Pengungsi korban kebakaran di Bogor mengeluh gatal-gatal dan pusing
Merdeka.com - Koordinator Tim Kesehatan PMI Kota Bogor Martin mencatat, hingga Selasa (26/12) sore sudah ada 31 pengungsi korban kebakaran 60 rumah di Bogor yang mengecek kesehatannya di pos pengungsian. Dari hasil cek kesehatan itu, kebanyakan warga mengeluh menderita gatal-gatal, pusing, dan masuk angin.
"Kebanyakan yang datang untuk cek kesehatan adalah para orangtua. Mereka ngeluh gatal-gatal, ada juga yang hipertensi. Tapi sudah kita tangani," ungkap Martin.
Martin menambahkan, PMI Kota Bogor telah menerjunkan 25 orang untuk membantu korban pengungsi dalam menangani masalah kesehatan. Sejauh ini belum ada warga yang harus dilarikan ke rumah sakit akibat penyakit yang dideritanya. Kondisi kesehatan para korban pengungsi masih dapat ditangani tim kesehatan PMI maupun Dinas Kesehatan Kota Bogor.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Bagaimana BP2MI bantu PMI di Korsel? Benny memastikan pihaknya akan terus berkoordinasi secara intens dengan perwakilan KBRI Seoul untuk pencarian lima PMI yang belum ditemukan.
-
Apa tugas PMI? Sebagaimana yang tercantum dalam UU Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2018, tugas pokok PMI, yaitu: 1. Memberikan bantuan kepada korban Konflik Bersenjata, kerusuhan, dan gangguan keamanan lainnya;2. Memberikan pelayanan darah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;3. Melakukan pembinaan relawan;4. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan Kepalangmerahan;5. Menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan kegiatan Kepalangmerahan;6. Membantu dalam penanganan musibah dan/atau bencana di dalam dan di luar negeri;7. Membantu pemberian pelayanan kesehatan dan sosial; dan8. Melaksanakan tugas kemanusiaan lainnya yang diberikan oleh pemerintah.
-
Siapa yang disiagakan di pos kesehatan Banyuwangi? Semua layanan kesehatan ini dilengkapi dengan tenaga dokter, paramedis, dan ambulans. Tenaga medisnya diisi oleh dokter dan perawat dari semua rumah sakit dan klinik yang ada di Banyuwangi.
-
Apa yang terjadi pada PMI di Korsel? Diketahui, kata Benny, ada tujuh korban atas peristiwa itu, dua PMI dinyatakan meninggal dunia sementara lima rekan lainnya masih dalam proses pencarian pihak berwenang di Korea Selatan bersama perwakilan KBRI Indonesia.
"Pas waktu kejadian, karena warga panik sehingga sulit dikendalikan. Ada warga yang terjatuh, tapi sudah diobati. Kita juga sediakan dua unit ambulans," kata Martin.
BPBD Kota Bogor mulai menginventarisir bantuan yang masuk untuk para warga pengungsi korban kebakaran Kampung Gudang, Bogor. Dari hasil pendataan, kebutuhan dasar yang paling dibutuhkan oleh para pengungsi adalah bantuan makanan, susu, dan obat-obatan untuk anak-anak dan balita.
Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Bogor Indra mengungkapkan, sejauh ini bantuan berupa pakaian sudah cukup terpenuhi. Sehingga, pihaknya menyarankan para pemberi bantuan lebih fokus menyalurkan bantuannya yang lebih dibutuhkan.
"Penyaluran bantuan berupa pakaian kita setop dulu, tapi kalau ada yang memberi itu tetap kami terima. Yang dibutuhkan saat ini, ya sifatnya sandang, seperti makanan, obat-obatan, susu, serta perlengkapan untuk anak-anak dan balita," ungkap Indra.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pemenuhan Anak Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Bogor, Sri Agustini mengatakan, korban anak dan perempuan masih difokuskan untuk mendapat bantuan barang kebutuhan pangan dan sandang.
"Sementara untuk secara psikologis belum ada, tapi kalaupun ada, akan kami bawa ke pihak terkait," ucapnya.
Salah satu korban pengungsi, Nining (32) menyebut, kebutuhan paling mendesak saat ini adalah baju untuk ibu menyusui dan pakaian dalam.
"Karena kami kan bajunya agak berbeda, yang memudahkan kami untuk memberi ASI. Kebanyakan bantuan hanya baju umum," sebutnya.
Untuk diketahui, kebakaran terjadi di Kampung Gudang, RT 005/RW 001, Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Senin (25/12). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat, 60 rumah terkena dampak dalam peristiwa tersebut. Sebanyak 271 jiwa atau 76 kepala keluarga harus kehilangan tempat tinggalnya.
Hingga saat ini, hasil pendataan yang dilakukan BPBD Kota Bogor, mereka yang menempati posko pengungsian sementara di gedung sekolah SD Empang 4 ada 122 jiwa atau 34 kepala keluarga. Sisanya lebih memilih tinggal di rumah sanak saudaranya atau di rumah tetangga yang tidak terkena dampak kebakaran.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan warga yang terdampak kebakaran diamankan ke posko pengungsian di halaman RSUD Kebayoran Lama.
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaHeru berkeliling posko sembari melihat dan menyapa warga. Sesekali warga nampak menyampaikan keluh kesahnya ke Heru Budi.
Baca SelengkapnyaKesehatan pekerja konstruksi dalam naungan PT Adhi Karya yang bekerja di IKN itu menjadi perhatian perusahaan.
Baca SelengkapnyaGunung Merbabu terbakar hebat sejak Jumat (27/10).
Baca SelengkapnyaLima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng berjanji akan membantu perbaikan rumah korban terdampak kebakaran.
Baca SelengkapnyaTPAS Pasirbajing, Garut, terbakar sejak beberapa hari terakhir. Warga pun memblokade lokasi itu sehingga pengangkutan sampah dari perkotaan pun terlambat.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaKorban kebocoran gas amonia pada pabrik es batu di Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, pada Selasa (6/2) dini hari bertambah menjadi 55 orang.
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaPada saat berkunjung, Pramono dikeluhkan warga korban kebakaran mengenai tempat tinggal.
Baca Selengkapnya