Pengungsi Gempa Sulbar Dipusatkan di Stadion Mamuju
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat akan menempatkan para pengungsi yang dipusatkan di Stadion Mamuju guna mengantisipasi terjadinya gempa susulan yang bisa membahayakan jiwa masyarakat.
"Tadi kesepakatan kita, titik pengungsi ditempatkan di stadion, di situ aman dan jauh dari potensi bila terjadi gempa susulan dan tsunami," ucap Kepala Pelaksana BPBD Sulbar Darno Majid saat di konfirmasi, dilansir Antara, Jumat (15/1).
Ia menyampaikan atas nama Pemerintah Sulbar, BPBD dan instansi terkait lainnya, telah memutuskan seluruh pengungsi di tempatkan sementara di Stadion Mamuju. Begitu juga yang ada di Kabupaten Majene, mengingat masih banyak pengungsi yang tidak tahu di mana lokasi paling aman.
-
Bagaimana warga Mamuju beradaptasi? 'Dari studi yang dilakukan secara bertahap, ditemukan bahwa darah dari penduduk Mamuju cenderung lebih tahan dari paparan, dibanding dari darah yang berasal dari kelompok kontrol atau di lingkungan yang normal,' ujar, Peneliti PR Teknologi Radioisotop Radiofarmaka dan Biodosimetri, Dwi Ramadhani di Youtube BRIN.
-
Dimana Mamuju berada? Kabupaten Mamuju di Sulawesi Barat jadi salah satu daerah di Indonesia dengan daya tarik yang tak boleh dilewatkan.
-
Dimana zona bahaya bencana di Sumut? Identifikasi dan penentuan zona-zona bahaya bencana seperti gempa bumi, banjir, atau letusan gunung berapi. Ini membantu dalam perencanaan perkotaan dan pengembangan yang meminimalkan risiko terhadap bencana.
-
Siapa yang menyerahkan bantuan untuk korban di Sumatera Selatan? Usai pelaksanaan upacara, Pj Gubernur Bahtiar bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santosa, menyerahkan bantuan untuk korban bencana sosial.
-
Di mana kegiatan sosialisasi mitigasi bencana dilakukan? Dukun Nusupan yang berada di Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, merupakan daerah rawan banjir.
-
Bagaimana mitigasi bencana di Sumut? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah, seperti gempa bumi, banjir atau badai.Dengan memahami risiko ini, pihak terkait dapat merancang langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak potensial dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.
Penempatan lokasi pengungsi itu, kata dia, untuk memudahkan pengawasan, distribusi makanan dan keperluan lainnya serta lebih aman dan nyaman dibandingkan di tempat yang lain. Saat ini masih terlihat gelombang pengungsi di depan Rumah Jabatan Gubernur dan kantor BPBD setempat.
"Stadion di Mamuju dan Majene untuk menempatkan sementara pengungsi. Mereka juga harus diawasi agar mengantisipasi kondisi yang saat ini belum stabil, karena masih terasa gempa susulan dan ada kemungkinan potensi tsunami," tuturnya.
Tidak hanya itu, imbauan dikeluarkan Pemprov Sulbar serta arahan dari gubernur, kepada pengungsi mencari tempat aman dan jauh dari potensi kerusakan yang ditimbulkan hingga mengakibatkan korban jiwa.
"Kami atas nama Pemprov Sulbar,dan atas arahan gubernur dan wakil gubernur, sekda mengimbau masyarakat, kalau mengungsi cari tempat yang aman, jangan sampai mengungsi ke gunung, lantas gunung itu longsor," ucapnya.
Menyinggung jumlah pengungsi sampai saat ini dan lokasi pengungsian, ia menyebut sedang dilakukan pendataan dan belum diketahui secara pasti.
"Belum ada laporan pasti, tetapi sedang didata. Kami masih menunggu laporan resmi dan terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Mamuju dan Majene, serta kabupaten lain yang terdampak, " katanya.
Untuk kondisi kekinian, kata dia, selain aliran listrik padam, jaringan telekomunikasi juga ikut terputus, sehingga menghambat koordinasi penanganan bencana. Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan PLN serta provider penyedia layanan komunikasi segara memperbaiki jaringan tersebut.
"Listrik belum menyala dan komunikasi terputus, padahal ini sangat penting dalam memproses segala sesuatunya. Sekarang ini dilakukan evakuasi korban. Data-data yang diberikan masih data awal, sementara melakukan pencarian data. Kabupaten Mamuju dan Majene terparah," katanya.
Sementara itu, kondisi korban yang masih terjebak di reruntuhan bangunan, terdata sementara dua orang dan sedang dievakuasi tim Basarnas beserta TNI/Polri. Dua korban ini dikabarkan masih hidup, sehingga proses evakuasinya secara hati-hati.
"Dua orang tertimbun sedang dievakuasi, sementara ini kondisinya masih hidup karena masih terdengar suara. Kesepakatan kita, lakukan hati-hati dan tidak menggunakan eskavator saat mengangkat reruntuhan," ujarnya.
Kendati demikian, belum diketahui pasti apakah di dalam reruntuhan itu masih ada korban lain, yang masih hidup atau meninggal, sehingga kemungkinan bisa saja korbannya bertambah.
"Karena saya liat sudah rata, sekarang kita belum tahu di dalam, atau bagaimana kondisinya," kata Darno.
Sedangkan kondisi Rumah Sakit di Mamuju juga terdampak dan mengalami kerusakan. Pemprov Sulbar telah mendirikan tenda dibantu dari kabupaten terdekat.
"Kita menunggu tenda dari pusat. Insya Allah ada juga bantuan dari Palu dan Makassar akan segera tiba," tambahnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca SelengkapnyaBNPB Pastikan Relokasi Rumah Rusak Berat akibat Banjir Lahar di Sumbar
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan proses relokasi rumah warga yang rusak akibat banjir lahar hujan di Sumatera Barat (Sumbar) segera dimulai.
Baca SelengkapnyaJokowi sudah menyimpan data penduduk yang bersedia direlokasi.
Baca Selengkapnya248 rumah rusak dan 456 warga harus mengungsi, akibat gempa Sumedang
Baca SelengkapnyaTim SAR Temukan Anak Korban Banjir Bandang di Luwu, Satu Orang Masih Pencarian
Baca SelengkapnyaSaat ini, posko banjir telah didirikan di dua lokasi yaitu Rambah dan Kunto Darussalam.
Baca Selengkapnya700 Unit rumah rusak dampak gempa tersebut dan 82 orang mengalami luka berat dan luka ringan.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaLokasi TPS yang terendam banjir yaitu di Kecamatan Tantau Kopar, Desa Sekapas, Sungai Rangau, Kelurahan Rantau Kopar dan Bagan Cempedak serta desa lainnya.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaBelum diketahui di mana para pengungsi ini akan ditampung.
Baca Selengkapnya