Penjelasan BMKG Soal Penampakan Milky Way saat Malam Nyepi di Bali
Merdeka.com - Foto penampakan bintang bertebaran dan terlihat jelas di langit saat malam Hari Raya Nyepi di Bali, Minggu (14/3) viral di media sosial.
Penampakan itu sering disebut fenomena Milky Way atau galaksi Bimasakti seperti taburan bintang menyala di langit ketika tidak ada pengaruh cahaya yang dominan.
"Sebetulnya milky way atau arasi Bintang Bimasakti itu akan terlihat lebih baik bila tidak ada pengaruh cahaya lain misalnya juga dari bulan. Kebetulan, pada saat Nyepi, tidak ada cahaya yang nyala. Sehingga, benar-benar bersih di angkasa dan langit cerah," Iman Faturahman selaku Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, saat dihubungi, Senin (15/3).
-
Apa cahaya misterius yang muncul di langit? Dilansir laman the Jerusalem Post, sejumlah kamera pemantau keamanan di salah satu perumahan penduduk menangkap kilatan cahaya biru di langit sekitar tiga menit sebelum gempa terjadi.
-
Bagaimana bintang menghasilkan cahaya? Bintang berasal dari reaksi fusi nuklir yang menyimpan keindahan dan rahasia di langit malam. Proses perubahan hidrogen menjadi helium dan mengalami proses pembakaran yang membuat bintang bercahaya.
-
Bagaimana bintang misterius ini berkedip? Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi.
-
Apa yang disebut dengan fenomena di mana matahari bersinar 24 jam? Sehingga, waktu malam nyaris atau bahkan tidak ada sama sekali.
-
Apa sinyal misterius yang dipancarkan dari bintang mati? Sinyal itu dipancarkan dari sebuah Bintang mati yang meledak pada tahun 1054 Masehi yang disebut Crab Pulsar yang ditemukan pada tahun 1966. Crab Pulsar ini berukuran sangat kecil dan sangat padat, yang terberat memiliki massa hingga 2,3 kali massa Matahari dan membentuk bola dengan lebar hanya 20 kilometer.Crab Pulsar memancarkan denyut cahaya radio ke Bumi. Dalam denyut radio tersebut terdapat sinyal aneh berbentuk seperti pola Zebra misterius yang membingungkan para astronom selama hampir dua dekade lalu, pada tahun 2007 lalu.
-
Apa fenomena langit yang terjadi pada 5 Desember? Venus akan terlihat pada tanggal 5 Desember 2024. Ia akan berada dekat dengan Bulan, menciptakan fenomena yang dikenal sebagai konjungsi.
Namun, dia menyebut BMKG tidak melakukan kajian terkait peristiwa tersebut. Penjelasan lebih lengkap bisa diterangkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
"Kalau kita, memang tidak ada rilis terkait milky way. Itu kan sudah astronomi mungkin bisa ceks ke teman-teman di Lapan," imbuhnya.
Namun, pihaknya mengatakan peristiwa itu tidak hanya terjadi pada malam Nyepi. Biasanya bulan Juni sampai November ketika musim kemarau, Milky Way juga tampak di langit.
"Kadang di bulan yang paling bagus itu di Juni sampai awal November kelihatan juga. Ada juga pengamatan-pengamatan terkait dengan millky way itu. Kalau kita lihat di Juni sampai November itu kan posisi matahari juga ada di sisi arah utara," ujarnya.
"Jadi utaranya dari ekotrial, kemungkinan dengan arah di sana musim kemarau. Jadi langit akan lebih minimal perawannya, dengan minimal perawannya otomatis akan lebih mudah melihat langit yang lebih cerah dibandingkan musim hujan pada saat saat musim peralihan," ujar Iman.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hari tanpa bayangan terjadi karena posisi matahari yang berada tepat di zenith. Yaitu titik tertinggi di langit.
Baca SelengkapnyaFenomena ini juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran astronomi tentang bentuk Bumi.
Baca SelengkapnyaBenda langit yang mirip dengan meteor jatuh melintasi Pulau Jawa pada 14 September 2023.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BMKG, hari tanpa bayangan di Indonesia mulai terjadi pada 8 September hingga diperkirakan 19 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaFenomena Hari Tanpa Bayangan menyapa warga Jakarta, pada Selasa (8/10/2024). Peristiwa alam yang disebut Kulminasi Utama ini terjadi sekitar pukul 11.54 WIB.
Baca SelengkapnyaBMKG mengatakan DKI Jakarta mengalami fenomena Kulminasi Utama atau Hari Tanpa Bayangan.
Baca SelengkapnyaHari tanpa bayang yang terjadi tak akan memicu cuaca panas terik
Baca SelengkapnyaRuang angkasa merupakan tempat hampa yang tidak memiliki atmosfer untuk menyebarkan cahaya bintang atau matahari.
Baca SelengkapnyaSiap-siap pada Senin (14/10/2024) mendatang, tepat pukul 11.08 WIB, di wilayah Banyuwangi bakal muncul fenomena unik berupa Hari Tanpa Bayangan.
Baca SelengkapnyaMenurut Prakirawan BMKG, Muhammad Reza, fenomena itu disebut 'parhelion' atau istilah populernya yakni sundog
Baca SelengkapnyaBerikut adalah link live streaming menonton gerhana matahari cincin 2 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaFenomena ini sebuah keberuntungan bagi masyarakat Indonesia yang bisa melihatnya.
Baca Selengkapnya