Pengungsi Palu di Samarinda nyaris tak terurus, 2 pekan ada yang belum dapat bantuan
Merdeka.com - Pengungsi asal Sulawesi Tengah, perlahan terus berdatangan di kota Samarinda, Kalimantan Timur. Hingga hari ini, ada sekitar 545 orang, tersebar dan tinggal di rumah keluarga mereka. Bahkan, mereka tinggal di warung dagang, di kawasan pelabuhan Samarinda.
Pengamatan merdeka.com di lapangan, penanganan pengungsi, terutama penyaluran bantuan logistik dominan dilakukan relawan kebencanaan. Meski hanya bersepeda motor, setelah sebelumnya dilakukan pendataan di tingkat kelurahan.
Padahal, Dinas Sosial Kota Samarinda, menjadi instansi utama penanganan korban bencana, yang mengungsi sekaligus koordinator terhadap instansi lainnya. Hal itu diputuskan dalam serangkaian rapat di Pemkot Samarinda.
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Dimana keluarga ini tinggal? Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya. Jalan berliku harus dilalui untuk sampai di rumah Kasimin. Perjalanan kemudian harus dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni tebing.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Siapa yang menghuni kampung tersebut? Pasalnya di sini, seluruh penghuninya merupakan perempuan dan tidak ada laki-laki sama sekali.
-
Dimana warga Waduk Sermo pindah? Mereka memutuskan untuk transmigrasi ke daerah Taktoi, Provinsi Bengkulu.
Disebabkan keberadaan pengungsi yang terpencar di rumah warga, jelang siang tadi, baru diketahui ada pengungsi yang tidak mendapatkan bantuan selama 2 pekan berada di Samarinda. Pun demikian, dengan kondisi kesehatannya.
Ada 4 pengungsi, tinggal di tempat keluarganya, di deretan warung di areal Pelabuhan Samarinda. Rahmawati (30), asal Desa Boya Oge, kecamatan Tatanga, Palu, datang bersama 3 anggota keluarganya, setelah meninggalkan posko utama pengungsian di Balikpapan.
"Dia (Rahmawati) mengalami luka di bagian dahi, dan ada bekas jahitan. Bekas jahitan itu kembali terbuka, dan sempat mengeluarkan nanah," kata salah satu koordinator relawan, Joko Iswanto, kepada merdeka.com, Senin (22/10).
Kisah Rahmawati sendiri menyedihkan. Dia kehilangan anaknya, saat gempa mengguncang Palu, Jumat (28/9) sore lalu.
"Jadi, anaknya meninggal karena rumahnya ambruk," kata Joko.
Pagi tadi, Rahmawati akhirnya mendapatkan pertolongan kesehatan, selain logistik. "Ada tim dari petugas kesehatan pelabuhan, dari tim rumah sakit Dirgahayu, BPBD, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan relawan, yang menangani bantuan kepada ibu (Rahmawati) dan keluarganya. Syukurlah, ibu itu tidak sampai harus dirawat di rumah sakit," kata Joko.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan pengungsi Rohingya yang menumpang satu kapal kayu terdampar di tepi pantai Kulee Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Selasa (14/11).
Baca SelengkapnyaKapal yang mengangkut pengungsi berlabuh di desa tetangga. Mereka kemudian berjalan kaki 2km.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kembali terdampar di wilayah Pidie, Aceh, Rabu (15/11). Sehari sebelumnya 196 orang yang terdampar, kali ini jumlahnya 146 orang.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaKapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis
Baca SelengkapnyaDari 327 pengungsi, terdapat dua orang yang sakit parah yakni stroke dan pendarahan
Baca SelengkapnyaSedikitnya 51 pengungsi etnis Rohingya berlabuh di kawasan Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu (22/5).
Baca SelengkapnyaSebanyak 26 warga Kabupaten Luwu terpaksa jalan kaki 6 jam menuju ke pengungsian setelah desanya terisolasi akibat banjir dan longsor.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.
Baca Selengkapnyaasyarakat terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah hampir sepekan mengungsi.
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca Selengkapnya