Penghuni gelar tahlilan, rumah di Purbalingga tertimpa longsor, 4 tewas
Merdeka.com - Tengah menggelar tahlilan sunatan, longsoran tebing menimpa kediaman Solikhin warga RT 3 RW 4 Desa Jingkang, Kecamatan Karangjambu, Kamis (22/2) malam, sekitar pukul 21.00. Alhasil, empat anak tewas akibat tertimbun longsor dan Enam orang lainnya yang menderita luka parah.
Empat korban tewas yakni, Saiful Umam (8) yang baru saja disunat, Abdul Rouf (10), Al Taromi (7) dan Safangatun Isnain (4). Sedangkan mereka yang luka parah yakni Sahrudin (55), Sokhimun (38), Ruslan (25), Ojan (16), Sarif (35) dan Karsun (16).
Saat kejadian kondisi cuaca tengah hujan deras yang turun sejak sore. Selain itu di wilayah yang termasuk daerah pegunungan tersebut tengah mati listrik.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Dimana hujan terberat? Rekor curah hujan tertinggi tercatat di Cherrapunji, India, yang menerima lebih dari 11.871 mm hujan per tahun.
-
Kenapa hujan deras di Jogja bisa menyebabkan longsor? Longsor terjadi pukul 14.30 WIB, diduga disebabkan karena sumbatan sampah yang menutupi saluran air yang berada di pojok makam.
-
Apa yang terjadi di Dieng pada awal musim kemarau? Pada awal Juni ini, sudah muncul embun es pada beberapa lokasi di Dieng.
-
Apa saja yang terjadi di Kota Padang akibat hujan deras? Lanjutnya, selain banjir, curah hujan dengan intensitas tinggi juga menyebabkan rumah warga tertimbun longsor dan pohon tumbang di Kota Padang.
-
Di mana lokasi longsor? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
"Sebelum kejadian, rumah pak SolIkhin sedang mengadakan tahlilan sunatan anaknya, Saiful Umam. Sekitar pukul 21.00 Wib, tiba-tiba tebing di belakang rumahnya longsor dan menimpa rumah itu. Kejadiannya begitu cepat," ujar Kepala Desa Jingkang, Bambang Hermanto.
Warga yang sedang berada di dalam rumah milik Solikhin segera berhamburan keluar menyelamatkan diri. Namun tidak semua bisa keluar termasuk anak yang disunat dan teman-teman yang saat itu berada di kamar. Mereka tertimbun dan tertimpa material longsor dan kayu.
Setelah longsor reda, warga kemudian melakukan evakuasi mencari korban di dalam rumah itu. Tim SAR gabungan serta TNI Polri datang tak lama kemudian setelah mendapat laporan kejadian. Dalam suasana gelap, dan penerangan seadanya, mereka bahu membahu menolong para korban yang masih terjebak tanah longsor yang menimpa rumah itu.
"Mereka yang terluka dilarikan ke Puskesmas Karangjambu dan RSUD dr R Goetheng Tarubadibrata Purbalingga," ujar Bambang.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca SelengkapnyaLongsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kawasan sekitar dilanda hujan besar diikuti longsor.
Baca SelengkapnyaErnawati (47) warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tertimbun longsor
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.
Baca SelengkapnyaTanah longsor menimpa Pesantren At-Taqwiim di Karangasem menyebabkan seorang santri meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia berusia 70 tahun merupakan warga Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaLongsor terjadi ketika hujan turun deras sejak Senin (2/12) malam, sehingga menyebabkan tebing setinggi 10 meter menimpa penghuni rumah.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca Selengkapnya