Pengisian jabatan di Pemprov Riau dinilai sudah sesuai kompetensi
Merdeka.com - Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Riau Ikhwan Ridwan mengklarifikasi pemberitaan terkait kabar yang menyatakan pengisian jabatan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau tidak sesuai kompetensi.
Ditegaskan Ikhwan, pengisian jabatan sudah melalui pembahasan, pengkajian dan tentu saja sudah sesuai dengan kompetensi. Ikhwan menegaskan bahwa kompetensi tidak sekedar dinilai dari latar belakang pendidikan seseorang. Kompetensi juga terkait dengan knowledge, skill dan attitude.
"Jangan hanya diukur dari latar belakang pendidikan," tegas Ikhwan di Pekanbaru, Senin (16/1).
-
Apa pesan yang disampaikan Kapolresta Pekanbaru? Jeki dan anak buahnya juga memberikan paket bantuan sosial. Paket diberikan kepada Zulkarnain dan sejumlah warga yang memburuhkan di daerah Jalan Adi Sucipto Kecamatan Bukit Raya itu.
-
Siapa yang menyatakan pentingnya pemeringkatan untuk menakar kualitas pendidikan? Menurut Ova, keberadaan pemeringkatan perguruan tinggi menjadi hal yang penting untuk menakar sejauh mana perguruan tinggi telah berproses dalam menghadirkan pendidikan yang berkualitas dan dampak nyata bagi masyarakat.
-
Apa pesan Irhan Nugraha terkait Pilkada? 'Pemilu bukan perbuatan kesyirikan dan kekafiran, kita harus intropeksi yang salah harus diperbaiki,' tuturnya.
-
Bagaimana cara ANBK menilai mutu pendidikan? Mengutip Kemendikbud, ANBK adalah program evaluasi yang diselenggarakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses, dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
-
Apa pesan Gubernur Kalimantan Selatan untuk para siswa? “Jadilah anak Banua yang berkualitas dan berdaya saing agar dapat menjadi pemenang kedepannya. Teruslah tanamkan semangat Pangeran Antasari Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing dalam menuntut ilmu di sekolah,“ tegas Sahbirin, Martapura, Selasa (8/8).
-
Apa pesan Ipuk untuk tenaga kesehatan Banyuwangi? Berikan pelayanan yang baik. Jangan sampai muncul keluhan pelayanan buruk karena tidak ramah atau pun pelayanannya lama. Mari sama-sama berbenah, berkomitmen membangun Banyuwangi lebih baik lagi.
Ikhwan menyampaikan hal itu menyusul pemberitaan di sebuah surat kabar nasional edisi Senin (16/1), di mana Deputi Kajian Kebijakan Lembaga Administrasi Negara Muhammad Taufiq mengatakan, sistem manajemen talenta bisa menghentikan praktik jual beli jabatan yang saat ini marak terjadi di berbagai daerah.
Pemerintah Provinsi Riau disebut sebagai salah satu provinsi yang belum menempatkan pejabat sesuai dengan kompetensinya, seperti Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Riau Yulwiriati Moesa yang berlatar belakang pendidikan apoteker, Staf Ahli Ekonomi dan Keuangan yang dijabat Joni Irwan yang berlatar belakang pendidikan sarjana hukum dan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan KB yang dijabat Andra Sjafril yang juga seorang apoteker.
Dijelaskan Ikhwan, Yulwiriati Moesa memang pendidikan S1-nya apoteker, namun yang bersangkutan menyelesaikan pendidikan S2 lingkungan hidup dan saat ini sedang menyelesaikan S3 juga spesialisasi untuk lingkungan hidup.
“Ini belum termasuk berbagai kursus dan diklat baik di dalam maupun di luar negeri tentang lingkungan hidup yang pernah diikuti yang bersangkutan. Beliau pernah empat kali ikut diklat lingkungan hidup di Singapura dan 2 kali di Belanda. Beliau juga pernah menjabat Kepala Badan Lingkungan Hidup selama lebih kurang 2 tahun. Jadi, beliau kita nilai sudah memenuhi kompetensi,” jelas Ikhwan.
Ikhwan juga menyebut Joni Irwan yang seorang sarjana hukum namun sebelumnya pernah menjabat sebagai Kadispenda dan bahkan Asisten II yang membawahi ekonomi dan pembangunan.
Jika saat ini yang bersangkutan ditunjuk sebagai Staf Ahli bidang ekonomi dan keuangan, karena memang yang bersangkutan sudah punya kompetensi untuk jabatan itu. Begitu juga halnya dengan Andra Sjafril yang sebelum menjabat Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan KB adalah Kadis Kesehatan yang antara lain juga membawahi masalah KB.
Terkait jual beli jabatan di lingkungan Pemprov Riau, Ikhwan menjamin dan memastikan hal itu sangat tidak benar. Bahkan saat pelantikan ribuan eselon III dan IV baru-baru ini oleh Gubernur Riau, seluruh pimpinan Forkopimda (Kapolda, Danrem, Kajati dan Pangdam) ikut hadir dan memastikan bahwa tidak ada jual beli jabatan. Seluruh pimpinan Forkopimda juga meminta agar seluruh pejabat menjauhi praktik KKN dan harus siap menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 300 Bintara baru yang dinyatakan lulus pendidikan Bintara di Polda Riau.
Baca SelengkapnyaPilkada yang berjalan aman dan lancar menunjukkan kedewasaan masyarakat dalam berdemokrasi.
Baca SelengkapnyaCagub Riau nomor urut satu Abdul Wahid-SF Hariyanto bersama UAS, menggelar pertemuan bersama dengan para calon Wali Kota Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaAlimudin mengatakan, pihaknya menyiapkan peta jalan pendidikan untuk menciptakan generasi yang kompeten di IKN.
Baca SelengkapnyaBerdirinya Satpel BLK Karimun, sebagai perwujudan dari implementasi transformasi BLK.
Baca SelengkapnyaKapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal menegaskan kepada seluruh pasangan calon (Paslon), bahwa menang atau kalah di Pilkada 2024 merupakan keputusan konstitusi.
Baca Selengkapnya"Anies-Muhaimin menang di Bandung Raya dan Jabar umumnya, sekaligus AMIN menang PKB menang,” kata Cak Imin
Baca SelengkapnyaPertanyaan itu dilontarkan anggota Komisi II Fraksi PDI Perjuangan Komarudin Watubun saat rapat di Komisi II DPR, Jakarta, Selasa (31/10) malam.
Baca SelengkapnyaCak Imin Beberkan Tiga Kriteria Calon Kepala Daerah yang Diusung PKB di Pilkada 2024
Baca Selengkapnyamendukung langkah Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk terus meningkatkan kompetensi SDM.
Baca SelengkapnyaPilgub Riau 2024 diwarnai dengan munculnya bakal calon kepala daerah dengan berbagai latar belakang
Baca SelengkapnyaSekjen Anwar Sanusi melantik dan mengambil sumpah 16 Pejabat Fungsional di Kemnaker.
Baca Selengkapnya