Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan BPJS tolak bayar operasi jantung bayi Khiren Rp 124 juta

Penjelasan BPJS tolak bayar operasi jantung bayi Khiren Rp 124 juta BPJS. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Asisten Manajer Departemen Hubungan dan Lembaga BPJS Kesehatan, Suciati Mega Wardhani menjelaskan kronologi orang tua bayi, Syaifuddin ditolak saat berobat melalui BPJS Kesehatan. BPJS tak bersedia membayar biaya operasi sebesar Rp 124.826.395.

"Bayi tersebut bernama Khiren Humaira Islami dengan No. Kartu BPJS, 000143840120. Sedangkan nomor Medical Recordnya ialah 2015 3832231," kata Suciati pasca diskusi Forum Alumni Aktivis Pers Mahasiswa di D’ Resto Cafe, Pasar Festival, Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan‎, Minggu (9/8).

Diketahui Khiren menderita penyakit jantung bawaan pada tanggal 19 mei 2015 pagi, berobat ke poli umum dengan menggunakan jaminan BPJS Kesehatan. Kala itu ia ditangani oleh Prof Ganesja Harimurti. Hasil diagnosanya ialah VSD, mitral valve.

Orang lain juga bertanya?

Kemudian pada tanggal 19 Mei 2015 pukul 15.09 WIB pasien melapor ke loket central admission office (CAO). Pasien kala itu membawa surat permintaan masuk perawatan (SPMR) atas rekomendasi dari Prof. Ganesja Harimurti. Setelahnya barulah pasien direncanakan untuk dilakukan tindakan operasi VSD Closure pada tanggal 20 Mei 2015.

"Setelahnya di loket CAO, keluarga pasien telah dijelaskan dan diinformasikan oleh petugas RS bahwa untuk pengurusan jaminan rawat inap harus dilakukan paling lambat 3 x 24 jam. Diketahui saat itu bahwa keluarga pasien atas nama Syaifuddin telah menandatangani Inform Consent tersebut," tuturnya.

Lalu pada tanggal 20 Mei sampai dengan 30 Mei 2015 pasien masuk ruang ICU Medikal. Barulah pada tanggal 31 Mei sampai dengan 1 Juni 2015 pasien masuk Ruangan IW Medikal. Sedangkan pada tanggal 01 Juni sampai dengan 04 Juni 2015 pasien masuk ruangan perawatan anak.

Pada 4 Juni 2015 pula pasien dipulangkan. Total biaya selama dalam perawatan di RS Jantung Harapan Kita sebesar Rp 124.826.395. Namun pada tanggal 5 Juni 2015 pasien baru melapor ke loket BPJS Kesehatan untuk mengurus jaminan rawat inapnya.

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka BPJS Kesehatan tidak dapat menjaminkan perawatan pasien tersebut. Lalu pada tanggal 10 Juni 2015 dan 12 Juni 2015 pasien kembali berobat ke RS Jantung Harapan Kita dengan menggunakan Jaminan Pribadi ke Poli Eksekutif. (mdk/bal)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'

Kasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.

Baca Selengkapnya
Ibu Bayi Dugaan Korban Malpraktik Datangi RSAB Tuntut Klarifikasi Lengkap
Ibu Bayi Dugaan Korban Malpraktik Datangi RSAB Tuntut Klarifikasi Lengkap

Singkat cerita, pada saat bayi LAH dirawat di RS tersebut pihak nakes sempat meminta biaya menebus obat dan alat medis kepada Chintia.

Baca Selengkapnya
Tolong Gubernur Jambi! Ibu Baru Melahirkan Ditahan Rumah Sakit Gara-Gara Tak Ada Biaya
Tolong Gubernur Jambi! Ibu Baru Melahirkan Ditahan Rumah Sakit Gara-Gara Tak Ada Biaya

Arif menceritakan bahwa dirinya orang tidak punya (miskin), tinggal di kilometer 68, Sukawijaya, Kabupaten Muaro Jambi.

Baca Selengkapnya
Tragis! Kemaluan Bocah 9 Tahun Putus saat Dikhitan Kepala Puskesmas, Begini Nasibnya Sekarang
Tragis! Kemaluan Bocah 9 Tahun Putus saat Dikhitan Kepala Puskesmas, Begini Nasibnya Sekarang

Ternyata kemaluan korban terpotong cukup dalam sehingga langsung dilarikan ke RSUD.

Baca Selengkapnya
Bayi Prematur  1,5 Kg Diduga Meninggal Usai Pemotretan ‘Newborn’ untuk Konten Klinik, Kasusnya Viral
Bayi Prematur 1,5 Kg Diduga Meninggal Usai Pemotretan ‘Newborn’ untuk Konten Klinik, Kasusnya Viral

Tengah viral, bayi prematur ini meninggal usai dibuat konten 'baby born' oleh klinik.

Baca Selengkapnya
Kabar Terbaru Kasus Dugaan Perawat RSAB Harapan Kita Lalai Hingga Berujung Bayi 1 Bulan Kritis, Begini Nasibnya
Kabar Terbaru Kasus Dugaan Perawat RSAB Harapan Kita Lalai Hingga Berujung Bayi 1 Bulan Kritis, Begini Nasibnya

Perkembangan kasus bayi Nala yang diduga jadi korban kelalaian perawat.

Baca Selengkapnya
Bayi Kejang Dimasukkan Selang ke Mulut Lalu Meninggal, RS di Jambi Dilaporkan ke Polisi
Bayi Kejang Dimasukkan Selang ke Mulut Lalu Meninggal, RS di Jambi Dilaporkan ke Polisi

Polisi baru mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya
Tidak Permasalahkan Foto Konten, Ibu Bayi yang Meninggal di Tasikmalaya Persoalkan Pelayanan Buruk Klinik
Tidak Permasalahkan Foto Konten, Ibu Bayi yang Meninggal di Tasikmalaya Persoalkan Pelayanan Buruk Klinik

Ibu bayi yang meninggal diduga akibat pelayanan buruk klinik bersalin di Tasikmalaya angkat bicara mengenai apa yang sudah dialaminya.

Baca Selengkapnya
Kronologi Bocah di Bekasi Diduga Korban Malapraktik Meninggal Dunia Usai Operasi Amandel
Kronologi Bocah di Bekasi Diduga Korban Malapraktik Meninggal Dunia Usai Operasi Amandel

Seorang bocah meninggal dunia diduga korban malapraktik usai menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya
Suster Salah Kasih Susu, Bayi Dua Bulan Kritis Hingga Gizi Buruk
Suster Salah Kasih Susu, Bayi Dua Bulan Kritis Hingga Gizi Buruk

Sang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Dalih Kadinkes Jember soal Viral Ibu Melahirkan di Pinggir Jalan Usai Ditolak Bidan Desa & Prosedur Ambulans yang Berbelit-belit
Dalih Kadinkes Jember soal Viral Ibu Melahirkan di Pinggir Jalan Usai Ditolak Bidan Desa & Prosedur Ambulans yang Berbelit-belit

Peristiwa miris tersebut viral di media sosial, ibu yang hendak melahirkan di Jember malah ditolak bidan desa

Baca Selengkapnya
Soal Pungli Dialami Ibu Bayi Diduga Korban Malpraktik, Begini Penjelasan RSAB Harapan Kita
Soal Pungli Dialami Ibu Bayi Diduga Korban Malpraktik, Begini Penjelasan RSAB Harapan Kita

Pasien tersebut mengaku diminta menebus obat dan alat untuk bayinya padahal sudah memakai BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya