Pengurus partai Hanura di Bekasi ramai-ramai mengundurkan diri
Merdeka.com - Lebih dari separuh pengurus DPC Partai Hanura, Kota Bekasi, Jawa Barat, mengundurkan diri, Minggu (4/9). Mereka mengaku kecewa dengan penunjukan ketua partai di wilayah itu oleh DPP Partai yang didirikan oleh Wiranto tersebut.
Eks Wakil Ketua DPC Partai Hanura, Yanum Amran, mengatakan, motif pengunduran diri dikarenakan adanya kekecewaan dari pengurus daerah terhadap DPP dalam penunjukkan ketua baru periode 2015-2020.
"Ada kesan suka dan tidak suka dalam penunjukan ketua DPC Hanura, Kota Bekasi oleh DPP," kata Yanum di Bekasi, Minggu (4/9).
-
Siapa yang protes atas hasil Pilpres di Bengkulu? Paslon 01 dan 03 Protes Prabowo-Gibran Menang di Bengkulu, Soroti Dugaan Bansos hingga Peran Pejabat
-
Mengapa orang merasa kecewa? Kecewa adalah puncak dari kemarahan yang sudah tidak bisa lagi dilampiaskan melalui emosi yang meluap-luap.
-
Siapa yang merasakan kekecewaan? 'Saya hanya ingin tahu saja, bagaimana rasanya makan bersama dengan keluarga.'
-
Apa yang membuat orang merasa kecewa? 'Kekecewaan terbesar adalah saat orang yang kita cintai menjadi sumber kekecewaan itu sendiri.'
-
Bagaimana Bhabinkamtibmas mengungkapkan kekecewaannya? 'Saya ngga mengerti apa syarat dari kriteria khusus,' lanjutnya.
-
Siapa yang dipecat dari partai politik? Sayangnya, pada tahun 2018, ia dipecat dari partai tersebut karena dituduh melakukan kecurangan suara pada pemilu sebelumnya.
Yanum menjelaskan, penunjukan Syaherallayali sebagai ketua DPC Hanura, Kota Bekasi, memang sudah sesuai dengan aturan partai yaitu penunjukan oleh DPP. Namun, kata dia, ada kejanggalan selama proses penunjukan karena dalam tempo yang singkat.
"Ketika Pak Wiranto masih aktif menjadi ketua umum, sudah dibentuk tim untuk menyeleksi ketua DPC. Ketika itu kami (pengurus) mengusulkan dua nama yaitu Pak Winoto dengan Pak Syaherallayali," kata dia.
Menurut dia, proses seleksi sudah berjalan. Namun, ketika Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, ditunjuk oleh Presiden sebagai Menteri, medadak DPP membentuk tim seleksi baru. Dalam waktu singkat, Organisasi Keanggotaan Kaderisasi (OKK) memutuskan Syaherallayali menjadi ketua DPC Kota Bekasi. Menurut dia, diduga penunjukan pada 22 Agustus lalu tanpa melalui prosedur aturan partai.
"Tim seleksi terdiri dari empat orang. Dari ke empatnya hanya satu orang yang melakukan fit and proper test. Padahal tim yang dibentuk sebelumnya semuanya melakukan hal itu. Di sini ada kejanggalan," kata dia.
Karena itu, 21 pengurus yang terdiri dari 17 anggota dalam struktur partai dan empat ketua PAC memutuskan untuk mengundurkan diri. Mereka mempertimbangkan untuk berpindah partai politik lain.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, mereka mencopot seragam resmi partai, lalu dikumpulkan ke lantai di Kantor DPC Hanura, di Kecamatan Rawalumbu. Selain itu, mereka juga menggunting karti tanda anggota partai yang terdapat foto ketua umum. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka mengungkapkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKomandanTe bagian dari strategi pemenangan elektoral terpimpin secara gotong royong yang bertumpu pada mesin partai untuk memenangkan PDIP di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaPartai Gelora menyatakan mundur dari KIM Plus yang mengusung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Respati Ardi-Astrid.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengakui keputusan mundur karena melihat pergolakan di Golkar yang berujung pengunduran diri Airlangga.
Baca SelengkapnyaSekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid menyesalkan keputusan Bawaslu dan KPU terkait dengan penetapan caleg terpilih meski sudah dipecat oleh partai.
Baca SelengkapnyaAhmad Riza Patria mengungkapkan alasan dirinya mundur dari pemilihan wali kota Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaTempat unjuk rasa dari lokasi Muktamar PKB sekitar 1,5 kilo meter, massa aksi diadang oleh aparat kepolisian dah pecalang
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Langkah ini diikuti Jusuf Hamka juga mengundurkan diri dari posisinya di Dewan Penasihat.
Baca SelengkapnyaKomarudin menjelaskan, pemberhentian dua kader PDIP itu karena adanya sengketa di internal partai.
Baca SelengkapnyaKeempat anggota Dewan itu tetap dilantik di Gedung DPRD Kota Batu pada Jumat (30/8).
Baca SelengkapnyaMenurut anggota linmas, kejadian ini bermula dari pernyataan lurah setempat
Baca SelengkapnyaPDIP memecat dua kadernya Tia Rahmania dan Rahmad Handoyo.
Baca Selengkapnya