Pengeroyok Dokter RSUD Rupit Ditangkap Saat Antar Undangan Pernikahan

Merdeka.com - Hampir buron sebulan, satu dari tiga pengeroyok dokter dan sopir ambulans Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit, Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, diringkus polisi. Lambannya penanganan tim medis kepada pasien menjadi motif pengeroyokan.

Pelaku bernama Dedi Iskandar (44), warga Desa Beringin Sakti, Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas Utara. Dia diringkus saat menyebar undangan pernikahannya di Desa Jadi Mulya, Kecamatan Nibung, Musi Rawas Utara, Kamis (3/1) siang.

Ketika digeledah, ditemukan sebilah pisau dengan sarung kertas berlakban hitam yang disimpannya di pinggang. Akibatnya, selain Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, pelaku juga dikenakan Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam.

Dalam kasus ini, tersangka berperan turut memukul korban dr Wiyoga Setiawan (24) dan mengacungkan pisau sambil mengeluarkan kata-kata 'keluar mati kau' kepada korban. Beruntung, pisau itu diamankan keluarga pasien lain dan diserahkan ke pihak kepolisian.

Kapolres Musi Rawas, AKBP Suhendro, mengungkapkan pihaknya masih memburu dua pelaku lain yang turut dilaporkan korban, yakni Wawan (30) warga Desa Lubuk Rumbai Baru, Kecamatan Rupit, Musi Rawas Utara, dan Feri (40) yang beralamat di Desa Beringin Sakti, Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas Utara.

"Tersangka Dedi diringkus saat mengantar undangan pernikahannya. Dia turut terlibat dalam aksi pengeroyokan kepada kedua korban," ungkap Suhendro, Jumat (4/1).

Dijelaskannya, pengeroyokan bermula saat para pelaku mengantar istri pelaku Feri ke RSUD Rupit, Kamis (13/12) siang. Setelah dilakukan penanganan oleh tim medis, pasien distanbykan di ruang IGD. Karena merasa menunggu terlalu lama dan menilai lambannya penanganan, membuat para pelaku emosi dan menggebrak meja.

Pelaku Wawan menemui korban dr Wiyoga yang sedang bertugas dan langsung marah-marah kemudian memukul wajahnya dengan tangan kosong yang menyebabkan luka di bibir atas. Lalu, tersangka Dedi mengancam dengan sebilah pisau sambil berkata 'keluar mati kau'.

Korban lain, bernama Suharyono (44) yang merupakan sopir ambulans mencoba melerai ikut dipukul wajahnya oleh pelaku Feri dan Wawan sehingga korban luka di bibir bawah. Kedua korban pun melaporkan kasus ini ke polisi.

"Para pelaku menilai penanganan rumah sakit lamban. Itulah menjadi motif pengeroyokan, kami masih buru dua pelaku lain yang sudah diterbitkan surat DPO," jelas dia.