Penipu Telkomsel konyol parah, tapi kenapa masih ada yang tertipu?
Merdeka.com - Penipuan yang mengatasnamakan M-Kios dan Telkomsel masih terus terjadi. Para penipu ini sebenarnya menggunakan modus yang konyol. Website mereka pun terlihat abal-abal. Namun ternyata masih banyak saja yang tertipu.
Kenapa?
Sosiolog UIN Syarif Hidayatullah, Musni Umar mengatakan hal itu disebabkan oleh masyarakatnya sendiri yang masih tergiur untuk mendapatkan hadiah dari para penipu.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Bagaimana hindari pesan aplikasi penipuan? Berhati-hatilah saat menerima email, pesan teks, atau notifikasi dalam aplikasi yang tidak diminta yang meminta informasi pribadi atau keuangan.
-
Kenapa penipuan terjadi? 'Kelalaian adalah pemilik data Ataupun korban biasanya itu lengah dengan hal seperti ini. Contohnya seperti ini, maka kelalaian itu juga menyebabkan terjadinya suatu kejahatan cyber karena kelalaian kita sendiri kita tidak wearnes,' ujarnya.
"Pertama memang modus yang dilakukan penipu macam-macam. Terutama janji dapat hadiah, orang sekarang berpikir kalau bisa mendapat hadiah tanpa bekerja kenapa tidak. Itu yang jadi alasan kenapa masyarakat masih bisa tertipu," kata Musni ketika dihubungi merdeka.com, Senin (3/8).
Dia menambahkan jika masyarakat tidak merespons pesan singkat maupun telepon dari si penipu, maka mereka tidak akan menjadi korban. Sebab, jika seseorang sudah memberi respons, maka si penipu akan melakukan segala macam cara untuk mendapatkan uang.
"Kalau bisa kita telusuri, sudah bisa ditebak dari awal kalau SMS atau telepon itu penipuan," imbuh Musni.
Oleh karena itu, masyarakat harus tetap hati-hati dalam berkomunikasi. Karena modus penipuan tidak akan berlanjut jika individunya sendiri bersikap acuh.
"Harus ditanamkan kalau ada SMS tidak usah gampang percaya. Selain itu harus selalu diingatkan kalau dirinya bisa jadi korban penipuan. Seluruh kelompok masyarakat bisa jadi korban, terutama ibu-ibu. Kita juga tidak boleh terima telpon dari yang tidak dikenal," pungkasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesan yang beredar berisi pemberitahuan dari Telkomsel bahwa pengguna berhasil meraih hadiah undian senilai Rp175 Juta
Baca SelengkapnyaUntuk melancarkan aksinya, penipu menggunakan telepon berkode negara luar negeri.
Baca SelengkapnyaBukan hal yang mustahil bila spam SMS, telepon, maupun WA bisa diblokir pakai AI.
Baca SelengkapnyaDirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bicara pentingnya meningkatkan kemampuan literasi digital agar terhindar dari penipuan online.
Baca SelengkapnyaDua ibu rumah tangga di Condet menjadi korban penipuan investasi bodong dengan modus bisnis katering.
Baca SelengkapnyaModus ini Hal ini sangat merugikan calon penumpang lantaran tidak bisa naik bus, padahal sudah bayar tiket.
Baca SelengkapnyaKorban K telah mentransfer uang sebesar Rp.3.000.000 yang awalnya diyakinkan pelaku untuk mengurus surat cerai.
Baca SelengkapnyaNomor-nomor ponsel yang tidak terpakai dan dianggap hangus bisa menjadi sarana bagi pelaku kejahatan untuk membobol rekening bank pelanggan.
Baca SelengkapnyaMereka menawarkan pengadaan 36 unit Iphone 14 Pro Max kepada korban yang berprofesi sebagai pengusaha.
Baca SelengkapnyaPolsek Cihideung Tasikmalaya Kota sedang mendalami kasus ini.
Baca SelengkapnyaAde Ary meminta masyarakat berhati-hati agar tidak mudah memberikan data pribadi kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaKominfo akan menindak tegas nomor-nomor yang berupaya menipu masyarakat.
Baca Selengkapnya