Pengusaha di Bandung polisikan Charlie Setia atas tuduhan penipuan
Merdeka.com - Wira Pradana salah seorang pengusaha Kota Bandung dibuat kesal oleh pentolan Setia Band Charlie van Houten. Sejak dirinya menanam saham di perusahaan Pangeran Cinta Management (PCM) tidak ada kejelasan yang diterimanya.
Dalam perjanjian yang tertuang hitam di atas putih yang ditandatangani langsung Charlie, Wira akan mendapatkan keuntungan satu pertiga dari keuntungan PCM. Tapi sejak hampir lima tahun bergulir, Wira kecele. Tidak ada kejelasan dari eks vokalis ST 12 tersebut.
Akibatnya Wira melaporkan dugaan penipuan dan penggelapan saham senilai Rp 950 juta itu ke Ditreskrimum Polda Jabar pada April 2015. Menurut kuasa hukum Wira, Mohamad Ali Nurdin Polda saat ini masih melakukan penyelidikan terhadap terlapor.
-
Bagaimana cara memulai investasi? Bagi para investor pemula sebaiknya tidak langsung membeli produk investasi tanpa mengetahui profil risiko. Profil risiko investor umumnya terbagi menjadi tiga, yaitu resiko rendah, sedang, dan tinggi.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang disebut mendapat tawaran uang? Uang bernilai fantastis itu disebut agar Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mundur dari posisinya selaku calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
"Saya mengucapkan syukur, setelah enam bulan Polda Jabar melakukan penyelidikan, kabarnya bulan kemarin sudah naik ke penyidikan. Artinya penyidik Polda menemukan bukti cukup untuk melakukan pemanggilan yang mendukung kasus ini," kata Ali pada wartawan di Bandung, Sabtu (31/10).
Kasus ini bermula saat Charlie yang tengah membutuhkan investor menawarkan pada Wira untuk menanamkan saham sebagai modal investasi PCM sekitar tahun 2010.
Atas dasar kepercayaan dan nama besar Charlie sebagai publik figur ditambah artis yang terlibat dalam PCM cukup memiliki nama besar, pengusaha kayu ini menyetor Rp 950 juta sebagai modal awal investasi.
"Charlie nawarin ke saya memiliki 1/3 saham PCM. Ditunjukan artis-artisnya yang sering muncul seperti Putri Penelope, Shinta Jojo, 9 Band. Lalu punya kantor di Kuningan, ada manajer, pokoknya bisnis yang sudah jalan, sehingga saya berani menanam saham," terang Wira.
Duit hampir satu miliar tersebut ditransfer beberapa kali untuk memenuhi kebutuhan perusahaan PCM.
Lanjut Wira, tidak ada gelagat curiga dari Charlie. "Saya dulu yakin lah. Saya juga suka sama musik dia, apalagi dia artis terkenal," jelasnya.
Berjalan seiring waktu Charlie bak ditelan bumi. Sulit menemukan batang hidungnya. Bahkan ketika dihubungi pun seolah menghindar.
"Saya merasa dirugikan. Karena saya tidak mendapat apa-apa, saya somasi," kata Wira.
Upaya kekeluargaan pun sempat dilakukan, namun itu menurutnya tidak digubris oleh pihak Charlie. "Saat somasi, Charlie malah pindah rumah. Saya ini pebisnis, untung rugi itu biasa. Tapi ini kan gak ada laporan," bebernya.
Pihaknya meminta Charlie dan kuasa hukumnya menghormati kasus hukum yang sedang berjalan. Proses penyelidikan terus berjalan, pengumpulan data, sehingga semakin lama semakin mengerucut.
"Kepada terlapor dan kuasa hukum, kita bukan laporan di Posyandu. Tolong hormati kasus hukum. Jangan ada kata-kata pembunuhan karakter. Mungkin besok, lusa, minggu depan, tidak tahu jadi tersangka. Atau mungkin penahanan tersangka," ujarnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak PO Bulan Mei 2022, pembayaran profit mulai tidak lancar dan ketika dikonfirmasi tersangka memberikan berbagai alasan yang tidak jelas.
Baca SelengkapnyaBunga mengaku dicecar soal awal mula investasi dengan temannya saat diperiksa penyidik polisi.
Baca SelengkapnyaPWRI menyebut keterlibatan H pada kasus investasi bodong ini sama sekali tidak ada sangkut paut dengan mereka.
Baca SelengkapnyaBunga Zainal mendatangi gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, setelah melaporkan dugan penipuan investasi fiktif senilai Rp6,2 miliar yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaPeranan tersangka dalam sindikat kriminal internasional ini selain mencari korban, juga penerjemah bahasa Mandarin, mengurus dokumen, rekening dan lain-lain,
Baca SelengkapnyaNamun bisnis mandek pada bulan 9 sampai 12. Ternyata keuntungan yang dijanjikan tidak dibayarkan.
Baca SelengkapnyaAwalnya menerima telepon dari seseorang yang mengklaim mengenal dekat keluarganya
Baca SelengkapnyaAde Ary melanjutkan, korban diarahkan mengunduh salah satu aplikasi tranding.
Baca SelengkapnyaDinaikkannya statsus perkara tersebut setelah penyidik melakukan gelar perkara.
Baca SelengkapnyaAdelia mengungkapkan bahwa ia telah kehilangan uang dalam jumlah yang mencapai miliaran rupiah akibat dugaan penipuan.
Baca SelengkapnyaSaat ditemui Kombes asli, sosoknya berbalik tertunduk lesu. Pelaku diketahui mengincar wanita demi mendapatkan uang.
Baca SelengkapnyaKasus penipuan dan penggelapan berawal dari adanya kerjasama bisnis berlian antara korban seorang perempuan inisial IM.
Baca Selengkapnya