Penjahat-penjahat ini terpaksa dinikahkan di kantor polisi
Merdeka.com - Hari pernikahan merupakan hari yang paling membahagiakan bagi setiap pasangan. Sebab, acara sakral tersebut begitu ditunggu-tunggu kedua mempelai untuk mensahkan hubungan mereka.
Namun beda halnya jika calon pengantin pria tersandung kasus yang mengharuskan mendekam di balik jeruji besi. Mungkin hari pernikahan itu pun menjadi menyedihkan keluarga, terlebih lagi bagi mempelai wanita karena akan terpisah dengan suami.
Karena hari spesial yang semestinya digelar di rumah atau gedung malah di kantor polisi. Berikut rangkuman berita para tersangka yang dinikahkan di kantor polisi:
-
Di mana resepsi pernikahan diadakan? Pernikahan ini mengusung tema adat Jawa yang kental dan berlangsung di Pendopo Kabupaten Pekalongan.
-
Apa yang dirayakan di momen pernikahan? Pernikahan merupakan momen yang ditunggu-tunggu setiap pasangan.
-
Dimana pernikahan tersebut digelar? Diketahui pernikahan tersebut digelar di Palembang.
-
Apa yang dirayakan di pernikahan? Pernikahan bukan hanya sekadar perayaan pesta yang mewah. Namun, pernikahan adalah pengikat janji suci dua orang untuk bersama-sama membangun rumah tangga yang harmonis.
-
Dimana momen pernikahan dibagikan? Di IG Story, Salshabilla dan Ibrahim turut mengunggah momen manis dari akad nikah mereka.
-
Dimana pernikahan tersebut? Acara pernikahan yang diadakan di Bali ini mengusung tema Bollywood.
Perkosa ABG, Niko atlet nasional dinikahkan di kantor polisi
Supriyatno alias Niko (21) warga Kudus, Jawa Tengah tersangka kasus pemerkosaan yang ditangkap aparat Polrestabes Semarang Selasa 6 Januari lalu, menjalani prosesi pernikahan di Masjid Alhidayah, Mapolrestabes Semarang, Jawa Tengah Rabu (28/1) Siang.Mantan mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Kota Semarang (Unnes) yang tercatat sebagai atlet sepak takraw nasional tersebut, memutuskan menikahi NIK, gadis yang baru berusia 16 tahun warga Kendal yang tak lain adalah korban yang dia perkosa.Tindak pidana pemerkosaan itu dilakukan oleh Niko setelah memberikan minuman keras jenis anggur merah saat di kafe di kawasan Sekaran, Gunung Pati. Kemudian korban NIK diajak ke mess atlet Kompleks Kampus Unnes Kawasan Sekarang, Gunung Pati, Kota Semarang dan korban diperkosa di mess tempat tinggal pelaku.Keputusan pernikahan tersebut diambil setelah kedua belah pihak keluarga bertemu dan memutuskan menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan."Keluarga saya sudah bertemu pihak perempuan. Kami meminta maaf dan sudah dirembuk secara baik-baik," tutur Hariyanto, kakak tersangka Supriyanto, di sela-sela akad nikah kepada wartawan di Masjid di lingkungan Mapolrestabes Semarang di Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang, Jawa Tengah Rabu(28/1).Isak tangis kedua keluarga mempelai mengiringi acara ijab kabul yang dilakukan secara sederhana tersebut. Beberapa petugas kepolisian juga terlihat mengawal selama jalannya prosesi akad nikah.Kapolrestabes kota Semarang, Kombes Pol Djihartono mengatakan, kendati kedua belah pihak memutuskan menikahkan keduanya, proses hukum menyangkut Supriyanto akan tetap berlanjut."Kami tetap memberikan kesempatan untuk melangsungkan pernikahan, tapi proses hukum juga tetap akan berlanjut," pungkas Djihartono kepada wartawan.
Gara-gara mencuri, Deni terpaksa menikah di kantor polisi
Bagi sepasang muda-mudi kekasih, menikah merupakan saat-saat indah yang ditunggu untuk mengarungi bahtera hidup bersama berdua. Lain lagi dengan Deni Sulistiyono, pemuda asal Desa Bangetayu Kulon dan Sutipah gadis asal Penggaron Lor, Kota Semarang, Jawa Tengah.Keduanya menggelar upacara ijab kabul di Aula Kantor Polsek Pedurungan, sebab Deni kini menjadi tahanan dan tersangka atas kasus pencurian laptop usai tertangkap polisi di Jl. Muwardi, Pedurungan, Kota Semarang pekan lalu.Kebahagiaan bercampur dengan kesedihan muncul selama prosesi pernikahan berlangsung. Bahagia di mana dirinya telah menikahi gadis pujaan hatinya. Namun, di sisi lain kesedihan muncul manakala usai pernikahan berlangsung.Pasalnya, sepasang kekasih yang baru saja resmi menikah ini harus terpisahkan oleh jeruji penjara sebagai pertanggungjawaban perbuatan Deni di mata hukum."Sedih bercampur bahagia. Tak bisa saya ungkapkan kegembiraan itu. Semua sudah disiapkan sejak sebulan lalu, undangan sudah siap dan tinggal menentukan tanggal pelaksanaan ijab. Tapi, ternyata saya harus seperti ini," seloroh Deni usai ijab kabul berlangsung Selasa(4/2) di Aula Mapolsek Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (4/2).Meski pernikahannya berlangsung di kantor polisi, beberapa teman, keluarga dan sanak famili Deni tetap hadir di upacara pernikahan yang berlangsung sangat sederhana itu. Selama prosesi pernikahan berlangsung, tampak Sutipah sang gadis pujaan hati Deni tidak banyak bicara baik selama prosesi upacara ijab kabul berlangsung.Deni berharap, usai menikah dengan gadis pujaannya, Sutipah, bisa tetap setia untuk bersabar dan menunggu hingga dirinya bebas dari penjara."Saya hanya bisa berharap kepada istri saya Sutipah untuk tetap bersabar dan setia menunggu saya hingga bebas dari hukuman nanti," ungkapnya.Sementara, Sutipah di depan penghulu dengan kepala tertunduk dibalik kerudung birunya, selama upacara pernikahan berlangsung hanya diam seribu bahasa. Sutipah hanya bisa memainkan jari jemarinya sebagai tanda kesedihan dan kekhawatirannya.Usai ijab kabul, tampak meneteskan air mata dan sorot matanya sembab tanda kesedihan mendalam dirasakannya. Sebab, usai menikah dirinya harus rela berpisah dengan pria pujaan hatinya.Muromin penghulu dari KUA Genuk, Kota Semarang mengungkapkan, selama tahun 2014 sudah ada dua pernikahan yang dilaksanakan oleh orang yang salah satunya masih meringkuk dibalik jeruji tahanan."Pertama di Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane beberapa waktu lalu dan saat ini Deni ini di kantor polisi," jelasnya.Meski statusnya masih terjerat hukum, Muromin berpesan pasangan diharapkan bisa saling setia. Pasalnya, pernikahan yang dilakukan merupakan pilihan hidup yang nantinya harus mereka berdua dijalani."Yakinkan saja semua akan berakhir Mbak Sutipah diminta sabar dan Mas Deni diharapkan setelah ini berubah dan tidak melakukan tindak kriminal lagi," pesannya.Sementara itu, Kasi Humas Polsek pedurungan Pratiwi Hermawati menjelaskan, izin pernikahan di Mapolsek Pedurungan baru kali pertama diberikan."Baru kali ini ada yang mengajukan digelar pernikahan di Polsek Pedurungan. Karena pernikahan adalah hak setiap warga negara, tentu izin diberikan setelah adanya pengajuan dari pihak keluarga mempelai," imbuhnya.Layaknya prosesi pernikahan normal lainnya, usai upacara pernikahan beberapa teman yang hadir selain menjadi saksi pernikahan juga memberikan ucapan hingga 'salam tempel'.Namun begitu, status Deni yang menjadi tahanan sebagai tersangka pencurian, maka selama pesta pernikahan sederhana itu berlangsung, Deni berada di bawah penjagaan ketat aparat kepolisian baik dari anggota reskrim hingga provost Polsek Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Suasana haru biru warnai ijab kabul tahanan di kantor polisi
Suasana di Masjid Al-Hidayah diwarnai tangis dan haru karena seorang tahanan Laka Lantas menggelar akad nikah di masjid yang berada di lingkungan Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur tersebut.Ketika kata 'sah' keluar dari bibir sang penghulu dengan tegas kalimat kobiltunikaha yang terucap dari bibir tersangka Sukron (22), warga Nyamplungan, Surabaya, yang menikahi kekasihnya, Muammaroh (19), asal Kamal, Madura, ruangan Masjid Al Hidayah sejenak dinaungi haru dan gembira.Kedua mata pasangan, yang usai melakukan ijab kabul itu, berbinar gembira. Mulut merekapun dihiasi sedikit senyuman.Namun sejurus kemudian, kedua pasang mata itu berubah sayu. Mata mereka yang semula berbinar-binar, langsung meredup. Senyum merekapun ikut menciut.Kebahagiaan itu berubah, pecah menjadi tangis pilu saat Muammaroh tak mampu lagi mendekap tangan Sukron yang baru menikahinya. Karena usai prosesi akad nikah, Sukron harus kembali ke sel tahanan.Ya, drama pilu itu terpaksa harus terjadi. Sebab, Sukron tersandung masalah hukum, sehingga pernikahan yang sudah direncanakan itu, terpaksa digelar di kantor polisi.26 September 2012 lalu, Sukron menabrak seorang pejalan kaki hingga tewas. "Korbannya adalah Umaji, usia 50 tahun, warga Simolawang, Surabaya. Kejadiannya terjadi dua bulan lalu di Jalan Sidotopo Lor," ujar Kasubbag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Lily Djafar. Senin (12/11).Lily mengatakan, awalnya, Sukron tidak ditahan, hanya dikenakan wajib lapor setiap Senin dan Kamis. "Tetapi Sukron membandel. Sudah berminggu-minggu dia tidak melakukan wajib lapor. Karena itu, penyidik mencarinya dan menangkap dia," katanya.Diakui Lily, saat terjadi penangkapan, polisi tidak mengetahui kalau Sukron hendak menikah. Ketika hari pernikahan semakin dekat, Sukron meminta penangguhan penahanan agar bisa melangsungkan pernikahannya."Tetapi permohonan penangguhan itu tidak bisa dikabulkan dan tidak berani diberikan karena sikap bandel Sukron yang tidak mau wajib lapor sebelumnya. Jadilah Sukron menikah di kantor polisi," kata Lily.Pernikahan Sukron dan Muammaroh itu, akhirnya dilakukan di depan Ketua KUA Kec Troya, Bangkalan, Madura, Sus yang sekaligus sebagai penghulunya.Selanjutnya, dengan mahar uang tunai Rp 100 ribu, Sukron meminang Muammaroh di hadapan kerabat kedua mempelai serta dua orang saksi, Burhan dan Sanusi."Selanjutnya, Sukron akan menjalani masa tahanannya yang kemudian akan kami serahkan ke kejaksaan apabila berkasnya sudah dinyatakan P21 atau sempurna," pungkas Lily.
Pacar hamil 5 bulan, tersangka curanmor nikah di kantor polisi
Entah perasaan apa yang dirasakan Muh Andriansyah, warga Dusun Banaran RT 02 RW VI, Desa Tempurejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pria berusia 22 tahun itu melangsungkan ijab kabul pernikahan di Masjid Al-Muutaqin, Polres Magelang, Jawa Tengah dengan statusnya sebagai tersangka.Kebahagiaan dengan kesedihan bercampur karena Andriyansah menikah dan mengucap ijab kabul dengan statusnya sebagai tersangka kasus curanmor yang masih dalam proses penyidikan Polres Magelang, Jawa Tengah.Perasaan serupa juga mungkin hampir dirasakan istrinya Chintia Dhine Damayanti. Perempuan 18 tahun ini tengah mengandung bayi selama 5 bulan hasil hubungan percintaan keduanya.Keduanya lebih banyak tertunduk ketika mengucapkan janji ijab kabul saat akad nikah yang di pandu oleh Nur Ahsan sebagai penghulu alias Nakib yang mensyahkan pernikahan keduanyaTak banyak yang menyaksikan prosesi ritual tersebut. Hanya sekitar 10 orang yang hadir di masjid yang terletak di bagian belakang Polres itu.Tak ada juga suguhan yang diberikan. Pakaian yang dikenakan pun cukup sederhana. Hanya perwakilan keluarga saja yang ikut menjadi saksi pernikahan itu.Saat tersangka dipandu mengucapkan akad nikah oleh penghulu, mempelai pria sempat salah ucap. Namun, setelah diulang, akhirnya penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kota Magelang itu mengangguk tanda selesainya prosesi pernikahan yang sakral dengan status Andriyansah sebagai tersangka."Senang, akhirnya bisa menikah juga," ucap pendek Ardiyansah di penghujung acara ijab kabulnya itu, Jumat (4/10).Menurutnya, acara akad nikah itu memang sudah direncanakan beberapa waktu lalu. Tapi sejak dia ditahan 4 September lalu, semuanya harus berubah dan mengalami kekacauan. Namun karena demi anak tak berdosa yang dikandung istrinya, mau tidak mau acara ijab kabul sederhana itu harus berlangsung."Saya hanya bisa berharap selepas bebas nanti bisa membina keluarga yang baik dan meninggalkan masa lalu," ujarnya.Meski demikian, dia merasa sedih karena saat istrinya melahirkan nanti bisa dipastikan dia tidak bisa menungguinya. Pasalnya, sekitar 4 bulan ke depan, dipastikan dirinya masih berada di tahanan untuk menjalani hukuman. Mengingat ancaman hukuman yang diterapkan kasus pencurian itu sekitar 7 tahun lamanya.Usai prosesi ijab kabul pernikahan, pasangan itu harus berpisah kembali. Ardiyansah kembali ke tahanan dan melanjutkan proses hukumnya sementara istrinya kembali ke rumah.Kasat Reskrim Polres Magelang AKP Saprodin saat dikonfirmasi wartawan usai ijab kabul mengatakan pihaknya memberikan izin tersangka menyelenggarakan akad nikah demi rasa kemanusiaan."Mereka juga mempunyai hak untuk itu. Ini salah satu bentuk kami sebagai aparat penegak hukum menghormati hak asasi manusia pada tersangka," tegasnya.Saprodin menambahkan, usai menikah keduanya sedianya diberikan fasilitas ruangan khusus selama dua jam. Namun, kedua mempelai enggan menerimanya. Mempelai perempuan memilih untuk pulang saja ke rumahnya."Ardiyansah merupakan satu dari tujuh kawanan pencuri sepeda motor lintas provinsi. Kawanan ini sudah beraksi di 44 tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Magelang dan Yogyakarta," tambahnya.Polres mengaku, dari kawanan itu, polisi mengamankan 24 unit sepeda motor berbagai merek dan satu pucuk pistol mainan dari tangan tersangka. Para pelaku, termasuk Muh Andriyansah akan dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman maksimalnya 7 tahun kurungan penjara.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga surati kapolsek, tahanan ini diizinkan lakukan akad nikah di Polsek Sukolilo Surabaya.
Baca SelengkapnyaDua tersangka itu adalah SE (27) dan AT (30). SE dan AT melangsungkan pernikahan di kantor penyidik Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaMomen sakral itu terjadi di teras Polsek KP Samarinda.
Baca SelengkapnyaViral pernikahan digelar di tahanan Polda Jambi. Momen ini pun curi perhatian.
Baca SelengkapnyaPernikahan di penjara tersebut digelar dengan sederhana dan penuh haru.
Baca SelengkapnyaBerikut momen pernikahan 'spesial' sepasang pengantin perwira TNI AL-Polri penuh Pedang Pora para Perwira.
Baca SelengkapnyaResepsi pernikahan ini berlangsung dengan penuh keistimewaan. Sebab telah dihadiri oleh jenderal dan para jajarannya.
Baca SelengkapnyaSang pimpinan sidang nikah bahkan juga tak kuasa menahan tawa.
Baca SelengkapnyaSang istri menikah siri saat suami sahnya berada dalam penjara. Setelah pria itu bebas, masalah pun muncul.
Baca SelengkapnyaSaking cintanya, perempuan tersebut mengaku takut kehilangan.
Baca SelengkapnyaSang pengantin wanita justru kedapatan mengeluh sakit. Seluruh hadirin pun seketika panik.
Baca SelengkapnyaKedua anggota polisi itu kini tengah menjalani sidang pidana di Pengadilan Negeri Surabaya atas dakwaan melakukan perzinahan.
Baca Selengkapnya