Penggerebekan narkoba berimbas perusakan kantor BNN Kaltim
Merdeka.com - Sejumlah warga menyerbu dan merusak kaca kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Timur, Jalan Rapak Indah, Samarinda. Mereka menuntut keadilan atas tewasnya Noviandi, terduga pelaku narkoba.
"Ya, merangsek masuk ke dalam, mencari anggota (BNN), memeriksa ruangan satu per satu. Meminta keadilan," kata salah seorang pegawai BNN kemarin.
Kejadian ini bermula saat korban ditangkap personel BNN Kalimantan Timur, 25 Desember 2016 lalu karena diduga terlibat jaringan narkoba. Namun upaya penangkapan BNN tidak berjalan mulus. Anggota Polres Malinau yang baru saja bergabung di BNN, Gatot, ditikam salah satu pelaku.
-
Siapa yang membongkar toko klenik? Marcel Radhival atau yang dikenal dengan nama Pesulap Merah adalah orang yang biasa membongkar praktik perdukunan di Indonesia.
-
Siapa pelaku pembunuhan NKS? Polisi berhasil menangkap pelaku inisial IS, pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap NKS (18), seorang gadis penjual gorengan yang merupakan warga Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang tewas dalam penyerangan KKB? Berdasarkan hasil investigasi, personel OPM yang tewas adalah Engabub.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
Noviandi sempat kabur, dan akhirnya berhasil dibekuk BNN. Karena melawan, sehingga kakinya ditembak dan kemudian dilarikan ke RSUD AW Syachranie. Tidak hanya luka tembak, wajah Noviandi juga terlihat memar. Banyaknya darah keluar membuat Noviandi meninggal dunia.
Keluarga korban yang tidak terima sempat ribut dengan petugas BNN Kalimantan Timur, di RSUD AW Syachranie, meski akhirnya keributan bisa diredam. Namun kemarin pagi, jenazah korban Noviandi dibawa masuk ke dalam kantor BNN.
"Ya dibawa masuk jenazahnya ke dalam kantor tadi," ujar petugas di dalam kantor BNN.
Kapoltesta Samarinda Kombes Pol Eriadi, mencoba meredam emosi warga. Dia tidak menampik, kedatangan warga ke BNN bertujuan untuk menuntut keadilan.
"Akhirnya korban dibawa ke sini. Kalau ada penegakan hukum, mestinya ada kejelasan kepada masyarakat, karena masyarakat inginkan adanya kejelasan," kata Eriadi.
Menurut Eriadi, diduga ada miskomunikasi antara BNN dengan masyarakat dan keluarga korban Noviandi. Untuk itu, semestinya, hal tersebut bisa disampaikan kepada keluarga korban.
"Kesalahan apa, penegakan hukum seperti apa. Dengan ini harus bisa disampaikan kepada masyarakat. Kalau ramai ada dugaan praduga negatif di tengah masyarakat, tentu jadi ramai. Kita sudah dengarkan keluhan mereka, kita sampaikan belasungkawa," tambah Eriadi.
Eriadi menyebut pihaknya menyelidiki dugaan Noviandi sebagai penikam personel BNN. "Itu masih lidik ya, apakah benar dia (Noviandi menikam personel BNN), masih dalam proses. Belum tentu dia pelakunya. Jadi, tidak ada kejelasan itu, yang belakangan menjadi persoalan," ungkap Eriadi.
"Kepada BNN kita imbau, koordinasi dalam hal penegakan hukum. Setidaknya, dalam langkah-langkah penegakan hukum. Tidak bisa kita berlaku sewenang-wenang," terangnya.
Sementara itu, Kepala BNN Kaltim Brigjen Pol Sufyan Syarif membenarkan telah melakukan penggerebekan narkoba di kawasan Jalan Kakap.
"Itu malam Natal ya, saat penggerebekan jenis ineks, diduga sindikat. Waktu digerebek, anggota ditikam badik di dada kanan dan kiri, ada lima luka sobekan," terang Sufyan Syarif.
"Ada dua orang pelaku lari, dikejar anggota akhirnya salah satunya, Novi, didapat kemarin siang atau sore ya. Satunya lagi, namanya Ilham, kita masih cari. Nah, si Novi ini lompat saat ditangkap dan lari, akhirnya dilumpuhkan di kakinya," ujar Sufyan.
Mengacu prosedur, petugas BNN Kalimantan Timur lantas membawa Noviandi ke rumah sakit. "Dirawat dokter dengan baik, boleh pulang dan kita periksa di BNN (kantor BNN Kalimantan Timur Jalan Rapak Indah Samarinda) untuk pengembangan pemeriksaan," tambahnya.
"Malam kemarin, sekitar jam 9 atau jam 10 malam ya, dia (Noviandi) seperti kehabisan darah. Kita bawa lagi ke rumah sakit dan sampai di rumah sakit, mungkin alat kurang lengkap, tidak tertolong," terangnya.
Sufyan berani memastikan bahwa petugasnya di lapangan bertindak sesuai prosedur, dan anggotanya menjadi korban penikaman saat melakukan penindakan.
"Prinsipnya begitu, bahwa anggota kita jadi korban, dan mereka bandar narkoba. Tapi tetap saya akan komunikasikan dengan mereka, dan akan kita jelaskan," sebut Sufyan.
"Ya sesuai prosedur, anggota jadi korban. Mas tahu sendiri kan? Ada robek besar di badan anggota, dari ujung kanan sampai kiri. Itu kan perintah pimpinan, kalau melawan, kita kasih tindakan tegas," ungkapnya.
Sufyan balik menduga, ada pihak-pihak yang memancing suasana. "Ini kan ada pihak-pihak ketika yang tidak tahu, terus dia miskomunikasi. Saya akan luruskan hal ini dan tetap akan ketemu keluarganya, bicara baik-baik didampingi Pak Kapolres juga," jelas Sufyan.
Ditanya kembali apakah memang benar Noviandi sebagai pelaku penikaman anggota BNN saat melakukan penggerebekan, Sufyan kembali menegaskan jawabannya.
"Ya, dia juga residivis baru lepas 6 bulan lalu lepas dari lembaga permasyarakatan, kasus narkoba juga. Anggota saya, habis dibacok dibilang mampus lu, langsung kabur saja. Tetap, saya akan jelaskan ke keluarganya, didampingi Kapolres dan Dandim," demikian Sufyan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat jangan tergiur dengan penawaran bunga terlalu tinggi.
Baca SelengkapnyaViral prajurit TNI Bentrok dengan pengiring jenazah di Manado
Baca SelengkapnyaBanyaknya kios-kios yang menjual obat tipe G dan sangat terang-terangan transaksinya mengakibatkan banyak berjatuhan korban.
Baca SelengkapnyaKasatnarkoba Polres Karawang, AKP Arief Zaenal Abidin menyebutkan bahwa aksi emak-emak tersebut terjadi beberapa pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ini situasi di Distrik Bomakia kembali aman dan kondusif masyarakat kembali aktivitas seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaMayat tahanan yang tewas kini diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi. Meski awalnya disebut bunuh diri, polisi belum memastikan penyebab kematiannya.
Baca SelengkapnyaEmak-emak itu resah dengan aktivitas basecamp narkoba di lokasi pucuk Jambi tersebut.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula ketika rombongan massa pengantar jenazah melintas di Lampu Merah Waena.
Baca SelengkapnyaKKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial ibu-ibu nekat obrak abrik tempat peredaran sabu di Jambi lantaran kecewa dengan kinerja pihak aparat setempat
Baca SelengkapnyaViral Diprotes Emak-Emak, Lapak Judi dan Narkoba di Medan Dibakar Polisi
Baca Selengkapnya