Pengungsi gempa Lombok keluhkan bantuan yang tak merata
Merdeka.com - Beberapa pengungsi musibah gempa Lombok yang ditempatkan di sejumlah titik posko pengungsian di Kecamatan Sembalun dan Sambelia mengeluhkan ketidakmerataan pemberian bantuan oleh sejumlah elemen donatur.
Inak Deni misalnya, pengungsi di Dusun Sajang, Kecamatan Sembalun ini mengaku sudah tiga hari berada di tenda pengungsian, tapi pendistribusian bantuan masih banyak yang kurang.
"Masih banyak yang kurang. Kalaupun kita lihat ada pengiriman bantuan hanya lewat aja," keluhnya saat berada di pengungsian Desa Sajang, Sembalun, Rabu (1/8). Seperti dilansir Antara.
-
Bagaimana bantuan disalurkan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Siapa yang minta bantuan dana untuk bencana Sumbar? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Bantuan apa yang diberikan? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma serahkan santunan kepada para korban banjir dan tanah longsor di Nagari Sungai Durian Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Di mana bantuan diberikan? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma serahkan santunan kepada para korban banjir dan tanah longsor di Nagari Sungai Durian Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
Menurut dia, akibat tidak merata distribusi bantuan banyak di antara warga yang akhirnya harus rela tidak menerima bantuan.
"Bantuan tetap ada dikirimin. Tapi kan gak cukup juga. Ya itu tadi ada yang dapat banyak ada yang dapatnya sedikit," katanya menjelaskan.
Dari hasil pantauan di lokasi, desa-desa di Kecamatan Sembalun, banyak di antara warga yang mendirikan posko-posko pengungsian di halaman rumah mereka. Ada yang dihuni 10 orang hingga belasan orang. Kalaupun ada bantuan datang, khususnya yang diberikan instansi pemerintah, kelompok masyarakat maupun perorangan tidak menyalurkan ke posko utama yang ada di kantor Camat maupun kantor desa melainkan langsung ke posko-posko yang didirikan warga tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTB, Muhammad Rum membenarkan jika sejauh ini masih terdapat sejumlah persoalan yang menjadi pekerjaan rumah dalam penanganan pascagempa.
"Untuk itu, pemerintah sejauh ini terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi warga terdampak gempa, termasuk pemenuhan kebutuhan warga yang tinggal di posko pengungsian," kata Rum seraya menambahkan distribusi bantuan terus dilakukan pemerintah.
"Tapi ini kan, titik pengungsinya menyebar dan jauh-jauh, sedangkan kekuatan kita terbatas," tambah dia.
Dia mencontohkan, soal cukup melimpahnya bantuan yang ada di Posko Sambelia, Lombok Timur, termasuk tersedianya dapur umum di sana.
"Yang jadi pemerataan itu ialah bagaimana soal pemerataan bantuan. Jadi kemungkinan ada yang diberikan berulang dan ada yang tidak sama sekali," lanjutnya.
Ia pun mengapresiasi maraknya bantuan yang datang, baik dari pemerintah, perusahaan, hingga lembaga kemanusiaan. Namun, ia berharap adanya koordinasi agar bantuan yang datang bisa terdistribusi secara merata.
Rum menjelaskan, BPBD NTB terus mendistribusikan bantuan kebutuhan seperti makanan siap saji, air bersih, serta sarana MCK memadai. Sedangkan, soal kerusakan rumah warga masih dalam pendataan.
"Harus kita akui, warga terdampak masih memerlukan tambahan tenda, alas, sarana air bersih yang masih terus diupayakan," tandas Rum.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaPengiriman bantuan kepada masyarakat di Papua Tengah dilakukan secara bertahap.
Baca SelengkapnyaHanya pesawat kecil yang bisa masuk ke distrik tersebut. Namun bantuan logistik perlu diantar ke kampung-kampung yang terjal.
Baca SelengkapnyaWarga yang tidak masuk kualifikasi bantuan dari BNPB, mendapat bantuan Rp500 ribu.
Baca SelengkapnyaLongsor yang menewaskan hampir 700 orang itu juga mengakibatkan lebih dari 1.200 orang kehilangan tempat tinggal.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya tersebut sebelumnya ditolak ditampung sementara di sejumlah tempat.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD buka suara soal kelaparan dan kekeringan yang terjadi di Papua pada Kamis (3/8).
Baca SelengkapnyaPembagian BLT yang masih tidak tepat sasaran harus segara dirapikan.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem membuat Distrik Agandugume dan Distrik Lambewidi Kabupaten Puncak, Papua Tengah mengalami kekeringan. Bahkan dampak kekeringan 6 orang meninggal
Baca Selengkapnya