Penjelasan Apartemen Pakubuwono soal tewasnya 3 pekerja tertimpa tembok
Merdeka.com - Kasus kecelakaan kerja di Apartemen Pakubuwono, Jakarta Selatan masih diusut Kepolisian. Kejadian tersebut menewaskan tiga pekerjanya.
Project Manager Apartemen Pakubuwono, Merdi Ardiansyah mengungkapkan bela sungkawa atas peristiwa itu. Ia mengaku, pihaknya akan bertanggung jawab terhadap keluarga korban.
"Dari sisi korban, kami bertanggung jawab dan kami sudah lakukan pemakaman menurut agama, pemakaman sudah berlangsung dan kami berikan juga penyampaian duka kami, uang duka dari kami sebagai tanda kasih kami, sebagai respek kami kepada almarhum dan sudah selesai prosesnya," ujar Merdi dalam keterangannya, Jumat (29/12).
-
Dimana kejadian mobil nabrak tembok? Kejadian ini pun viral di media sosial terjadi di sebuah mall di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa yang nabrak tembok? Ada-ada saja kelakuan seorang bocah yang tidak sengaja menginjak pedal gas hingga membuat mobil pameran menabrak tembok.
-
Mengapa tembok kota dihancurkan? Namun, seiring berjalannya waktu, tembok kota mulai kehilangan relevansinya pada abad ke-16 hingga ke-17, dan akhirnya sebagian besar tembok tersebut dihancurkan pada abad ke-19 saat kota mengalami ekspansi.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Mengapa tembok berjamur bahaya? Tembok yang rembes dan berjamur tidak hanya mengganggu estetika rumah, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan penghuni. Jamur pada tembok dapat memicu alergi dan penyakit pernapasan.
-
Kenapa mobil nabrak tembok? Seorang anak bermain di jok pengemudi mobil yang sedang pameran, tidak sengaja menginjak gas sehingga mobil tersebut menabrak tembok,' tulis akun tersebut.
Merdi menjelaskan peristiwa robohnya tembok diduga akibat kebocoran yang hingga kini masih diselidiki sumbernya.
"Jadi konstruksinya komposit beton baja, ada platform dindingnya sehinga karena terjadi kebocoran kami tidak bisa lihat sumbernya dari mana, jadi untuk itu kami meneliti sumber kebocoran," jelasnya.
Menurut dia, pemeriksaan kebocoran dilakukan dengan menggeser timbunan tanah di bagian atap karena tanah di atap itu rencananya akan jadi taman. Namun, saat salah satu pekerja sedang menyapu dan menggeser lapisan tanah, tiba-tiba atap beton itu ambruk.
Akibatnya, di bawahnya tiga korban tewas tengah menyelesaikan pemasangan kayu untuk roof garden.
Merdi membantah kondisi bangunan yang ambruk itu belum sempurna, sebab saat roboh itu konstruksi utamanya sudah selesai sesuai perencanaan. Sehingga, tak ada pekerja yang menduga saat itu bangunan bisa ambruk.
"Kecuali kalau saat itu kami sedang ngecor atau ya prosesnya masih sangat berat, tapi waktu itu tinggal finishing saja," ujarnya.
Kemudian, kata Merdi, soal perubahan desain bangunan dari atap beton menjadi atap kaca itu tidak terkait dengan robohnya tembok.
Sebab, perubahan tersebut masih dalam tahap kajian. Hingga saat ini, Merdi mengaku belum mengetahui penyebab terjadinya kerobohan.
"Sampai dengan saat ini kami belum bisa apa-apa yang memicu apa yang terjadi. Dari aspek gambar semua sudah sesuai," ujar Merdi.
Sementara, Merdi mengaku sangat terbantu terhadap proses investigasi, proses kontruksi tempat kerja sudah memenuhi kaidah tersebut. Makanya, ia berharap dari pihak Dinas Tenaga Kerja bisa segera memberikan masukan dari musibah ini pemicunya apa.
"Kalau soal BPJS Ketenagakerjaan kami sedang memproses lagi secara sistem terhadap laporan-laporan kami lengkapi, sehingga ya bukan kesampingkan masalah administratif tetapi kami mencoba tenang memahami situasi dan evakuasi segera diproses," katanya.
Di samping itu, Merdi mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh kenapa itu bisa terjadi. Karena, dari awal sudah step by step melakukan kalkulasi.
"Siap mempertanggung jawabkan dan kami kooperatif terhadap penyelidikan, kami masih fokus kepada evakuasi kemarin," tandasnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sumedi Riyanto (80/ayah), Thio Nyin Nio (74/ibu), dan Amy Kusuma Dewi (35/anak) tewas di tempat usai tertimpa tembok setinggi 2 meter dan panjang 50 meter.
Baca SelengkapnyaTembok turab kali tiba-tiba roboh dan menimpa empat pekerja sedang mengerjakan konstruksi cakar ayam.
Baca SelengkapnyaAndre salah satu saksi yang mengetahui tembok roboh itu mengatakan bahwa korban yang meninggal itu tertimpa lantaran berada di bawah tembok tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kronologi meledaknya benda berwarna putih di kawasan padat penduduk, Guntur Setiabudi
Baca SelengkapnyaApi kebakaran hotel di Melawai diduga berasal dari lantai 2 hotel.
Baca SelengkapnyaTiga orang tewas akibat kebakaran rumah kontrakan dan indekos di Jalan Dukuh Sari, Sesetan, Denpasar, Bali, Senin (6/5) malam.
Baca SelengkapnyaPabrik pakan ternak di Kota Bekasi terbakar, Jumat (1/11).
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi saat para pekerja galian sedang menggali tanah di sekitar area.
Baca Selengkapnyakorban merupakan pedagang gado-gado tak jauh dari lokasi
Baca SelengkapnyaRumah Marini ikut terdampak, bengkoknya pagar depan, tembok luar, namun menurutnya tak sampai kondisi parah dan masih bisa diperbaiki.
Baca SelengkapnyaEnam orang menjadi korban. Tiga orang meninggal dan tiga orang lain terluka
Baca SelengkapnyaYossi mengatakan, total ada 12 orang yang menjadi korban terdiri dari 5 korban luka dan 7 korban meninggal dunia.
Baca Selengkapnya