Penimbunan BBM subsidi di Siak dibongkar, 2 pelaku dibekuk
Merdeka.com - Kepolisian Resor Siak menggerebek lokasi penyelundupan dan penimbunan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Di lokasi, polisi berhasil menangkap dua tersangka serta menyita 60 ribu liter minyak jenis solar dan premium.
"Kedua tersangka tersebut inisial BE (27) dan Al (35). mereka merupakan pemilik dari lokasi penimbunan tersebut," kata Kapolres Siak, AKBP Ino Arianto, saat dihubungi merdeka.com melalui selulernya, Selasa (16/2).
Dikatakan Ino, pengungkapan penimbunan BBM subsidi berawal dari informasi masyarakat. Kemudian, polisi menyelidiki laporan penimbunan BBM ilegal di Rasau Kuning, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau.
-
Dimana BBM dicampur air? Selanjutnya, NN dan MA mengisi mobil tanki dengan air agar terlihat lebih banyak ketika mengirim ke SPBU 34.17106 Kota Bekasi.'Pelaku mengisi air ke dalam kompartemen empat yang nantinya akan diturunkan di SPBU 3417106 (TKP),' ucap Firdaus.
-
Bagaimana bangkai kapal ditemukan? Para ahli telah menemukan total 10 kerajinan yang tenggelam, berasal dari Perang Dunia II hingga 3000 SM dengan menggunakan puisi tersebut.
-
Apa yang ditemukan di bangkai kapal? Pada masa itu mereka menemukan kerajinan tangan yang berasal dari Zaman Kuno dan Romawi, hingga perahu kayu dan logam yang tenggelam sekitar Perang Dunia II.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Di mana bangkai kapal ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Kenapa BBM dicampur air? 'Jadi mereka (tersangka) membeli dengan harga Rp7.500 per liter, jadi kalau 1.800 liter dapatnya Rp14 juta, jumlah keseluruhan yang dibeli 1.800 liter, motifnya untuk bayar utang, dia (tersangka) hanya inisiatif aja langsung menawarkan ke pihak sekuriti,' ungkapnya.
"Setelah diselidiki, petugas berhasil menemukan lokasi persis penimbunan tersebut. Lokasinya sangat terpencil dan tidak dapat dijangkau dengan jalur darat. Harus menggunakan kapal cepat untuk dapat ke sana," ujar Ino.
Ino menggambarkan, lokasi penimbunan BBM Subsidi itu berada persis di bibir Sungai Siak, dan terdapat sebuah gubuk tempat BBM itu disimpan. Dari pemeriksaan sementara diketahui ribuan liter BBM ilegal itu diperoleh dari kapal-kapal melintasi Sungai Siak. Artinya, kapal tanker pembawa minyak subsidi itu buang muatan secara ilegal.
"Modus operandi yang mereka lakukan adalah menjual BBM yang terkumpul ke perusahaan dengan harga non subsidi. Padahal, BBM itu bersubsidi yang mereka jual ke perusahaan dengan harga non subsidi," ucap Ino.
Saat ini, lanjut Ino, kedua tersangka masih diperiksa guna mengungkap lebih jauh aksi kejahatan mereka lakukan. Dari lokasi penggerebekan, polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti lain, berupa tiga kapal kayu bermesin (Pompong), satu unit sampan, selang plastik, serta tiga mesin penyedot minyak.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usaha pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) dari sumur ilegal tak habis-habisnya di Sumatera Selatan. Teranyar, satu lokasi diungkap dan ditutup di Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaDua kapal pengangkut BBM tujuan Mentawai terdampar di Pantai Padang setelah terseret ombak dari kawasan Batang Harau.
Baca SelengkapnyaPertamina bersama aparat penegak hukum akan terus bersinergi mengungkap dan menindak upaya penyalahgunaan BBM bersubsidi.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan ini buntut dari tertangkapnya tiga warga asal Pidie yang selama ini menetap di Ingin Jaya, Aceh Besar.
Baca Selengkapnya71 Ton BBM Ilegal Disita dari Empat Lokasi di Tanjungbalai, 9 Orang Ditangkap
Baca SelengkapnyaDua warga Labuan Bajo berinisial MD (33) dan RS (29) ditangkap
Baca SelengkapnyaSetelah menurunkan Pertalite sebanyak 1.800 liter, pelaku menerima uang sebesar Rp14 juta.
Baca SelengkapnyaPetugas sampai melompat ke atas perahu motor, mengambil alih kemudi, dan mengamankan dua pelaku di atas perahu.
Baca SelengkapnyaGudang Produksi BBM Oplosan di UKU Digerebek Polisi, Pelaku Bikin Bensin Pakai Zat Pewarna
Baca SelengkapnyaAset Pertamina penting bagi hajat hidup masyarakat umum, sehingga keamanannya menjadi salah satu fokus utama bersama.
Baca SelengkapnyaAda 45 personel yang turun berjibaku memadamkan api.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku menerima uang sebesar Rp14 juta setelah menurunkan Pertalite sebanyak 1.800 liter.
Baca Selengkapnya