Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengguna Diminta Tak Mudah Terprovokasi Ajakan Sebar Kekerasan di Medsos

Pengguna Diminta Tak Mudah Terprovokasi Ajakan Sebar Kekerasan di Medsos Ilustrasi Media Sosial. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengguna media sosial harus bisa bersikap cerdas menutup ruang-ruang kekerasan dan perpecahan. Perkembangan teknologi yang cepat banyak menimbulkan hal-hal positif tapi juga negatif. Untuk itu masyarakat diingatkan lebih cerdas menerima informasi dari dunia maya.

"Ini menjadi persoalan yang serius kalau seandainya ide yang ditawarkan itu adalah ide-ide tentang kekerasan, pelanggaran HAM ataupun tentang terorisme dan segala macamnya. Sementara literasi digital di masyarakat sendiri sangat pelan," ujar Pengamat Media Sosial, Rulli Nasrulla, Rabu (19/6).

Menurut Rulli, sudah banyak riset menyebutkan medsos telah dijadikan saluran untuk perekrutan atau juga digunakan untuk penanaman konsep-konsep kekerasan atas nama apapun. Untuk itu dirinya meminta agar para pengguna medsos bersikap kritis tidak mudah terprovokasi dengan ajakan kekerasan yang dapat menimbulkan perpecahan.

"Persoalannya, sudah banyak bukti yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan tidak terlalu banyak mempengaruhi literasi digital. Ternyata ada juga biarpun sudah menempuh pendidikan tinggi, bahkan pejabat dan segala macam ternyata mereka menyebarkan hoaks (berita bohong) juga," tuturnya.

Menurutnya, pengguna harus bisa menahan diri jika memperoleh informasi yang didapat dari medsos. Karena ketika bermain di medsos, ada satu kalimat yang sering dikatakannya dengan sebutan 'Berhenti Sejenak'.

"Berhenti Sejenak di sini artinya adalah ketika kita menerima sebuah informasi maka kita harus berhenti dulu untuk berpikir jernih. Jangan buru-buru ditelan, jangan buru-buru di-share dan juga jangan buru-buru diakui sebagai sebuah kebenaran ataupun sebagai sebuah kesalahan," jelas Pengurus Pusat Forum Dosen Indonesia bidang Publikasi ini.

Dia menambahkan, perlu ada upaya bersama untuk mengajak para nitizen menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan di Medsos dengan memperbanyak konten positif. Baginya apa yang dilakukan pemerintah dengan memblokir, men-take down konten negatif adalah langkah yang benar.

Menurutnya, ketika hoaks diributkan akan menjadi besar atau viral. Tetapi kalau masyarakat atau netizen itu tidak menanggapi maka pada akhirnya tidak akan laku. "Tetapi yang paling bagus adalah memproduksi konten-konten yang baik dan meng-counter konten negatif sebanyak-banyaknya," tuturnya.

Selain itu, Dia juga menyoroti pemilik platform medsos seperti Youtube, Facebook dan sebagainya untuk ikut turun tangan memonitor isi konten-konten yang bersifat provokatif. Menurutnya, ketika perusahaan pemilik platform tersebut telah masuk dan beroperasi secara komersial di sebuah negara, maka dia harus mengikuti regulasi yang ada di negara tersebut.

"Perlu adanya regulasi khusus antara perusahaan medsos dengan pihak pemerintah untuk mengatur banyak hal seperti itu. Karena ini teknologi, saya pikir dari pihak medsos sebenarnya sangat mudah, tinggal memasukkan kata kunci, maka konten-konten seperti pornografi, radikalisme, kekerasan tidak akan muncul," tandasnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perkuat Literasi Digital, Cara Cegah Hoaks dan SARA Jelang Pemilu
Perkuat Literasi Digital, Cara Cegah Hoaks dan SARA Jelang Pemilu

Hoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024

Masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.

Baca Selengkapnya
Kemenkominfo Bersama KWI Ajak Masyarakat Isi Ruang Digital dengan Konten Positif
Kemenkominfo Bersama KWI Ajak Masyarakat Isi Ruang Digital dengan Konten Positif

Ruang digital harus diisi dengan konten-konten yang positif dan karya yang baik.

Baca Selengkapnya
Menghindari Radikalisasi di Media Sosial dengan Berpikir Kritis
Menghindari Radikalisasi di Media Sosial dengan Berpikir Kritis

Berpikir kiritis dan logis mutlak dalam mencerna dan menyimpulkan konten yang tersebar luas di media sosial.

Baca Selengkapnya
Polisi Wanti-Wanti Konten Kreator soal UU ITE Buntut Galih Loss Ditangkap, Ini Isinya
Polisi Wanti-Wanti Konten Kreator soal UU ITE Buntut Galih Loss Ditangkap, Ini Isinya

Galih Loss ditangkap polisi karena konten bermuatan penistaan agama

Baca Selengkapnya
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Tata Krama di Media Sosial untuk Membangun Generasi Muda Bijak Berdigital
Pentingnya Tata Krama di Media Sosial untuk Membangun Generasi Muda Bijak Berdigital

Perilaku yang beradab, tidak hanya wajib dilakukan di dunia nyata, tapi diperlukan untuk membangun generasi penerus yang bijak berdigital.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Menangkal Konten Radikalisme di Media Sosial
Pentingnya Menangkal Konten Radikalisme di Media Sosial

Dia menjelaskan, kasus penipuan, radikalisme dan terorisme dilakukan dengan pendekatan persuasif dan tidak hard selling.

Baca Selengkapnya
Polresta Pekanbaru Ingatkan Warga Waspada Hoaks Menggunakan AI
Polresta Pekanbaru Ingatkan Warga Waspada Hoaks Menggunakan AI

Menurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.

Baca Selengkapnya
Waspadai Isu SARA dan Propaganda Jelang Pilkada Serentak 2024
Waspadai Isu SARA dan Propaganda Jelang Pilkada Serentak 2024

Agar semua pihak menghindari penyebaran isu SARA yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi
Jenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi

Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu

Baca Selengkapnya
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan

Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.

Baca Selengkapnya