Pengurus Pura musnahkan anjing liar di kawasan Uluwatu Bali
Merdeka.com - Jika sebelumnya sejumlah wisatawan yang datang ke kawasan wisata Pura Uluwatu takut dengan keberadaan satwa monyet yang suka merampas barang bawaan pengunjung. Kini keluhan justru bukan soal monyet, tetapi banyaknya populasi anjing liar di kawasan ini.
Para pengurus Pura akhirnya melakukan tindakan dengan cara mengeliminasi sejumlah anjing liar di kawasan spiritual ujung selatan Pulau Bali. Sebelum melakukan tindakan pemusnahan, para pengurus Pura melakukan persembahyangan agar apa yang menjadi tujuan dikehendaki Ida Bethara yang bersetana di Pura Uluwatu.
Sayangnya saat aksi pemusnahan dilakukan, datang kelompok pecinta satwa mencegah dan meminta agar dilakukan pembiusan tidak di tembak mati. Ketegangan kecil sempat terjadi, namun akhirnya kelompok pecinta satwa mengalah dan memilih untuk meninggalkan lokasi areal parkir kawasan Pura Uluwatu di Kuta Selatan, Bali.
-
Mengapa orang-orang penasaran dengan anjing di piramida? Belum jelas bagaimana anjing itu bisa mencapai puncak atau bagaimana ia bisa turun dari sana. Penampakan tak terduga ini telah membuat banyak pengguna media sosial bingung, mengingat pendakian ke Piramida Giza dilarang keras demi alasan pelestarian dan keamanan.
-
Mengapa hewan itu dibuang ke laut? Sayangnya, kapten kapal nelayan tersebut; Kapten Akira Tanaka memilih untuk membuangnya kembali agar tidak merusak hasil tangkapan lainnya.
-
Apa yang terjadi pada rumah potong hewan itu? Saat ini yang tersisa dari bangunan itu hanyalah bangunan bekas kantor administrasinya. Sementara bangunan yang lain sudah berubah menjadi pusat perbelanjaan. Kini bangunan itupun tampak terbengkalai.
-
Kenapa anjing diselundupkan? DH (43), salah satu tersangka kasus penyelundupan anjing mengaku bahwa ia membeli hewan tersebut seharga Rp250 ribu per ekor dalam kondisi siap kirim. Sebanyak 226 ekor anjing itu selanjutnya akan dikirim ke Kabupaten Klaten dan sudah ditunggu pembeli. Rencananya anjing-anjing itu akan dijual kembali dalam kondisi hidup dengan harga Rp350 ribu per ekor.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kepunahan burung? Matthews juga menekankan berbagai faktor lain yang mempercepat proses kepunahan burung, termasuk perburuan oleh manusia dan penyakit yang dibawa ke lingkungan baru.
-
Apa yang terjadi pada pekerja kebun binatang? 'Seorang pekerja di taman margasatwa di Krimea meninggal pada hari Rabu (16/10) ketika ia diserang singa,' ungkap pihak berwenang seperti yang dilaporkan oleh AP pada Kamis (17/10).
Menurut Pengurus Pura Uluwatu, wayan Wijana, langkah pecinta anjing yang hendak membius anjing terlalu lama. Bahkan, dengan kondisi anjing yang sudah terbius dan lari ke hutan, dinilainya akan mempersulit pencarian.
"Kalau sudah tertembak bius, pasti akan lari ke hutan dan kalau tidak ketemu akhirnya besoknya bisa datang lagi," papar Wijana, di Areal Parkir Pura Uluwatu, Jumat (30/10).
Selain sudah terlalu banyak populasinya, dikhawatirkan akan memicu munculnya virus Rabies. "Saat ini memang belum ada kasus kena gigitan anjing di kawasan ini, jangan sampai terjadi. Kita takut muncul penyakit rabies," ujar Wijana.
Dia menjelaskan, keluhan dari wisatawan paling banyak adalah dari lokal. "Umumnya wisatawan domestik sangat ketakutan dengan melihat banyak anjing," imbuh Wijana.
Sebelum dilakukan eliminasi, terang Wiajana ada lebih dari tiga puluh ekor anjing yang ada di kawasan ini. Bahkan ada yang sampai membawa beberapa anak-anaknya. "Kalau dibiarkan, akan terus jumlah anjing di sini (Uluwatu) bertambah setiap tahunnya," pungkas Wijana.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Layanan Taman Nasional AS (NPS) mengumumkan akan mengontrak organisasi kesejahteraan hewan untuk memindahkan 200 kucing dari distrik bersejarah itu.
Baca SelengkapnyaPada Perda Bali No 5 Tahun 2023, Pasal 28 tertib ternak atau hewan, ayat 1 huruf a disebut setiap orang dilarang mengedarkan dan memperjualbelikan daging anjing
Baca SelengkapnyaMenteri Sandiaga bakal melakukan kerja sama dengan Ditjen Imigrasi untuk melakukan pencekalan.
Baca SelengkapnyaKeberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBeruntungnya tidak ada korban dalam upaya evakuasi ketiga ular tersebut.
Baca SelengkapnyaGubernur Bali I Wayan Koster membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan, dua wisatawan asing yang dipalak berasal dari Sri Lanka.
Baca SelengkapnyaTaman Safari kini tengah memburu pelaku untuk segera sampaikan permintaan maaf
Baca SelengkapnyaKeberadaan ratusan monyet liar menambah kesan istimewa pura ini
Baca SelengkapnyaSeorang warga bernama Rusli (62) meninggal dalam upaya penangkapan kera liar di Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat, Kamis (21/3) pagi.
Baca SelengkapnyaBikin heran warganet, monyet di Pura Uluwatu ini makan jok motor hingga habis setengah.
Baca SelengkapnyaTiga pelaku yang ditangkap berinisial AYM (25) PPN (28) dan BAA (26). Mereka ditangkap pada Sabtu (17/8).
Baca SelengkapnyaSandiaga pun mencontohkan Bali sebagai destinasi yang telah menjadi pilihan utama.
Baca Selengkapnya