Pengungsi Kelud di Kediri banyak idap ISPA akibat debu vulkanik
Merdeka.com - Selama Gunung Kelud meletus pada Kamis malam lalu hingga Senin kemarin (17/2), jumlah pengungsi di lima lokasi yang menderita sakit, tercatat ada sekitar 123 orang. Rata-rata, mereka menderita penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat menghirup banyak debu.
"Rata-rata mereka sakit karena terlalu banyak menghirup debu letusan Kelud," kata Wadan Satgas TNI AL, Letkol Rudi P Napitupulu di Posko Kesehatan Basarnas Lapangan Wates, Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/2).
Rudi mengatakan, para pengungsi yang menderita ISPA di lima lokasi pengungsian itu di antaranya, Pos Pengungsian Wates, Wonorejo, Segaran, Juet dan Tawang.
-
Apa yang harus dilakukan jika gunung berapi meletus? Setelah letusan terjadi, langkah-langkah yang perlu dilakukan meliputi evakuasi secepat mungkin, menghindari area yang terkena letusan, menggunakan masker untuk melindungi pernapasan, dan mengikuti petunjuk dari tim penyelamat.
-
Apa saja upaya mitigasi bencana gunung meletus? Mitigasi bencana gunung meletus ini dilakukan dalam beberapa upaya, mulai dari pemantauan dan pengataman, pembuatan peta rawan bencana, sosialisasi dan edukasi, serta peringatan dini.
-
Siapa yang terlibat dalam mitigasi bencana gunung meletus? Dalam penyuluhan ini, masyarakat diajarkan mengenai tanda-tanda awal erupsi gunung berapi, cara evakuasi, dan tindakan darurat yang harus dilakukan.
-
Kenapa mitigasi bencana gunung meletus penting? Letusan gunung berapi dapat terjadi secara tiba-tiba dan membawa dampak yang sangat merusak bagi masyarakat serta lingkungan sekitarnya. Selain dapat menyebabkan korban jiwa, letusan gunung juga dapat mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur, mengganggu aktivitas ekonomi, dan mengancam keamanan penerbangan.
-
Apa manfaat gunung meletus untuk sumber air? Dampak positif gunung meletus selanjutnya adalah munculnya mata air yang penuh dengan mineral berkhasiat, atau biasa disebut makdani.
-
Bagaimana cara meminimalisir dampak bencana gunung meletus? Dengan melakukan pemantauan yang intensif terhadap aktivitas gunung berapi, diperoleh informasi yang akurat mengenai perubahan-perubahan yang terjadi pada gunung berapi tersebut.
"Di masing-masing pos, kita tempatkan beberapa personel, satu dokter umum dan tujuh orang medis, dan sejak Kelud meletus sampai Senin kemarin, jumlah pengungsi yang menderita ISPA ada sekitar 123 orang," ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk langkah awal sebagai bentuk antisipasi atau pengobatan, pihaknya memberikan injeksi anti biotik sesuai aturan yang bisa digunakan. "Kemudian memberi obat batuk dan menyediakan masker sebagai antisipasi agar tidak kembali menghirup debu," terang Rudi.
Sementara data Satlak Pengungsi Gunung Kelud, tercatat ada sekitar 36 ribu pengungsi, yang tersebar di 36 titik di Kediri. Namun, karena banyak yang memaksa kembali pulang sejak Sabtu pagi lalu, jumlah pengungsi yang bertahan tinggal 16.400 jiwa.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaKasus ISPA di Jakarta meningkat akibat polusi udara yang memburuk.
Baca SelengkapnyaData itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng.
Baca SelengkapnyaGas-gas beracun tersebut berupa karbon dioksida, karbon monoksida, dan hidrogen sulfida yang berbahaya bila terhirup
Baca SelengkapnyaKemudian, yang kedua adalah strategi pengurangan emisi pencemaran udara. Salah satunya adalah dengan menggalakkan uji emisi dan penggunaan transportasi umum.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Terserang ISPA di Musim Pancaroba, Lakukan Hal Ini
Baca SelengkapnyaSetidaknya lebih dari tiga penyakit dapat disebabkan oleh polusi. Untuk mencegahnya dapat menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaMasker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.
Baca SelengkapnyaAdam mengatakan pihaknya diminta untuk menjaga agar kegiatan upacara tidak terganggu dengan masalah-masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaKebakaran TPA Sarimukti dilaporkan terjadi sejak Sabtu (19/8). Luas areal TPA Sarimukti ini 28.5 hektare sedangkan area yang hangus terbakar 15 hektare.
Baca SelengkapnyaTercatat, 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota
Baca Selengkapnya