo saat dikonfirmasi, dikutip dari Antara.Tidak hanya ditilang, saat ini penyidik Polda Metro Jaya juga tengah menyelidiki apakah ada unsur pidana dalam perkara tersebut.

"Kita akan koordinasi dengan penyidik reserse apakah ada pelanggaran pidananya," tambahnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Fakta Laut Indonesia Digdaya sejak Zaman Kerajaan, Jadi Sarana Utama Bisnis hingga Dakwah Islam
5 Fakta Laut Indonesia Digdaya sejak Zaman Kerajaan, Jadi Sarana Utama Bisnis hingga Dakwah Islam

Ada banyak pelaut ulung pada zaman kerajaan yang menginsiprasi

Baca Selengkapnya
Koalisi Pajajaran-Portugis Versus Armada Gabungan Cirebon-Demak
Koalisi Pajajaran-Portugis Versus Armada Gabungan Cirebon-Demak

Koalisi Demak dan Cirebon mencemaskan Sri Baduga di Pakuan.

Baca Selengkapnya
Saktinya Panglima Kerajaan Indragiri Taklukkan Jenderal Portugis Penguasa Laut Malaka
Saktinya Panglima Kerajaan Indragiri Taklukkan Jenderal Portugis Penguasa Laut Malaka

Andi Sumpu Muhammad yang diberi gelar Panglima Jukse Besi, dikenal dengan kesaktiannya.

Baca Selengkapnya
Menilik Kehidupan Masyarakat Nusantara, Kawasan Maritim yang Sangat Disegani Dunia Internasional sejak Ratusan Tahun Silam
Menilik Kehidupan Masyarakat Nusantara, Kawasan Maritim yang Sangat Disegani Dunia Internasional sejak Ratusan Tahun Silam

Nusantara lebih dulu eksis jauh sebelum Indonesia merdeka. Simak fakta menariknya.

Baca Selengkapnya
Masih Tersisa Hingga Kini, Begini Jejak Peninggalan Bangsa Portugis pada Budaya Nusantara
Masih Tersisa Hingga Kini, Begini Jejak Peninggalan Bangsa Portugis pada Budaya Nusantara

Hingga kini, jejak keberadaan Portugis masih bisa dijumpai pada banyak lokasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak

Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.

Baca Selengkapnya
Sosok Sultan Iskandar Muda, Raja yang Bawa Kesultanan Aceh Menuju Masa Kejayaan
Sosok Sultan Iskandar Muda, Raja yang Bawa Kesultanan Aceh Menuju Masa Kejayaan

Berkat jasanya yang begitu besar untuk Aceh, Pemerintah Indonesia menetapkan Sultan Iskandar Muda sebagai Pahlawan Nasional.

Baca Selengkapnya
Melihat Majunya Kota Kerajaan Pajajaran, Punya Enam Pelabuhan dan Jalan Raya yang Menghubungkan Pulau Jawa
Melihat Majunya Kota Kerajaan Pajajaran, Punya Enam Pelabuhan dan Jalan Raya yang Menghubungkan Pulau Jawa

Pajajaran termasuk pemerintahan kuno yang maju di nusantara. Saat itu, mereka sudah memiliki enam pelabuhan dengan jaringan jalan yang menghubungkan pulau Jawa

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Djuanda Kartawidjaja, Pahlawan Nasional Pencetus Deklarasi Djuanda Asal Jawa Barat
Mengenal Sosok Djuanda Kartawidjaja, Pahlawan Nasional Pencetus Deklarasi Djuanda Asal Jawa Barat

Namanya diabadikan sebagai nama bandara di Surabaya dan menghiasi gambar uang pecahan Rp50 ribu.

Baca Selengkapnya
Sosok Ki Jaga Rasa Kereta Kencana Pembawa Bendera Pusaka di HUT RI, Ternyata Berkaitan dengan Prabu Siliwangi
Sosok Ki Jaga Rasa Kereta Kencana Pembawa Bendera Pusaka di HUT RI, Ternyata Berkaitan dengan Prabu Siliwangi

Potret kereta kencana pembawa replika bendera pusaka pada kirab kemerdekaan.

Baca Selengkapnya
Mahkota Binokasih Jadi Bukti, Ini Alasan Kerajaan Sumedang Larang Dipilih sebagai Penerus Pajajaran
Mahkota Binokasih Jadi Bukti, Ini Alasan Kerajaan Sumedang Larang Dipilih sebagai Penerus Pajajaran

Alasan terkuat kekuasaan Pajajaran diserahkan ke Sumedang Larang karena dianggap netral dan masih memegang teguh pesan leluhur Sunda.

Baca Selengkapnya