Penggemar sepeda di Solo demo minta pengendara moge tertib
Merdeka.com - Pengguna sepeda melakukan aksi di Tugu Pemandengan atau titik nol Solo, Senin (17/8). Mereka ingin memperingatkan para pengguna motor gede (moge) supaya tertib saat di jalan raya.
Dalam aksinya, para pesepeda menunjukkan sebuah poster imbauan bertuliskan "Moge Boleh Lewat Asal Tertib".
"Semua warga negara memiliki hak yang sama untuk melewati jalan raya, jadi kami mengimbau untuk tidak ugal–ugalan," ujar seorang peserta aksi, Heru Santoso.
-
Siapa yang naik moge bareng? Natasha Rizky dan Dian Ayu bersahabat dekat. Keduanya biasa menghadiri kajian dan kegiatan yang lain bersama. Terbaru Natasha dan Dian melakukan sunmori berdua.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Apa contoh aturan lalu lintas? Contoh aturan lalu lintas banyak sekali. Contohnya antara lain pengemudi kendaraan bermotor harus mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM), pengendara sepeda engine harus memakai helm, menaati lampu lalu lintas, dan menaati rambu-rambu lalu lintas. Apabila Adik akan menyeberang jalan harus melalui tempat penyeberangan jalan seperti jembatan penyeberangan dan zebra cross.
-
Siapa yang bisa diajak jalan bareng? Sahabat yang sudah saling mengenal biasanya juga bisa memberi masukan yang tepat, sehingga perjalanan terasa lebih lancar dan menyenangkan.
-
Siapa yang kendarai moge? Memang keren banget deh mamanya Abizard ini!
-
Siapa yang ikut touring moge? Ia mendapatkan kejutan dari suami dan anak-anaknya. Di usianya yang tak muda lagi ibu tiga anak ini memiliki hobi unik. Ia gemar naik moge. Bahkan Dian Ayu pernah ikut touring bareng komunitas moge.
Para anggota dari Komunitas Sepeda Ontel Lawas Solo itu juga merasa simpati dengan aksi penghadangan dilakukan Elanto Wijoyono, terhadap para pengendara moge di Yogyakarta, Sabtu (15/8) lalu.
"Kami mendukung apa yang dilakukan oleh Mas Elanto di Jogja. Dengan kejadian kemarin, kami berharap para pengendara moge menghormati pengguna jalan lain. Jangan karena punya uang atau punya pangkat dan kedudukan, mereka sewenang-wenang melintas tanpa memperhatikan rambu," kata Sekretaris Komunitas Sepeda Ontel Lawas Solo, Deni Suryawan.
Menurut Deni, aksi ini juga tak hanya ditujukan kepada pengendara moge, tetapi juga bagi pengendara kendaraan bermotor lainnya, seperti mobil, hingga sepeda onthel. Tujuannya supaya kita menaati rambu-rambu lalu lintas ketika berkendara di Solo.
Anggota komunitas moge Solo, Ginda Ferachtriawan, yang juga mengikuti aksi mengatakan, kejadian di Jogja merupakan kesalahpahaman. Menurut dia, tujuan pengendara moge maupun yang pesepeda yang mencegat, sama. Yakni menjaga ketertiban berlalu-lintas.
"Sebelum berangkat ke Prambanan, kami terus diingatkan untuk menjaga ketertiban. Di Solo ini semua pengendara dapat jauh lebih tertib dari kota lainnya," kata Ginda. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa menyuarakan sejumlah tuntutan, salah satunya meminta tarif dan insentif yang layak.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaMereka menyuarakan sejumlah tuntutan, salah satunya meminta tarif dan insentif yang layak.
Baca SelengkapnyaTerlihat pengendara lain diminta untuk menepi saat rombongan motor gede hendak lewat dan membuat konten video.
Baca SelengkapnyaOjek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek, hari ini Kamis (29/8) akan melakukan demo
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut, sebanyak 1.784 personel gabungan dikerahkan.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa ini menuntut persoalan mengenai tarif di mana potongan yang dibebankan kepada mitra driver mencapai 20 persen hingga 30 persen.
Baca SelengkapnyaDemontrasi berpotensi menghambat pengguna layanan aplikasi karena pengemudi ojol menolak bekerja.
Baca SelengkapnyaAda momen mengejutkan saat bule naik mobil komando lalu berteriak "Ojol sukses"
Baca SelengkapnyaMereka memastikan akan tetap bekerja seperti biasa, tidak mematikan aplikasi, agar penumpang tidak dirugikan.
Baca SelengkapnyaPara pengemudi ojol memprotes ketidakadilan bisnis antara aplikator dengan mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga, khususnya pengguna sepeda motor, terpaksa selap-selip di antara truk-truk besar untuk menembus kemacetan.
Baca Selengkapnya