Pengungsi korban gempa Kalibening mulai alami ISPA dan hipertensi
Merdeka.com - Pengungsi korban gempa di Kalibening Kabupaten Banjarnegara mulai mengalami Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan hipertensi. Sejak gempa pada Selasa (24/4) sepekan lalu, Posko Kesehatan di bawah naungan Dinas Kesehatan Banjarnegara mencatat telah menangani 126 penderita ISPA dan 108 penderita hipertensi.
Koordinator Lapangan Penanganan Korban Bencana Kalibening Bidang Kesehatan, Ristiyono, mengatakan kasus ISPA terjadi akibat kondisi lingkungan pengungsi yang kurang layak. Tak jarang pengungsi tidur beralaskan tikar atau kasur yang secara langsung bersentuhan dengan tanah di dalam tenda. Ditambah lagi angin malam dan cuaca ekstrem berpengaruh pada gangguan kestabilan tubuh.
"Kesehatan pengungsi terus kami pantau, Tempat tidur ideal bagi pengungsi bukan yang langsung bersentuhan dengan tanah karena bisa memicu timbulnya beragam penyakit," katanya
-
Kenapa kasus ISPA meningkat di Jakarta? Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencatat kasus infeksi saluran pernapasan (ISPA) di DKI Jakarta terus meningkat akibat polusi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Kapan gempa terjadi? Gempa di Batang pada Minggu (7/7) kemarin menyisakan luka yang mendalam bagi para korban yang terkena dampaknya.
Saat ini pihak kesehatan bekerjasama dengan BPBD tengah mengupayakan pendirian panggung di tenda pengungsian. Tujuannya menopang tempat tidur para pengungsi agar tak langsung beralaskan tanah. Kendalanya, banyaknya jumlah tenda pengungsian membutuhkan pallet sebagai alas lantai tenda dalam jumlah banyak.
Sedang hipertensi yang banyak diderita pengungsi, dikarenakan faktor stres. Upaya pemulihan dilakukan dengan program trauma healing atau pemulihan mental para korban.
"Karena stres, paranoid, tensi jadi naik. Hal ini bisa memicu hipertensi," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempabumi berkekuatan magnitudo 4,4 mengguncang daratan Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (7/7)
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 4,4 mengguncang Batang pada Minggu (7/7).
Baca Selengkapnya11 orang mengalami luka ringan dan sudah dinyatakan sembuh, serta 1 orang kini masih menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaPenetapan status dilakukan satu hingga dua minggu, karena dampak gempa di Kabupaten Batang sudah ada sekitar 49 rumah rusak.
Baca SelengkapnyaRatusan Pasien RS Unair Akhirnya Dirawat di Tenda Darurat
Baca SelengkapnyaSebanyak 331 pasien dari RSUD Sumedang, terdiri dari 248 pasien rawat inap dan 83 pasien IGD, dievakuasi ke halaman gedung dan lima tenda darurat.
Baca Selengkapnyatotal rumah yang rusak akibat bencana gempa magnitudo 6,2 mengguncang Garut berjumlah 110 unit
Baca SelengkapnyaPemerintah masih melakukan pemeriksaan kondisi gedung rumah sakit pasca rentetan gempa pada Minggu (31/12).
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaDua Rumah Sakit di Sumedang Terdampak Gempa, Ratusan Pasien Dievakuasi
Baca SelengkapnyaBanjir masih menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Riau, termasuk di Kabupaten Inhu
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca Selengkapnya