Pengunjung Membeludak, Waterboom Lippo Cikarang Ditutup Satgas Covid-19

Merdeka.com - Waterboom Lippo Cikarang di Kabupaten Bekasi ditutup oleh Satgas Percepatan Penanganan Covid-19, Minggu (10/1). Pasalnya, di tempat wisata air yang dikembangkan oleh kelompok usaha Lippo Grup itu terdapat pelanggaran protokol kesehatan.

"Iya ditutup kemarin," kata Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, Senin (11/1).

Ia mengatakan, di sana ada kerumunan akibat membeludaknya pengunjung. Ditengarai penyebab pengunjung berbondong-bondong ke sana karena pengelola memberikan diskon harga tiket masuk dari Rp 95 ribu menjadi Rp 10 ribu khusus hari itu.

Menurut dia, Satgas Covid-19 terdiri dari unsur TNI/Polri dan pemerintah yang menerima laporan segera melakukan penindakan. Tiba di lokasi pukul 13.00 WIB, petugas langsung membubarkan kerumunan di sana.

"Langsung dibubarkan semua," kata Alamsyah.

Tidak hanya dibubarkan, petugas juga menutup paksa tempat wisata tersebut. Garis polisi dipasang di pintu masuk hingga loket penjualan tiket.

"Belum ditentukan sampai kapan ditutup," kata Alamsyah.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga membenarkan mengenai keputusan Satgas menutup tempat wisata tersebut.

"Di Cikarang, ada waterboom memberikan diskon, kapasitas berjubel. Kita hukum, kita tutup. Mudah-mudahan ketegasan bisa menjadi pelajaran kepada pemilik usaha. Kita tidak nyaman dengan membatasi karena mengurangi rezeki, tapi dalam situasi darurat kesehatan harus dilakukan," kata dia di Mapolda Jabar, Senin (11/1).

"Semua daerah wisata, sama harus komit membatasi jumlah kapasitas, menjelang akhir pekan, saya menitip ke Kapolda menginspeksi pergerakan menuju daerah wisata seperti di Puncak, (pelaku perjalanan harus) menunjukkan surat negatif covid-19 antigen," ia melanjutkan.

Atas kebijakan itu, berdasarkan informasi dari laman resmi waterboom Lippo Cikarang, pihak manajemen mengkonfirmasi bahwa wahana tersebut ditutup mulai 11 Januari hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil pun menjelaskan bahwa PPKM di 20 daerah Jabar sudah dimulai hari ini. Pihaknya sudah memberikan arahan membangun posko yang terlihat dan sifatnya internal untuk tempat koordinasi selama 14 hari.

"Saya memberikan pesan agar semua taat selama 14 hari, supaya (kegiatan) kita bisa kembali lebih longgar. Tapi 14 hari tidak disiplin, bukan tidak mungkin PPKM bisa ditambah," pungkasnya.