Pengemudi VW yang Tabrak Polisi 2 Kali Kena Penyekatan

Merdeka.com - Seorang pelajar SMA kelas 2 Negeri di Klaten, berinisial AAD (16) harus berurusan dengan polisi saat akan berbuka puasa ke Yogyakarta. AAD yang belum memiliki SIM berangkat dari Klaten, melalui jalur utama Solo-Yogyakarta, Sabtu (8/5) sore.

Namun nahas, mimpi AAD untuk berbuka puasa makanan cepat saji McDonald's harus pupus. Mobil VW B 2318 STB warna kuning yang dikendarainya sendiri terkena dua kali penyekatan. Baik saat akan masuk ke Yogyakarta maupun ketika kembali ke Klaten Jawa Tengah.

"Dia itu mau cari buka di McD Jogja sendirian. Tetapi sebelum sampai ke tujuan, di perbatasan Prambanan ada penyekatan ke Jogja diputar balik. Pada saat putar balik ada penyekatan yang Prambanan Klaten," ujar Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Ardiansyah Rithas Hasibuan, saat konferensi pers di Mapolres setempat, Senin (10/5).

Di Pospam Prambanan Klaten, lanjut Ardiansyah, AAD menerobos penyekatan hingga menabrak polisi yang bertugas. Namun tak kama kemudian, diamankan oleh petugas Polres dibantu anggota Brimob Polda Jateng.

Ardiansyah menyampaikan, kepergian anak di bawah umur dengan mobil tersebut diketahui kedua orangtuanya. AAD sempat meminta izin kepada ibunya, karena ayahnya tidak sedang berada di rumah. Pihaknya akan mendalami peran dari kedua orang tuaAAD.

"Kita akan dalami. Untuk sementara hasil pemeriksaan masih murni dari perbuatan anaknya," katanya.

Berdasarkan pengakuan AAD, ia belajar setir mobil sejak setahun lalu. Terkait status kendaraan dan pajak, pihaknya masih akan melakukan pendalaman. Pada saat pemeriksaan, pengemudi membawa STNK, namun tidak memiliki SIM.

"Dia menghindari petugas itu alasannya murni enggak bawa SIM. Alasan lainnya terbantahkan, setelah kita tes urin dan pemeriksaan dalam mobil. Dia merasa kaget karena ada pemeriksaan identitas," katanya.

Ia menambahkan, pemeriksaan dilakukan selama sekitar 8 jam dengan didampingi petugas Bapas Klaten. Karena masih di bawah umur AAD tidak dilakukan penahanan. Namun ia terancam pidana pasal 212 KUHP dengan ancaman maksimal 1 tahun 4 bulan penjara.

"Kalau anak yang berproses dengan hukum itu, yang bisa dilakukan penahanan itu ancamannya di atas 7 tahun. Dan anak yang bisa dilakukan penahanan itu anak di atas usia 14 tahun," terangnya.

Ardiansyah menambahkan, pihaknya telah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) di lokasi pada Senin siang. Olah TKP dilakukan sekitar 1 jam mulai pukul 11.00 WIB. Lokasi olah TKP adalah Pos Pengamanan Prambanan hingga lokasi penangkapan AAD.

"Olah TKP ini kita lakukan untuk menguatkan antara hasil pemeriksaan dengan peristiwa yang terjadi di lapangan," pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, sebuah mobil VW warna kuning terekam kamera video menerobos penyekatan yang dilakukan tim gabungan di Pospam Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Video tersebut kemudian viral di sejumlah media sosial.

Mobil yang berjalan dari arah Yogyakarta tersebut berhasil kabur, setelah menepi dan berhenti beberapa saat. Pada awalnya petugas kepolisian berhasil menghentikan mobil tersebut. Saat akan diperiksa, pengemudi mencoba kabur, namun berhasil dihentikan.