Pengungsi Rohingya Masih di Perairan Aceh, TNI AL Sebut Tunggu Arahan Pemerintah
Merdeka.com - Pengungsi Rohingya yang terombang-ambing dalam satu kapal kayu masih berada di perairan Bireuen, Aceh. Belum ada keputusan dari pemerintah pusat maupun daerah terkait nasib pengungsi tersebut.
Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Lhokseumawe Kolonel Marinir Dian Suryansyah, mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat banyak selain menyekat pengungsi tetap berada di lautan.
"Kalau ditanya apakah mereka (pengungsi Rohingya) akan ditarik ke darat, bukan kewenangan saya menjawab. Itu kewenangan pemerintah," kata Dian kepada merdeka.com, Senin (27/12).
-
Apa yang dilakukan Pengungsi Rohingya di Aceh? 'Disana sudah ada pengaturannya, berapa lama di negara transit dan berapa lama sampai di negara tujuan,' sambungnya.
-
Dimana Rohingya ditampung? 'Mereka pengungsi Rohingya ini akan ditempatkan di kamp pramuka oleh Satgas Provinsi,' kata Muhammad Iswanto.
-
Siapa yang mengkoordinasikan Pengungsi Rohingya di Aceh? Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, sejumlah warga yang mengungsi tersebut sudah adanya kesepakatan sebelumnya.'(Rohingya) Sebelumnya ada kesepakatan ya, bahwa terkait dengan pengungsi-pengungsi yang masuk ke negara transit dan akan ke negara tujuan, maka mau tidak mau kita harus menerima.
-
Dimana Pengungsi Rohingya di Aceh singgah? Pantai di Pidie, Bireuen, Aceh Timur, dan Sabang yang menjadi tempat mereka bersandar.
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
Dia mengaku, sampai saat ini belum ada arahan apapun dari pemerintah apakah kapal yang ditumpangi pengungsi etnis Rohingya itu akan ditarik ke daratan Aceh atau tetap dibiarkan di laut.
"Kita menunggu perintah dari pemerintah. Kalau perintahnya dimasukkan, ya akan kita bantu masukkan (ke daratan Aceh). Tapi sejauh ini belum ada arahan," ujarnya.
Namun, kata Dian Suryansyah, pihaknya tetap membantu pengungsi Rohingya itu dengan memasok logistik makanan untuk mereka supaya bisa melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan.
"Kita hanya bantu di perbatasan laut. Tetap akan kita bantu secara kemanusiaan," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, kapal yang mengangkut etnis Rohingya itu pertama sekali dilihat nelayan Aceh terombang-ambing di laut sekitar 67 mil dari daratan Kabupaten Bireuen, pada Minggu (26/12) siang.
Panglima Laot Bireuen, Badruddin Yunus, kepada merdeka.com mengatakan sejumlah kesaksian nelayan yang melihat keberadaan pengungsi Rohingya itu di laut, menyatakan bahwa kapal yang mereka tumpangi mengalami rusak mesin.
Mereka mengandalkan layar dari terpal berlogo organisasi UNHCR untuk menjalankan kapal. Nelayan Aceh lantas menolong dengan mengikat kapal pengungsi Rohingya di rumpon di tengah laut. Nelayan Aceh juga memberi makanan untuk mereka.
Badruddin menyebut, di dalam kapal banyak terdapat anak-anak, perempuan dan beberapa orang pria dewasa.
"Informasi dari nelayan kita pengungsi Rohingya itu berjumlah sekitar 120 orang," ujarnya.
Dia mengaku, banyak nelayan Aceh yang melihat langsung keberadaan pengungsi tersebut ingin menolong dengan menarik mereka ke daratan.
"Ini bagaimana ya, kalau soal kemanusiaan kita ingin sekali menarik mereka ke darat, membantu. Tapi kami ini kan masyarakat biasa (tidak bisa mengambil keputusan)," jelasnya.
"Kami kasihan lihat anak-anak banyak sekali di atas kapal Rohingya itu," kata Badruddin Yunus. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI Angkatan Udara (AU) melaksanakan Operasi Mata Elang 23 untuk memantau keberadaan kapal pengungsi Rohingya di perairan laut Aceh.
Baca SelengkapnyaSatu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca SelengkapnyaAceh menjadi wilayah yang kerap disinggahi pengungsi Rohingya. Mereka datang dengan kapal secara ilegal.
Baca SelengkapnyaMeski menolak kedatangan pengungsi Rohingya, warga Aceh tetap memberikan bantuan berupa makanan dan minuman.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui di mana para pengungsi ini akan ditampung.
Baca SelengkapnyaMenurut Kapolri sejumlah warga Rohingya yang mengungsi sudah adanya kesepakatan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan letak geografis Provinsi Aceh dimana di sebelah barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Baca SelengkapnyaHingga akhir November 2023, tercatat 1.084 warga Rohingya yang mendarat di Aceh menggunakan 6 kapal kayu.
Baca SelengkapnyaDi hari yang sama, sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, sebanyak 180 pengungsi Rohingya juga berlabuh di Gampong Blang Raya.
Baca SelengkapnyaRatusan pengungsi Rohingya yang menumpang satu kapal kayu terdampar di tepi pantai Kulee Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Selasa (14/11).
Baca Selengkapnya