Pengeroyok pengurus ranting PDIP di depan rumahnya ada 10 orang
Merdeka.com - Pengurus ranting Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Widodo, babak belur usai dikeroyok orang tak dikenal di depan rumahnya di Jalan Jelambar Utama, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Jumat (6/1) malam. Korban mengalami luka di bagian wajahnya akibat pengeroyokan tersebut.
"Pengakuan korban pelakunya sekira 10 orang," kata Kapolsek Tanjung Duren Kompol Zaky Nasution saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Sabtu (7/1).
Kejadian itu dialami Widodo saat duduk di warung dekat rumahnya. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan usai mengalami pengeroyokan tersebut.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Dimana pengeroyokan itu terjadi? Bermula saat dua orang tak dikenal menghampiri lapak korban AR di Jalan Raya, Joglo, Kembangan Jakarta Barat, pada Selasa 3 September 2024 sekira pukul 21:00 WIB.
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
-
Siapa yang melakukan pengeroyokan? AG kemudian diteriaki malang. Teriakan AG mencuri perhatian warga lainnya di sekitar lokasi. BH dan empat rekannya terkepung dan tidak bisa melarikan diri. Keempatnya pasrah. Mereka menjadi bulan-bulan AG dan sejumlah orang lainnya. Pengeroyokan yang dilakukan rupanya membuat BH tewas. Sementara rekannya mendapat perawatan. Bahkan mobil minibus itu ikut dibakar.
-
Siapa yang diserang di rumah sakit? Serangan mematikan terhadap rumah sakit itu menewaskan empat orang termasuk seorang anak dan 32 orang lainnya luka-luka serta menghancurkan keseluruhan bangunan rumah sakit menyisakan puing-puing dan kemungkinan korban tertimpa runtuhan.
"Kalau pelaku dan motifnya masih kita selidiki," kata Zaky.
Sebelumnya, seorang pengurus ranting Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dikeroyok sejumlah orang tak dikenal. Aksi pengeroyokan tersebut terjadi di rumah korban.
"Sejumlah orang datengin ke rumahnya lalu dipukulin. Kejadiannya jam 10 malam," ujar Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tanjung Duren, Kompol Zaky A Nasution saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (6/1).
Jadi korban pengeroyokan, korban langsung menuju Polsek Tanjung Duren untuk melaporkan kejadian yang dialaminya. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka di bagian muka.
"Saat ini korban sedang divisum di RS Sumber Waras," lanjut Zaky.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota TNI bernama Sersan Mayor Suprayito jadi korban pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaViral pengeroyokan sejumlah pria terhadap seorang pemuda inisial RH (21 tahun).
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI jadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK
Baca SelengkapnyaKader PDI Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah, Suparjianto menjadi korban pemukulan oleh Ketua DPC Partai Gerindra Semarang.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI berinisial DK kaget tiba-tiba dipukul ormas saat lagi asyik ngopi.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca SelengkapnyaSaksi yang sudah diperiksa terkait kasus tersebut berjumlah 11 orang.
Baca SelengkapnyaEmpat pelaku sudah ditangkap terkait pengeroyokan ini.
Baca SelengkapnyaMassa yang beringas pun menghajarnya dengan bangku plastik, kayu hingga helm.
Baca SelengkapnyaSebuah ledakan yang diduga berasal dari mercon terjadi di Dusun Gedongsari, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, DIY.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaPelaku merasa korban sangat tidak sopan karena buang air kecil didekat para pelaku sedang nongkrong.
Baca Selengkapnya