Pengurus MUI Jateng tiba-tiba disambangi orang asing
Merdeka.com - Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah Zaenal Abidin Petir resah karena rumahnya didatangi orang tak dikenal pada Sabtu (24/2). Zaenal yang juga anggota Front Pembela Islam (FPI) dan juga komisioner Komisi Informasi Publik (KIP) Jateng ini mengatakan orang tersebut datang pada Sabtu sekira pukul 16.30 di rumahnya, Jalan Pergiwati 1 Nomor 19, Kelurahan Bulu Lor, Semarang Utara.
"Yang menemui pertama istri saya karena kebetulan saya sedang tidur," ujarnya saat dihubungi, Minggu (25/2).
Ternyata, orang tersebut malah marah-marah karena istri Zaenal tidak berjilbab. Karena ketakutan, istri Zaenal pun masuk ke rumah dan membangunkannya. Selain itu juga memberitahu warga tentang adanya orang asing.
-
Apa yang dilakukan istri pria itu? Namun, tiba-tiba istri pria tersebut langsung menempeleng sopir ambulans.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa yang menjajakan istrinya? Seorang suami berinisial MR (23) di Mojokerto nekat menjajakan istrinya sendiri ke lelaki hidung belang.
-
Siapa yang dianiaya? Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri.
-
Bagaimana cara perempuan menegur Imam yang salah? Dengan Bertepuk Tangan untuk Perempuan: Untuk makmum perempuan, cara menegur imam adalah dengan bertepuk tangan. Tepukan ini juga dimaksudkan untuk memberi tanda bahwa ada kesalahan, tanpa mengganggu kekhusyukan sholat.
-
Siapa yang menghampiri moderator? Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asya'ri menyebutkan bahwa tindakan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Grace Natalie dan Isyana Bagoes Oka yang menghampiri moderator pada saat debat ketiga lalu sudah dilakukan evaluasi.
"Saya temui di luar rumah, karena sekarang ini lagi tren orang gila nyerang tokoh ormas, ustaz hingga ulama. Ketika saya keluar, dia langsung menyalami dan memeluk saya kencang sekali. Badannya besar dan tinggi, saya reflek dan saya dorong agar lepas,: terangnya.
Setelah berbincang, orang tersebut mengaku kagum dengan dirinya. Kekagumannya itu diperkuat dengan cara memanggil Zaenal menggunakan sebutan Syekh Muhammad Zainal Abidin Petir Waliyullah. Ia pun merasa yang dibicarakan cukup ngelantur dan berusaha menjelaskan bahwa dirinya hanya orang biasa.
"Saat saya tanya soal identitas, dia memberikan KTP, SIM, dan data-data termasuk dulunya mahasiswa Undip," kata Zaenal.
Diketahui, orang tersebut bernama Muhammad Ikhwanul Hisyam bin Nur Hadi Susanto, warga Sendang Asri 3 Blok J 01 Nomor 41, Citra Raya, RT 04/RW 07, Desa Ciakar, Panongan, Cikupa, Kabupaten Tangerang. Hisyam adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Undip angkatan 2014. Namun mengaku malas berkuliah dan memilih menjadi musafir.
"Dia bilang kagum, bahkan tahu seluk beluk saya. Dia bilang sinar wajah saya menunjukkan saya Syekh. Dia juga bilang kalau siap hijrah dengan mendukungnya," tuturnya.
Kekagumannya terhadap Zaenal lantaran sikap istiqomahnya meskipun sering dihujat. Dia mengaku datang dari Banten menggunakan kereta hanya untuk menemui Zaenal.
"Sama saya dia bilang ingin menginap di rumah. Tetapi istri saya kurang berkenan karena takut dengan maraknya berita tokoh masyarakat hingga ulama yang dianiaya dengan modus pura-pura gila," katanya.
Zaenal mengaku langsung menghubungi Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abioso Seno Aji soal adanya orang asing tersebut sebagai langkah antisipasi. Selanjutnya, Kapolrestabes meminta jajaran Polsek Semarang Utara untuk datang dan mengamankan orang tersebut.
"Sekitar 20.30 dibawa ke Mapolsek, saya tegaskan tidak untuk ditahan melainkan untuk diurus kepulangannya karena dia mengaku punya sanak saudara di Pemalang. Orangnya baik dan pintar, wawasannya luas. Jangan sampai salah penanganan dan dia dimanfaatkan," jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Semarang Utara Kompol Andis Arfan Tofani menyatakan setelah dimintai keterangan, Hisyam diantar ke Stasiun Poncol dengan tujuan Pemalang. "Iya dia tidak kami tahan, sesuai apa yang disampaikan Pak Zaenal, kami bantu untuk pulangkan. Katanya dia punya saudara di Pemalang," tandasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita yang tidak diketahui identitasnya itu bahkan marah-marah dan mencaci warga yang tidak memberi uang sesuai permintaan.
Baca SelengkapnyaPreman tersebut melakukan pengerusakan CCTV dan juga menggembok rumah Zaenal Arifin dan mengancam ART.
Baca SelengkapnyaSaat penutup kepala terbuka, jemaah seketika istighfar.
Baca SelengkapnyaKejadian ini dilaporkan ke perangkat desa setempat dan diteruskan ke pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaSejumlah pria menggunakan baju loreng mendatangi rumah milik Harmansyah.
Baca SelengkapnyaAda wejangan yang menyebut seseorang dilarang tidur sore. Ternyata ini salah satu alasannya.
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut pelaku tindak keras dan intimidasi adalah masyarakat setempat dan juga ketua RT.
Baca SelengkapnyaMU kepergok bersama seorang wanita di sebuah rumah
Baca SelengkapnyaMomen seorang muazin tuna netra dapat hadiah umroh gratis dari wanita baik hati.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi persis saat kumandang azan subuh, sekitar pukul 05.15 WIB, Senin (2/9).
Baca SelengkapnyaVideo pelaku menyamar sebagai jemaah perempuan dan diamankan pengurus masjid viral di media sosial.
Baca Selengkapnya