Penggusuran ricuh, polisi balas lemparan batu dengan gas air mata
Merdeka.com - Proses penggusuran rumah di tepi rel kereta api, Jalan Ampera, Medan, Rabu (23/11), sempat diwarnai kericuhan. Petugas yang tengah melakukan pembongkaran dilempari dengan batu oleh warga setempat.
Petugas langsung berhamburan untuk menghindari batu. Polisi yang mengawal penggusuran tak tinggal diam. Polisi membalas lemparan batu dengan menembakkan gas air mata. Penggusuran pun terhenti.
Setelah sempat terjadi kericuhan, proses penggusuran ditunda. Penundaan dilakukan setelah anggota DPRD Medan menyampaikan permintaan warga agar diberi waktu memindahkan barang-barangnya.
-
Bagaimana Kota Medan mengajak warga ikut normalisasi? 'Nah, bapak dan ibu camat, kalau bisa ajak masyarakatnya berpartisipasi dalam kegiatan itu. Jadi, ini tujuannya untuk mengedukasi dan agar tidak ada kesan yang membenarkan bahwa masyarakat boleh membuang sampah ke sungai, nanti dibersihkan oleh pemerintah. Bukan, bukan itu. Kita bangkitkan sama-sama kesadaran masyarakat, ' pesannya.
-
Mengapa Pemkot Medan melakukan penyesuaian cascading program? Dalam menangani permasalahan kemiskinan ekstrem dan penurunan tingkat pengangguran terbuka, Pemkot Medan melakukan penyesuaian cascading program-program yang berhubungan langsung dengan rencana aksi terpadu kemiskinan ekstrem sekaligus penurunan tingkat pengangguran terbuka sehingga program-program pembangunan lebih terarah sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.
-
Mengapa eksekusi lahan itu ricuh? Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira membenarkan anggotanya mengalami luka akibat sabetan sajam saat PN Jambi melakukan eksekusi.
-
Dimana bangunan terbengkalai diubah? Berikut ini adalah potret bangunan terbengkalai yang telah diubah fungsi menjadi lebih menarik, seperti yang dilansir oleh Liputan6.com dari Bored Panda pada Minggu (15/12/2024).
-
Mengapa eksekusi dihentikan? Ia mengatakan, pada pertengahan abad ke-19 hukuman itu sudah dihapus, diganti dengan hukuman gantung biasa.
-
Bagaimana bangunan terbengkalai diubah? Contohnya, sebuah bank yang sudah tidak berfungsi dapat diubah menjadi kafe yang nyaman untuk bersantai. Pabrik semen yang ditinggalkan kini disulap menjadi kantor modern yang menarik. Bahkan, ada gereja-gereja tua yang telah dialihfungsikan menjadi kolam renang.
"Tadi kami sudah mendapat kesepakatan, beri warga dan teman-teman ini kesempatan untuk pindah sampai hari Minggu, setelah itu lakukan pembongkaran," kata Boydo Panjaitan, anggota DPRD Medan.
Permohonan itu dikabulkan. PT KAI menarik personel gabungan dan eskavator dari lokasi.
Sebelumnya, PT KAI berencana menertibkan bangunan-bangunan yang ada di sepanjang bantaran rel kereta api di Jalan Ampera, Kelurahan Glugur Darat II Kecamatan Medan Timur.
"Kita lakukan penertiban dari Km 0 sampai 3 yaitu dari Stasiun Besar Medan sampai Pulo Brayan. Penertiban ini dilakukan untuk memperlancar pembangunan elevated track atau jalur layang," kata Humas PT KAI Divre I Sumut Joni Martinus.
Bangunan yang akan ditertibkan dihuni 174 KK. Sebelumnya 609 KK sudah bersedia membongkar sendiri rumahnya. "Warga yang membongkar sendiri bangunannya sudah mendapatkan uang bongkar Rp 1,5 juta," ucapnya.
Penggusuran ini mendapat pengawalan 1.753 personel gabungan polisi, Polisi Khusus Kereta Api, Satpol PP dan TNI. Sejumlah rumah sudah diratakan dengan tanah, sebelum penundaan penertiban disepakati. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaViral video kericuhan antara anggota Polresta Padang dengan masyarakat Air Bangis dan Pasaman Barat
Baca SelengkapnyaPolisi memukul mundur pendemo karena sesuai aturan batas waktu menyampaikan aspirasi pukul 18.00 Wib.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan gas air mata hanya ditembakkan ke jalan tidak ke arah permukiman warga.
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaUnjuk rasa warga Dago Elos berujung tindakan represif dari kepolisian.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaBentrokan dipicu proses pengukuran tanah untuk pengembangan kawasan
Baca SelengkapnyaDelapan warga yang ditangkap itu akan diproses hukum sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaKapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono menjelaskan bahwa penggunaan gas air mata hanya dilakukan untuk membubarkan massa yang memblokade jalan.
Baca SelengkapnyaDemonstran kini sudah sampai menutup Tol Dalam Kota tepat di depan gedung DPR, Kamis (22/8) sore.
Baca Selengkapnya