Penipuan umrah, duit jemaah masuk ke rekening pribadi bos PT SBL
Merdeka.com - Pengadilan Negeri Bandung kembali menggelar sidang lanjutan penggelapan duit belasan ribu calon jemaah umrah PT Solusi Balad Lumampah. Dalam sidang kali ini, terungkap fakta jika duit yang disetorkan calon jemaah masuk ke rekening pribadi bos perusahaan travel tersebut, Aom Juang Wibowo.
Fakta diungkap oleh enam orang saksi yang dihadirkan Majelis Hakim diketuai Hakim Ketua Judianto.
Keenam saksi terdiri dari empat pegawai PT SBL dan dua orang dari Koperasi Sejahtera Bersama.
-
Siapa pengusaha kaya yang membangun pabrik kelapa sawit di Sumatera? Tahun 1991, Wilmar berhasil membangun pabrik pengolahan minyak sawit pertama sekaligus membeli kebun kelapa sawit seluas 7.000 hektare di Pulau Sumatra.
-
Bagaimana pelaku menipu perusahaan? Para tersangka meminta perusahaan Kingsford Huray Development LTD yang berada di Singapura untuk mentransfer uang. 'Kedua itu terkait dengan kelihaian pelaku kejahatan pelaku kejahatan melakukan aktivitas hacking untuk masuk kepada komunikasi email yang dikompromi oleh pelaku. Yang menyebabkan komunikasi itu terputus dari yang sebelumnya sehingga dibelokkan,' ujarnya.'Nah setelah diambil alih di kompromis kemudian komunikasi, nah itu caranya ini adalah kelihaian daripada pelaku. Nah, dua hal ini menjadi alasan kenapa terjadinya kejahatan cyber ini,' tambah dia.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang punya rumah mewah dengan harga Rp50 miliar? Menariknya, Sarita Abdul Mukti juga memiliki kediaman lain yang juga dijual dengan harga yang mencapai Rp50 miliar.
-
Siapa yang membangun gedung Bank Indonesia Sumut? Gedung ini dibangun pada tahun 1908 oleh seorang arsitek Belanda yang cukup tersohor bernama Eduard Cuypers bersama dua orang lainnya, Hulswit dan Fermos
"Uang di Koperasi Sejahtera Bersama senilai Rp24 miliar itu ditransfer ke rekening pribadi Pak Aom, itu ditransfer bertahap, yang terakhir ditransfer Desember 2017 sebesar Rp20 miliar," kata salah seorang saksi Direktur Koperasi Sejahtera Bersama Zein kepada majelis hakim di persidangan, seperti diberitakan Antara, Selasa (7/8).
Dalam sidang tersebut saksi yang juga akuntan dari Koperasi Sejahtera Bersama menyatakan bahwa PT SBL meraup keuntungan yang cukup besar pada tahun 2017 sekitar Rp 100 miliar yang digunakan untuk membangun kantor dan rumah pribadi bos PT SBL dengan biaya kurang lebih sekitar Rp 50 miliar.
Menanggapi hal itu, Tubagus Muhammad Akbarudi, kuasa hukum terdakwa meminta majelis hakim memeriksa bukti terkait.
"Bahwa apa yang disampaikan oleh saksi yang tadinya bahwa keuangan seperti tadi tinggal kita pembuktian, intinya tinggal pembuktian saja," katanya.
Tubagus beralasan aset mewah milik kliennya bisa menjadi modal untuk memberangkatkan para jemaah ke Tanah Suci.
"Bicara masalah aset bahwa aset apa yang telah disampaikan bahwa yang kita lihat dari hasil pembukuan hasil dari pada keuntungan pihak PT SBL, kami yakin bahwa Pak Aom Juang Wibowo siap dan dapat memberangkatkan jemaah yang sisanya sepanjang uangnya dari mana yaitu semua ada niatan baik dan nada kawan-kawan," kata dia.
Sidang akan dilanjutkan pada hari Kamis pekan depan tanggal 09 Agustus 2018 dengan agenda pemeriksaan saksi saksi.
Sebelumnya, sebanyak 4.000 calon jemaah mengadukan praktik culas bos PT SBL ke Polda Jawa Barat (Jabar), Kamis (1/2) lalu. Latar belakang korbannya pun bermacam-macam, dari karyawan hingga polisi.
Setali tiga uang, saat penangkapan bos PT SBL, polisi juga menyita sejumlah kendaraan mewah.
Yakni, satu unit Marcedes, Range Rover Evo, Nizan Navara, Toyota Alphard, Pajero, Truck Towing, Mobilio, Honda Jazz dan Hi Ace. Untuk roda dua di antaranya, satu unit X-max, tiga unit motor Trail dan satu unit Segway.
Seperti First Travel, modus culas agen travel ini kerap mengulur waktu pemberangkatan korban dengan segudang alasan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah SD yang digeledah berada di kawasan Bogor, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaJaksa mulanya ingin mengkonfirmasi adanya catatan yang dibuat oleh Sekretaris Ditjen Holtikultura bernama Idil.
Baca SelengkapnyaNama Mukti Juharsa mencuat dalam sidang lanjutan kasus korupsi timah dengan terdakwa Haervey Moeis.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK telah menetapkan tujuh orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa terkait tiga proyek pembangunan di Kalsel.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan dalam rangka penyidikan kasus dugaan suap pengurusan perkara di Kejaksaan Negeri (Kejari) Bondowoso, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaAliran uang itu semula dari mantan Kepala Dinas Pertambangan Dan Energi Prov Bangka Belitung.
Baca SelengkapnyaKorupsi Pengangkutan Batubara dengan Modus Tagihan Fiktif, Eks Kadishub Sumsel Didakwa Rp18 M
Baca SelengkapnyaHarli menyebut bahwa vila itu dibeli oleh Hendry Lie pada sekitar 2022 lalu dengan memakai identitas kepemilikan istrinya.
Baca SelengkapnyaSyahrul dan Hatta rencananya akan ditahan di rumah tahanan KPK selama 20 hari ke depan.
Baca Selengkapnya