Penjara Bung Karno di Bandung, tak terurus dan nyaris dilupakan
Merdeka.com - Penjara Banceuy memang masih berdiri tegak hingga dewasa ini. Berada di pusat perkotaan Bandung, namun keberadaannya seolah terlupakan. Padahal bekas penjara Presiden pertama Soekarno ini saksi bisu perjalanan kemerdekaan Republik Indonesia diraih.
Di tempat ini Bung Karno pernah diasingkan pada 1929. Dia ditahan karena dianggap telah melakukan pemberontakan dan dijerat pasal karet 'haatzai arikelen'. Di tempat inilah, Indonesia menggugat, menggaung lewat pembelaannya.
Merdeka.com coba menelusuri penjara yang lokasinya dikelilingi pertokoan. Pemerintah telah menetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang telah dilindungi UU RI No 11/2010 dan Perda Kota Bandung No 19/2009. Namun ironis melihatnya. Status penjara ini seolah tak jelas.
-
Siapa yang berjuang untuk Indonesia? Kata-kata ini membangkitkan semangat juang dan patriotisme dalam diri setiap pemuda Indonesia.
-
Apa yang dikorbankan? Anak laki-laki dan perempuan menjadi sasaran pembunuhan ritual pada masa itu, namun karena sebagian besar korban adalah remaja, para peneliti kesulitan untuk menentukan jenis kelamin yang tepat.
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia? Mari kita hormati para pemberani yang telah berjuang untuk kemerdekaan kita. Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus!
-
Apa simbol perjuangan rakyat Indonesia? Bambu runcing adalah simbol perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah.
-
Dimana korban disekap? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Di mana korban disekap? Menurut pengakuan dari korban, setelah pertemuan kedua dan seterusnya ini mereka tinggal satu rumah di daerah Solo. Nah pada saat itu mereka melakukan suatu hubungan dan membuat video ataupun foto-foto,' Arifin mengatakan pada 11 Mei 2023, ada video dan foto yang dikirim oleh terduga tersangka JR.
Berada di dalam lingkaran pagar, penjara ini berdiri. Secara bangunan tidak ada yang berubah sejak dibangun 1877 silam oleh Pemerintah Belanda. Hanya saja ada polesan cat yang didominasi hijau agar lebih indah.
Sel nomor 5 yang hanya berukuran 2,5 x 1,5 meter itu berisi kasur lipat dan sebuah meja kecil. Di dalamnya terpampang ungkapan bapak proklamator itu dengan, "Koe korbankan Dirikoe di Penjara ini Demi Bangsa dan Negaraku Indonesia."
Sudut lain atau berhadapan dengan pintu, dua gambar Soekarno menghiasi dinding, ada juga ukiran Garuda dan teks Pancasila. Di luar sel ada tugu yang mana itu merupakan bekas kamar mandi nonpermanen.
Berjalan sekitar 50 meter lagi, berdiri bangunan yang mana itu merupakan tempat sipir. Kondisinya malah lebih memprihatinkan. Tidak ada sama sekali perhatian yang diberikan. Adalah Ahmad (49) orang yang peduli akan keberadaan situs bersejarah ini. Entah, nasibnya seperti apa jika tidak ada Ahmad.
Dengan dedikasinya dia jaga dan rawat. Bahkan beberapa ritual dilakukan untuk menjaga hal-hal yang menjadi hawa negatif di dalamnya. Ahmad menuturkan, kini kondisinya sebenarnya jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Pada 2012 renovasi dilakukan agar situs sejarah ini tetap tampil indah.
Dengan hasil swadaya terkumpul Rp 20 juta. Biaya itu dilakukan untuk perawatan dengan maksud agar orang tahu bahwa di tempat ini ada perjuangan Soekarno. Dari segi kelayakan, tempat ini memang sudah cukup. Hanya saja pemanfaatan yang tidak dilakukan. Jejak Bung Karno ini paling tidak bisa menjadi tempat wisata sejarah, selain wisata kuliner dan belanja yang memang kesohor di Bandung.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil beberapa waktu lalu mengatakan, bahwa dirinya akan menggagas wisata sejarah Bung Karno. Tercatat beberapa situs Bung Karno di Kota Bandung adalah makam Marhaen, rumah Ibu Inggit Garnasi, Gedung Indonesia Menggugat, Lapas Sukamiskin, Gedung KAA dan Lapas Banceuy ini.
"Kami akan revitalisasi penjara Bung Karno," terangnya beberapa waktu lalu. Untuk menarik minat wisata sejarah, pria yang akrab disapa Emil itu bahkan akan membuat patung Bung Karno. Diharapkan dengan direvitalisasinya jejak Bung Karno ada ketertarikan masyarakat untuk menghargai sejarah.
Seperti apa yang pernah dikatakan Bung Karno ; Jas Merah (jangan sesekali melupakan sejarah).
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perayaan ulang tahun ke-66 itu dihadiri keluarga dan teman-teman terdekat secara sederhana di salah satu ruangan di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaOrba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.
Baca SelengkapnyaDia menyakini belum ada yang bisa menandingi pemikiran Bung Karno dalam pleidoi Indonesia Menggungat tersebut.
Baca SelengkapnyaDenny JA sendiri menyelami dilema moral yang dihadapi Bung Karno
Baca SelengkapnyaHasto juga menyinggung bagaimana di Rangkasbitung ada sosok petani yang berani melawan kolonialisme Belanda.
Baca SelengkapnyaSosok ini bergerak masif di bawah tanah untuk mengajak rakyat melawan penjajah.
Baca SelengkapnyaMegawati bercerita Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno menghadapi tantangan berat demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengunjungi rumah masa remaja Bung Karno, ada lumbung padi hingga tempat tinggal pekerja.
Baca SelengkapnyaDini hari tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda menculik Sukarno-Hatta. Kedua pemimpin ini dibawa ke Rengasdengklok. Ini kesaksian Fatmawati soal peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPenjara ini juga jadi saksi pembantaian para pemuda pejuang kemerdekaan Indonesia
Baca SelengkapnyaSebuah potret lawas yang merekam aktivitas sang Proklamator beredar di media sosial.
Baca Selengkapnya