Pengusaha Timur Tengah jajaki investasi kopi di Aceh
Merdeka.com - Pengusaha dari Timur Tengah sedang menjajaki peluang investasi dengan Pemerintah Kota Banda Aceh dan Aceh. Investasi yang dilirik adalah ekspor kopi Arabika Gayo yang sudah terkenal ke mancanegara.
Pertemuan dengan pengusaha Timur Tengah ini diterima oleh Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin di Pendopo Wali Kota, Senin (19/10). Selain pengusaha, turut serta dalam rombongan yang diketuai oleh Iwan Wijaya Mulyatno selaku Kepala Sub Direktorat Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Kemenlu RI tersebut sejumlah perwakilan KBRI di negara-negara Timur Tengah.
Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin mengharapkan, kedatangan para pengusaha Timur Tengah dapat menjadi semangat dan motivasi tersendiri bagi pihaknya untuk lebih berkontribusi dalam pembangunan di Kota Banda Aceh.
-
Di mana Gedung Bank Indonesia di Aceh dibangun? Gedung ini didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1916 yang sampai detik ini masih digunakan sebagai Gedung Bank Indonesia.
-
Apa yang membuat Aceh menjadi pusat ilmu pengetahuan? Kesultanan Aceh kemudian dikenal sebagai kerajaan kaya dan menjadi pusat ilmu pengetahuan.
-
Dimana posisi Rumoh Aceh harus dibangun? Apabila diperhatikan, masyarakat Aceh begitu teratur dalam membangun rumah sesuai dengan arah mata angin. Bagian rumah memanjang dari Timur ke Barat yang artinya mencerminkan masyarakat Aceh membangun imajiner dengan Ka'bah.
-
Kenapa Tjong A Fie berinvestasi di Medan? Lahir di Guangdong, Tiongkok, Tjong A Fie tumbuh dan besar di Medan. Selain memimpin komunitas Tionghoa, ia juga mampu membangun hubungan baik dengan Sultan Deli agar bisnisnya bisa berjalan dengan lancar.
-
Apa ikon wisata di Aceh Tengah? Danau dengan panjang 17 kilometer dengan lebar 3,219 kilometer ini sudah menjadi ikon destinasi wisata Aceh Tengah.
-
Apa nama awal Gedung Bank Indonesia di Aceh? Sejarah Bangunan Gedung Bank Indonesia Aceh dulunya dikenal dengan Da Javansche Bank (DJB), terletak di Jalan Cut Mutia No 15.
Terutama dalam bidang kepariwisataan, perdagangan, investasi dan sumber daya manusia. Kota Banda Aceh, sebutnya, ibarat magnet yang menarik banyak orang untuk menetap dan berusaha di daerah ini.
"Banda Aceh juga kota yang penuh dengan sejarah, khususnya kaitannya dengan Islam, dan itu perlu dijaga identitasnya," katanya, Selasa (20/10).
Guna mendukung hal tersebut, Pemerintah Kota memutuskan bersama-sama warga, untuk menjadikan kota ini sebagai model kota madani. Zainal mengaku tak hanya melakukan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, namun juga menjaganya untuk terciptanya suasana aman dan nyaman.
Dia menambahkan, mengingat semakin banyak orang yang berkunjung ke Banda Aceh, pihaknya juga telah merencanakan pembangunan suatu kawasan Central Business Madani.
"Saat ini sedang kita lakukan promosi terhadap para investor yang ingin mengembangkan kawasan tersebut. Semoga dengan pertemuan ini bisa bekerjasama dengan pihak pengusaha Timur Tengah," jelasnya.
Sementara itu seorang pengusaha Dubai, Uni Emirat Arab, M Farajallah berbagi kesan-kesannya selama berada di Aceh.
"Informasi awal yang saya terima, Aceh ini katanya penuh dengan pergolakan, belum lagi sebagai daerah yang pernah diterjang tsunami. Rupanya Banda Aceh sangat indah," pujinya.
Dia mengaku telah mengunjungi banyak daerah di Indonesia, dan sebutkan Aceh sangat menarik.
"Kemarin saat berkomunikasi dengan teman saya di Dubai, dia berpesan untuk berhati-hati di Aceh. Tapi saya katakan kepadanya, hidup di sini seperti hidup di Madinah yang penuh dengan kesakralan," imbuhnya.
Terkait peluang investasi, Farajallah menyebutkan bidang real estate dan ekspor kopi memiliki prospek yang cerah di Aceh.
"Keuntungan yang didapat dari usaha real estate di Dubai tidak lebih dari 13 persen, tapi di sini bisa jauh lebih besar," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Areal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun.
Baca SelengkapnyaTak hanya asing, ketertarikan pun datang dari para investor dalam negeri.
Baca SelengkapnyaEstimasi investasi dari 2 negara tersebut diperkirakan mencapai Rp7 triliun.
Baca SelengkapnyaJawa Barat dinilai bisa menjadi wilayah alternatif bagi para investor asing.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng dan UEA menyepakati perjanjian kerja sama untuk mengembangkan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Tujannya untuk meningkatkan impor dan ekspor.
Baca SelengkapnyaKopi lokal Indonesia sudah banyak dilirik dan digemari masyarakat negara lain, sehingga penting untuk mempersiapkan diri.
Baca SelengkapnyaKampung ini akan menjadi kawasan yang memfasilitasi seluruh kebutuhan haji maupun umroh.
Baca SelengkapnyaProyek tol ini dibangun untuk melakukan percepatan pembangunan kawasan Jawa Barat bagian Selatan.
Baca SelengkapnyaMenteri investasi bahlil Lahadalia mengklaim sejumlah perusahaan asing siap berinvestasi di IKN.
Baca SelengkapnyaFokus membangun mal dalam fase kali ini untuk meramaikan IKN.
Baca SelengkapnyaMenteri Teten telah mengajak Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) untuk memasok produk UMKM mebel ke IKN.
Baca SelengkapnyaPengusaha swasta melirik peluang untuk menghadirkan fasilitas penunjang seperti taman rekreasi di IKN.
Baca Selengkapnya