Pengeroyok Wartawan Online di Banyuasin Tewas Ditembak Polisi
Merdeka.com - Reno, pelaku pengeroyokan sekaligus percobaan pembunuhan wartawan di Banyuasin, Sumatera Selatan, tewas dalam baku tembak dengan polisi. Tembakan pelaku mengenai seorang polisi dan dua warga yang kini menjalani perawatan di rumah sakit.
Pelaku digerebek di rumahnya di Dusun Kemampo, Desa Rantau Harapan, Kecamatan Rantau Bayur, Banyuasin, Kamis (4/2) dini hari. Saat polisi masuk, pelaku keluar dari jendela sambil melepaskan tembakan ke arah polisi.
Tembakan tersebut mengenai lengan dan dada kanan Aipda Yudiansyah. Beruntung, anggota polisi itu mengenakan rompi anti peluru sehingga tak sampai melukai dadanya. Pelaku kembali menembak secara brutal hingga mengenai dua warga.
-
Bagaimana cara pelaku masuk ke rumah? Mereka akan beraksi setelah diberi kode oleh pelaku yang pura-pura bertamu. Pelaku masuk ke dalam rumah melalui pintu samping yang tidak dikunci dan langsung membungkam mulut dan menutup mata RS menggunakan lakban.
-
Bagaimana pelaku membakar rumah wartawan? Selain itu, penyidik juga menemukan dua botol minuman kemasan tak jauh dari lokasi kebakaran.'30 meter dari lokasi kita temukan barang bukti di sekitar, 2 botol minuman kemasan yang ada sisanya,' ungkap Kapolda Sumut. Setelah diperiksa, ternyata sisa dari dalam botol tersebut adalah Bahan Bakar Minyak (BBM).'Jadi sudah kita periksa dan kita temukan sisa bahan bakar yang ada di botol adalah campuran solar dan pertalite,' ungkap Kapolda Sumut.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Tak ingin lebih banyak memakan korban, polisi melepaskan tembakan ke arah pelaku dan mengenainya. Hanya saja, pelaku berhasil melarikan diri dengan cara melompat ke sungai yang berada di belakang rumahnya.
Beberapa jam kemudian, warga menemukan pelaku dalam keadaan sudah tewas tak jauh dari rumahnya. Terdapat tiga luka tembakan di tubuh pelaku.
Kasatreskrim Polres Banyuasin AKP M Ikang Adi Putra mengungkapkan, jenazah pelaku dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit M Hasan Bhayangkara Palembang untuk keperluan visum. Selanjutnya, jenazah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Pelaku tewas dalam baku tembak, tapi pelaku sendiri yang memulainya. Bahkan tembakannya melukai seorang polisi dan dua warga," ungkap Ikang.
Di TKP, polisi mengamankan barang bukti berupa dua pucuk senjata api rakitan laras pendek beserta dua butir amunisi dan lima butir selongsong. Pistol rakitan itu terjatuh saat pelaku terjun ke sungai.
Dikatakan, pelaku terlibat dalam aksi pengeroyokan dan percobaan pembunuhan terhadap seorang wartawan online, Deni Irawan (37) pada 8 Maret 2020.
"Korban dikeroyok dan hampir dibunuh pelaku dan teman-temannya. Korban melapor ke polisi dan kami selidiki hingga mengungkap identitas salah satu pelaku," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Deni Irawan sedang melakukan liputan investigasi terhadap penambangan pasir PT LI di Desa Lebung dan Rantau Harapan, Kecamatan Rantau Bayur, Banyuasin. Korban bersama tujuh warga mendatangi lokasi penambangan menggunakan perahu getek, Minggu (8/3). Dia menghubungi salah satu pekerja dan disepakati merapat ke pinggir sungai agar bisa mengobrol.
Begitu hendak mendekati pinggiran sungai sambil mengambil foto, tiba-tiba datang sekelompok orang tidak dikenal menumpangi speedboat dan menabrak perahu yang ditumpangi korban dan warga. Sontak, perahu mereka terbalik dan penumpangnya tercebur ke sungai.
Seketika, para pelaku yang diperkirakan berjumlah enam sampai delapan orang, memukuli korban dan warga dengan besi secara membabi buta. Meski turut dikeroyok, korban masih bisa berdiri di atas perahu dan memvideokan kejadian itu. Ternyata, salah satu pelaku mengetahui aksinya dan menendang korban hingga terjatuh, ponselnya pun masuk air dan rusak.
Usai mengeroyok, para pelaku kabur. Hanya saja, korban masih bisa mengingat wajah-wajah mereka yang mengenakan pakaian batik dan sepatu.
Atas kejadian itu, korban mengalami luka robek di jari tengah, lebam di tangan dan kepala. Begitu juga dengan tujuh warga lain, mereka mengalami nasib yang sama dan trauma atas peristiwa itu.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi telah mengamankan pelaku ke Polres Jombang.
Baca SelengkapnyaTubuh pria berumur 46 tahun itu ditemukan bersimbah darah dengan mengenakan kaos hitam dan bersarung.
Baca SelengkapnyaSeorang wartawan media online ditemukan tewas dengan bekas luka tembak depan rumahnya di Desa Sambongduran, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (14/9) malam.
Baca SelengkapnyaSeorang wartawan media online ditemukan tewas dengan bekas luka tembak depan rumahnya di Desa Sambongduran, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (14/9) malam.
Baca SelengkapnyaSehari-hari, Aipda Soni berdinas di Polsek Peudawa, Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaTembakan pelaku mengenai pelipis kanan dan bagian pipi korban
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah tetangga korban. Selama bertetangga, hubungan keduanya kurang harmonis.
Baca SelengkapnyaJenazah korban, Rabu (1/11) dievakuasi ke Jayapura, kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Benny.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa jumlah peluru yang menyasar ke tubuh korban.
Baca SelengkapnyaKorban bernama Jermanto Simanjuntak (35) ditembak di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaPelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca Selengkapnya