Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan Ahli Biologi Molekuler Soal Mutasi Covid-19 dan Efektivitas Vaksin

Penjelasan Ahli Biologi Molekuler Soal Mutasi Covid-19 dan Efektivitas Vaksin Vaksin corona tiba di Indonesia. Istimewa

Merdeka.com - Mutasi virus Corona atau Covid-19 menjadi kekhawatiran bagi sebagai orang. Apakah virus ini dapat ditangkal dengan vaksin yang kini akan diberikan oleh pemerintah. Ahli Biologi Molekuler, Ahmad Rusdan Utomo menjawab kekhawatiran tersebut.

Dia menjelaskan konsep vaksinasi sendiri bisa menggunakan beberapa cara, ada yang menggunakan protein virus yang telah dimatikan. Selain juga bisa menggunakan adonovirus yang membawa materi genetik virus. Bisa pula menggunakan materi genetik dari protein spike (protein tanduk virus).

"Jadi setelah diinjeksi ke manusia, manusia akan akhirnya timbul antibodi sebagai reaksi terhadap protein spike yang akhirnya terekspresi ke dalam tubuh manusia. Dan ketika lihat antibodi ini mengenali antigennya, dalam hal ini adalah protein spike itu ada titik yang sangat spesifik pada lokasi spike ini (disebut epitop). Epitop adalah lokasi di dalam antigen di mana titik di mana antibodi itu berikatan," papar Ahmad Utomo dikutip melalui video di akun Instagram pribadinya @ahmadrusjdan, Sabtu (2/1).

Menurutnya terdapat empat macam epitop di mana protein spike dikenali oleh antibodi manusia. Dia menerangkan tatkala antibodi manusia mampu mengikat protein spike, maka itu akan menghambat ikatan spike dengan reseptor manusia, tempat jalan masuknya virus ke tubuh.

"Di sinilah konsep vaksin ini," tegas dia.

Lantas bagaimana jika Covid-19 telah bermutasi? Terlebih lagi mutasinya pada protein spike, apakah vaksin masih bisa efektif?

"Nah kita perlu ingat, katakan ada (satu) protein spike yang termutasi ya. Tentu saja untuk antibodi yang ini dia tidak bisa mengenali (satu spike yang termutasi), akan tetapi ingat ada sekitar tiga antibodi karena tiga ini mengenali epitop yang masih normal yang belum termutasi," jelasnya.

Sehingga kendati terdapat mutasi pada gen spike virus, maka antibodi yang awalnya mengenal gen spike yang belum termutasi menjadi tidak efektif lantaran sudah tak dapat dikenali.

Akan tetapi, kata Ahmad Utomo masih terdapat tiga antibodi yang mengenali spike di sisi lain virus. Sehingga diharapkan antibodi bakal tetap mendeteksi Covid-19 yang masuk ke tubuh dan segera menyerangnya.

"Dan data-data yang ada sekarang dari berbagai macam variasi mutasi varian dari Covid-19, sejauh ini masih bisa diblok," tutur dia.

Ahmad Utomo menyampaikan vaksin yang ada saat ini terbukti mampu mencegah gejala penyakit imbas infeksi Covid-19.

"Apakah vaksin bisa melakukan pencegahan? Dan vaksin yang ada sekarang itu terbukti bisa mampu mencegah gejala penyakit. Jadi kasus terjadinya Covid-19 pada relawan yang divaksin itu jauh lebih rendah daripada relawan yang menerima placebo," urai Ahmad Utomo.

Hal itu bermakna vaksin, kata Ahmad Utomo memiliki efektivitas cukup tinggi. Bahkan mencapai 95 persen. "Vaksin ini memang memiliki efikasi lumayan tinggi, berkisar antara 65 hingga 95 persen," katanya.

Lantas apakah vaksin mampu mencegah penularan Covid-19? Ahmad Utomo menegaskan belum ada pihak yang mampu mengetahui hal itu. Oleh karenanya kendati semisal vaksinasi telah dilaksanakan, patuh terhadap protokol kesehatan tetap merupakan kewajiban.

"Apakah masih bisa mencegah penularan? Kita tidak tahu, oleh karena itu penting bagi kita semua untuk tetap menggunakan masker bahkan setelah divaksin," pesannya.

Reporter: Yopi Makdori

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang

Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Peneliti Tengah Kembangkan Vaksin Flu Universal, Dirancang Bisa Redakan Segala Jenis Mutasi Flu
Peneliti Tengah Kembangkan Vaksin Flu Universal, Dirancang Bisa Redakan Segala Jenis Mutasi Flu

Vaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Macam-Macam Virus dan Pengaruhnya pada Tubuh, Perlu Diwaspadai
Macam-Macam Virus dan Pengaruhnya pada Tubuh, Perlu Diwaspadai

Terdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya