Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan BMKG Soal Perubahan Data Gempa yang Berubah

Penjelasan BMKG Soal Perubahan Data Gempa yang Berubah Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Prof Dwikorita Karnawati menjelaskan terkait data magnitudo gempa yang kerap berubah saat pihaknya menyajikan data. Dia bilang, bahwa BMKG memprioritaskan terlebih dahulu adanya gempa baru disusul akurasi magnitudo.

"Tugas kita memberikan informasi sedini mungkin agar dapat segera dilakukan penyelamatan, jadi Jepang, Indonesia, India, Australia policy adalah kecepatan nomor satu, bukan akurasi," katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat (14/5).

Menurutnya, BMKG berbeda dengan negara yang tidak memiliki kewajiban atau tanggung jawab memberikan informasi yang cepat. Misalnya seperti di Amerika dan Jerman.

"USGS (United States Geological Survey) itu mengeluarkan informasi pada menit ke 15, Jerman juga mengeluarkan informasi ke menit 20," katanya.

Negara itu, lanjut Dwikorita, berbeda dengan Indonesia dan Jepang yang dituntut memberikan informasi pada menit ke 3. Dia menjelaskan, di Jepang pada menit ke 3 jumlah data yang masuk baru sebagian. Karena pada umumnya seluruh data bisa masuk dan dihitung secara stabil pada menit ke 15 seperti yang dilakukan USGS ataupun Jerman.

"Namun karena untuk kepentingan keselamatan, harus dikeluarkan lebih dahulu sehingga policy kami yang penting ada skenario terburuk, sehingga kami keluarkan dulu pada menit ketiga," ucapnya.

"Stabil itu pada menit ke 15, jadi bukan di ralat, di update. Karena katakan pada menit ketiga katakan terkumpul 20an sensor pada menit ketiga, tapi kalau menunggu ke 15 ratusan sensor sudah masuk," jelasnya.

Menurutnya, kecepatan lebih penting. Kata dia, bila BMKG menunggu data stabil hingga menit ke 15 dikhawatirkan korban sudah terlalu banyak.

"Di USGS tidak memberikan peringatan dini tsunami, Jerman juga tidak memberikan peringatan dini tsunami, tapi Jepang, Indonesia, Australia dan India mereka harus memberikan peringatan dini tsunami," jelasnya.

"Kalau magnitudo dihitung stabil pada menit ke 15, tsunami bisa datang pada menit ke 2, jadi tidak ada gunanya istilah peringatan dini kalau menunggu stabil pada menit ke 15," tambah dia.

Dwikorita menambahkan, perbaruan data magnitudo gempa yang dilakukan BMKG biasanya lebih rendah. Sehingga, angkanya menurun, bukan justru makin tinggi.

"Meskipun di Jepang updatenya dari 7,1 di update 30 menit kemudian menjadi 9, itu terjadi di Jepang. Tapi kami berupaya update itu selalu selisihnya maksimum 0,7 atau paling buruk tidak lebih dari 1 dan harus lebih rendah, karena mengkhawatirkan kalau updatenya lompat seperti di Jepang dari 7 menjadi 9," tuturnya.

"Tetapi meskipun dari 7 ke 9, di Jepang meksi menit ke-3 sudah diumumkan, tsunami sudah diumumkan masyarakat ribuan orang sudah berhasil banyak diselamatkan daripada menunggu akurasi magnitudo 9 pada menit ke 30, tsunami pasti sudah terlambat, dia datang, sudah banyak korban jiwa," pungkasnya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BMKG Luruskan Informasi soal Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu: Bukan Berarti Dalam Waktu Dekat
BMKG Luruskan Informasi soal Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu: Bukan Berarti Dalam Waktu Dekat

Makna kalimat tinggal menunggu waktu muncul lantaran Selat Sunda dan Mentawai-Siberut memang dalam kondisi geografis yang dapat memicu gempa besar.

Baca Selengkapnya
Penyebab Prediksi Cuaca di HP Sering Meleset, Ini Kata BMKG
Penyebab Prediksi Cuaca di HP Sering Meleset, Ini Kata BMKG

Berikut penjelasan lengkap dari BMKG tentang prakiraan cuaca yang meleset di HP.

Baca Selengkapnya
BMKG: Isu akan Ada Gempa Susulan Lebih Besar di Bandung Hoaks
BMKG: Isu akan Ada Gempa Susulan Lebih Besar di Bandung Hoaks

BMKG mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Alasan BMKG Bangun Kantor Baru di Bali
VIDEO: Alasan BMKG Bangun Kantor Baru di Bali "Waspada Jika Gempa Megathrust Jakarta Lumpuh"

Komisi V DPR menggelar rapat bersama jajaran BMKG dan Basarnas, Kamis (14/3).

Baca Selengkapnya
Waspada Potensi Longsor dan Banjir Bandang Pasca Gempa Garut
Waspada Potensi Longsor dan Banjir Bandang Pasca Gempa Garut

getaran yang terjadi akibat gempa sangat mungkin mengakibatkan lereng-lereng menjadi retak-retak

Baca Selengkapnya
Kabupaten Bandung Diguncang 26 Kali Gempa Hari Ini
Kabupaten Bandung Diguncang 26 Kali Gempa Hari Ini

BMKG mencatat sebanyak 26 kali gempa susulan pasca-gempa bermagnitudo 5,0 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Baca Selengkapnya
BMKG: Kota Batam Dilanda Tsunami pada Selasa Hoaks
BMKG: Kota Batam Dilanda Tsunami pada Selasa Hoaks

Berita tsunami terjadi di Kota Batam dan Tanjungpinang pada Selasa (17/9) hanya isu dan membohongi masyarakat

Baca Selengkapnya
BMKG Hadir di WhatsApp untuk Lebih Menjangkau Masyarakat, Sudah Diikuti 4 Juta Orang
BMKG Hadir di WhatsApp untuk Lebih Menjangkau Masyarakat, Sudah Diikuti 4 Juta Orang

Platform ini juga kian mendekatkan BMKG dengan masyarakat yang membutuhkan informasi BMKG.

Baca Selengkapnya
Asal Usul Gerhana Matahari Cincin yang Diprediksi Terjadi Hari Ini, Bisa Diamati di Indonesia?
Asal Usul Gerhana Matahari Cincin yang Diprediksi Terjadi Hari Ini, Bisa Diamati di Indonesia?

Gerhana Matahari Cincin adalah fenomena langka dan sangat jarang terjadi di periode dan lokasi yang sama lebih dari 10 tahun.

Baca Selengkapnya
Mengejutkan Kepala BMKG Cerita Dipanggil Polisi Akibat Gempar Kabarkan Gempa Megathrust
Mengejutkan Kepala BMKG Cerita Dipanggil Polisi Akibat Gempar Kabarkan Gempa Megathrust

Cerita Plt BMKG Dwikorita Karnawati pernah dipanggil polisi karena sampaikan berita peringatan gempa.

Baca Selengkapnya
Analisis BMKG Pemicu Gempa 5 Magnitudo di Pacitan
Analisis BMKG Pemicu Gempa 5 Magnitudo di Pacitan

Gempa tersebut terletak di laut berjarak 65 kilometer Selatan Kota Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 50 kilometer.

Baca Selengkapnya
Hari Ini Karawang Dua Kali Diguncang Gempa Bumi
Hari Ini Karawang Dua Kali Diguncang Gempa Bumi

Gempa pertama magnitudo 2,6 dan kedua magnitudo 2,5.

Baca Selengkapnya