Pengusaha dan ustaz asal Sumsel jadi pengikut Dimas Kanjeng
Merdeka.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Selatan menemukan tiga warga provinsi itu menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Salah satu pengikut berstatus sebagai tokoh agama atau ustaz yang disegani masyarakat setempat.
Ketua Komisi Fatwa MUI Sumsel Amin Yati mengungkapkan, masing-masing pengikut Padepokan Dimas Kanjeng yakni dua asal Palembang dan satu asal Kabupaten Banyuasin. Ada juga profesinya adalah pengusaha menengah ke bawah.
"Kita temukan sejauh ini ada tiga warga Sumsel yang jadi pengikut Dimas Kanjeng, ada ustaz juga. Mereka sudah dua tahun terakhir terlibat," ungkap Amin, Kamis (6/10).
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang meminta sedekah? 'Nak, minta sedekahnya, Nak,' pinta si pengemis tersebut.
-
Siapa yang disebut mendapat tawaran uang? Uang bernilai fantastis itu disebut agar Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mundur dari posisinya selaku calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
-
Siapa yang diminta membayar pungutan Rp10 juta? Miris, seorang warga yang hidup di bawah garis kemiskinan di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, batal menerima bantuan bedah rumah dari pemda setempat.Bukan tanpa alasan warga bernama Ahmad Turmudzi (49) itu tidak jadi mendapatkan bantuan renovasi. Sebab, agar perbaikan bisa dilaksanakan dirinya diduga harus membayar uang pungutan sebesar Rp10 juta.
-
Siapa yang menerima uang pungli? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjatuhkan sanksi etik terhadap PLT Karutan periode 2020-2021, Ristanta. Ia terbukti terlibat dalam praktik pungutan liar (pungli) dengan menerima sejumlah uang Rp30 juta dari para tahanan.
-
Siapa yang menawarkan uang ke Ganjar? Ganjar lalu bercerita saat dirinya sempat didatangi seseorang dan ditawari uang usai memperingati agar tak ada lagi setoran.
Menurut dia, ustaz tersebut juga pernah mengajak keluarganya untuk mengikuti proses penggandaan uang bersama Dimas Kanjeng. Namun lantaran uang yang harus disetorkan Rp 5 juta, membuat keluarga kiai tersebut keberatan.
"Kerabat ustaz itu batal karena setoran awal yang besar," ujarnya.
Bahkan, Amin mengaku pernah juga diajak yang bersangkutan tersebut untuk menjadi pengikut Dimas Kanjeng. Lantaran menolak dia malah ditantang untuk menyaksikan kehebatan Dimas Kanjeng.
"Saya jelaskan waktu itu cara seperti itu salah, tapi saya malah ditantang," tukasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Kepala Desa viral menjadi sorotan karena memamerkan bergepok-gepok uang berjumlah lima kardus. Berikut ulasannya.
Baca SelengkapnyaSYL Sekeluarga umrah, duitnya hasil palak direktorat di Kementan
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaCak Imin menceritakan ada seorang kiai diberikan uang miliaran rupiah untuk mendukung salah satu pasangan capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaNamun, para kiai tetap bergerak untuk membantu pemenangan Anies-Muhaimin.
Baca SelengkapnyaBawaslu Pamekasan telah memeriksa lima orang. Dari lima orang yang diperiksa ini satu orang diantaranya adalah Gus Miftah.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang kakek yang menolak diberi uang karena alasan akhirat.
Baca SelengkapnyaGus Syamsudin memberikan uang segepok kepada istrinya, jatah Rp100 juta seminggu dan harus dihabiskan.
Baca SelengkapnyaDeretan Perusahaan Milik Haji Putra, Menantu Haji Isam yang Bantu Polisi Lakukan Aksi Kemanusiaan.
Baca SelengkapnyaJemaah pengajian dapat uang Rp100 ribu langsung ambil tanpa amplop, jadi sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Cak Imin juga berkunjung ke kediaman pengasuh Ponpes Girikusumo, Demak Kiai Haji Munif Zuhri.
Baca SelengkapnyaWarganet bertanya-tanya soal sosok Eyang Giriwangi yang diduga sebagai pemilik uang tersebut.
Baca Selengkapnya