Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan BMKG Soal Hujan Es di Bangli Bali

Penjelasan BMKG Soal Hujan Es di Bangli Bali Hujan es di Bangli. ©2021 Merdeka.com/Kadafi

Merdeka.com - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar menerangkan, awal fenomena hujan es yang terjadi di Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli, Bali, pada Jumat (26/2) siang.

Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Iman Faturahman mengatakan, hujan es adalah dampak adanya awan hitam atau Cumulonimbus (CB).

"Memang benar salah satu dampak adanya awan CB adalah terbentuknya hujan es," katanya, Jumat (26/2).

Gambaran secara umum, berawal satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah. Ini akibat adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb.

"Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan cumulus (atau) awan putih berlapis-lapis, diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol," imbuhya.

Kemudian, tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam yang dikenal dengan awan cumulonimbus (CB). Lalu, pepohonan di sekitar tempat berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat.

Kemudian, terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat berdiri. Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba-tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat.

"Jika 1 (atau) 3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim transisi atau pancaroba, penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak. Sifat-sifat puting beliung angin kencang berdurasi singkat," ujar Iman.

Hujan lebat disertai hujan es, itu biasanya sangat lokal luasannya berkisar 5 atau 10 km dan waktunya singkat sekitar kurang dari 10 menit dan lebih sering terjadi pada peralihan musim pancaroba dan sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari.

"Hanya berasal dari awan cumulonimbus bukan dari pergerakan angin monsoon maupun pergerakan angin pada umumnya. Tetapi tidak semua awan CB menimbulkan puting beliung, kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama," ujar Iman.

Sebelumnya, hujan es terjadi di Desa Wisata Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli, Bali, pada Jumat (26/2) pukul 13.30 Wita. Warga kaget es yang turun bisa sebesar kelereng.

"Di Desa Wisata Penglipuran ada hujan es. Cuma warga tidak dapat mendekomentasikan karena langsung mencair," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa saat dihubungi, Jumat (26/2).

Ia menerangkan, awalnya cuaca Bangli sedang hujan deras disertai angin kencang. Seketika hujan turun bersama es dalam jumlah banyak.

"Fenomena hujan es itu sekitar tiga detik. Butiran-butiran itu turun banyak, mungkin sebesar kelereng. Cuman tidak ada di dekomentasikan," imbuhnya.

Selain itu, beberapa warga juga sempat mengunggah hujan es tersebut ke media sosial. Informasi yang dihimpun, tidak ada kerusakan rumah akibat kejadian tersebut.

"Cuma postingan warga yang banyak. Tidak ada (kerusakan)," ujar Sutapa. (mdk/fik)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Pemicu Hujan Es meski Kemarau di Depok
Ini Pemicu Hujan Es meski Kemarau di Depok

Guswanto tetap mengingatkan masyarakat jangan sampai mengindahkan bahaya kekeringan ketika musim kemarau.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Lengkap BMKG soal Hujan Es yang Guyur Tabanan Bali
Penjelasan Lengkap BMKG soal Hujan Es yang Guyur Tabanan Bali

Berdasarkan data radar BMKG hujan es di Kediri Tabanan memiliki durasi yang cukup singkat antara pukul 13.00 hingga 13.10 WITA.

Baca Selengkapnya
Fakta Fenomena Hujan Es di Indonesia, Dampak dan Langkah Mitigas
Fakta Fenomena Hujan Es di Indonesia, Dampak dan Langkah Mitigas

Hujan es adalah fenomena meteorologi yang menarik, di mana butiran es terbentuk di awan dan jatuh ke bumi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Embun Upas, Fenomena yang Kembali Muncul di Wisata Gunung Bromo
Mengenal Embun Upas, Fenomena yang Kembali Muncul di Wisata Gunung Bromo

Kepala Bagian Tata Usaha TN BTS, Septi Eka Wardhani menjelaskan soal fenomena embun upas.

Baca Selengkapnya
Peringatan Dini Cuaca Buruk di Bali pada 15-17 Maret 2024
Peringatan Dini Cuaca Buruk di Bali pada 15-17 Maret 2024

Cuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.

Baca Selengkapnya
23 Daerah Berpotensi Diterjang Hujan Badai, Ini Daftarnya
23 Daerah Berpotensi Diterjang Hujan Badai, Ini Daftarnya

Hujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.

Baca Selengkapnya
Daftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang
Daftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang

Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Baca Selengkapnya
Heboh Fenomena Alam Hujan Es di Pagaralam, BMKG Bilang Begini
Heboh Fenomena Alam Hujan Es di Pagaralam, BMKG Bilang Begini

Dalam video juga menunjukkan situasi pasar ketika hujan berlangsung. Angin kencang menghantam tenda-tenda pedagang dan barang dagangan.

Baca Selengkapnya
Waspada, Daerah Ini Diprediksi Alami Cuaca Ekstrem Saat Malam Tahun Baru
Waspada, Daerah Ini Diprediksi Alami Cuaca Ekstrem Saat Malam Tahun Baru

BMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.

Baca Selengkapnya
Prediksi Cuaca Besok 17 Agustus 2023, Mayoritas Cerah Berawan
Prediksi Cuaca Besok 17 Agustus 2023, Mayoritas Cerah Berawan

Prediksi cuaca besok 17 Agustus 2023, penting diketahui sebelum melakukan aktivitas.

Baca Selengkapnya
Bukan Heatwave, BMKG Ungkap Penyebab Suhu Panas di Indonesia Tembus 37 Derajat Celsius
Bukan Heatwave, BMKG Ungkap Penyebab Suhu Panas di Indonesia Tembus 37 Derajat Celsius

Suhu udara maksimum tertinggi di Indonesia selama sepekan terakhir tercatat terjadi di Palu 37,8°C pada 23 April lalu.

Baca Selengkapnya
Indonesia Berpotensi Diterjang Panas Ekstrem? Ini Penjelasan dan Imbauan BMKG
Indonesia Berpotensi Diterjang Panas Ekstrem? Ini Penjelasan dan Imbauan BMKG

Beberapa negara di Asia seperti Thailand dan Filipina mengalami suhu panas ekstrem

Baca Selengkapnya