Penjelasan Danrem Pekanbaru soal data kebakaran hutan & lahan turun
Merdeka.com - Komandan Komando Resort Militer (Korem) 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi menkalim, titik api akibat kebakaran hutan dan lahan berkurang sejak tahun 2015 hingga 2016 ini. Strategi penanganan berupa pencegahan dan penindakan yang dilakukan dirasa cukup sukses menekan angka titik api. Bahkan, kabut asap di tahun 2014 sempat terbang ke negara tetangga, kini tidak terjadi lagi.
"Berbagai upaya terus dilakukan, sesuai dengan perintah Panglima dan Presiden bahwa tahun ini harus dilakukan pencegahan yang tentunya lebih hemat dan ekonomis dibanding tindakan pemadaman," kata Brigjen Nurendi saat dihubungi merdeka.com Senin (17/10).
Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) penanggulahan Karhutla Provinsi Riau yang membawahi BPBD, Satgas Udara (TNI AU) dan Satgas Gakkum (Polri) ini juga berterima kasih kepada masyarakat yang ikut berperan dalam mencegah kebakaran lahan.
-
Bagaimana mengurangi gas rumah kaca? Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan menginvestasikan dan menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, dan hidroenergi.
-
Bagaimana kebakaran dipadamkan? Sesampainya di lokasi, petugas pun langsung melakukan upaya pemadaman api terhadap bangunan tersebut. Untuk dapat memadamkan api itu membutuhkan waktu selama sekitar tiga jam.'Total pengerahan 20 unit ditambah penunjang. Jumlah personel 95 orang,' ujarnya.
-
Bagaimana cara mencegah dampak polusi udara? Untuk mencegah atau mengurangi dampak polusi yang telah disebutkan, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan, seperti: • Menghindari paparan polusi udara sebisa mungkin.
-
Dimana lokasi Api Tak Kunjung Padam? Spot Wisata Api Tak KunjungPadam yang berada di Desa Brata Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan ini membuat takjub banyak orang.
-
Bagaimana Tangsel menekan polusi udara? DItambahkan Benyamin bahwa pihaknya terus berupaya menekan tingkat polusi dan pencemaran udara di wilayah Tangerang Selatan, termasuk dengan menanam pohon untuk menyerap udara kotor.
-
Bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan di Indonesia? Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
"Satgas kita selalu membuat program, rencana kontigensi, pemetaan wilayah dan kondisi cuaca, kemudian baru dibuat konsep penanganan karlahut, tapi titik berat ada pada upaya pencegahan. Dalam upaya pencegahan ini, saya terus melakukan evaluasi sejak 2014, dan grafiknya menurun," kata Nurendi.
Pihaknya bahkan terus menggelar rapat bersama tim satgas di berbagai institusi seperti Polri, BPBD, serta Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru untuk menekan kasus kebakaran lahan, itu dilakukan intens dalam kurun 3 tahun.
"Alhamdulillah, selama kurun tiga tahun terakhir grafik titik api terus menurun. Jika tahun 2014 misalnya ada 100 titik, tahun 2015 menjadi 30 titik. Artinya terjadi penekanan tingkat kebakaran lahan hingga 70 persen," katanya.
Dikatakan Nurendi, tahun ini ditargetkan upaya pencegahan lebih maksimal, yakni mampu menekan angka titik kebakaran lahan dengan persentase yang tinggi, mencapai 80 persen tingkat keberhasilan.
"Berbagai upaya pencegahan Karhutla dilaksanakan dengan membuat sejumlah program yang salah satunya dibebankan kepada Tenaga Pembina Desa (Gabinsa)," ucapnya.
Menurut Nurendi, selain Gabinsa yang terus merapat di tiap desa, kemudian juga ada peran kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tiap kabupaten dan kota.
Program pencegahan Karhutla lainnya adalah program desa bebas api.Ini diperlombakan dengan hadiah berupa sarana senilai Rp100 juta. Sarana yang dimaksud adalah perangkat untuk mengantisipasi Karhutla.
"Program dan strategi kita dalam pencegahan dan penindakan karhutla, menjadi contoh bagi propinsi lain yang juga terjadi kebakaran. Itu juga atas intruksi pemerintah pusat," imbuh Nurendi.
Kebakaran lahan di Riau sudah berlangsung lebih dari 18 tahun, dan selama ini masyarakat hidup dengan asap, maka untuk men-zero-kan titik kebakaran lahan di Riau tidaklah mudah, semua pihak harus terlibat.
"Di Riau 60 persen gambut, jika terbakar tidak serta merta asapnya hilang. Apinya padam, tapi masih membara dan asap akan bertahan satu hingga dua pekan," katanya.
Makanya, lanjut Nurendi, begitu diketahui terdapat titik kebakaran lahan di suatu wilayah, langsung diutus prajurit untuk melakukan upaya pemadaman. Bahkan prajurit TNI membuka tenda dan tidur di sekitar lahan yang terbakar.
"Sengaja kita stanby kan prajuri di lokasi rawan karhutla. Bahkan kita bangun posko dan kita jadikan tempat latihan militer. Tujuannya untuk mengantisipasi jika kebakaran kembali terjadi di kawasan tersebut," pungkas Nurendi. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini kondisi langit di Pekanbaru yang awalnya disebut tidak sehat, kini sudah biru dan status udara dinyatakan sehat.
Baca SelengkapnyaJokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menangani kabut asap.
Baca SelengkapnyaMeski penurunan sudah cukup signifikan, KLHK tidak memungkiri masih marak penebangan hutan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku kehadirannya dalam masalah ini karena menyangkut banyak hal dalam perekonomian.
Baca SelengkapnyaPersonel Polres Rohul dan Tim Satgas (Gabungan TNI dan MPA Desa Cipang Kiri) memadamkan kebakaran lahan di daerah Cipang Kiri.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKondisi saat ini, api telah berhasil dipadamkan setelah petugas gabungan melakukan pemadaman, baik di kawasan Bukit Anak Dara dan Bukit Selong kawasan Sembalun.
Baca SelengkapnyaPuluhan personel dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaWilayah lereng yang paling banyak terbakar di Kecamatan Kubu, Karangasem Bali, dan untuk di Kecamatan Abang
Baca SelengkapnyaPencegahan ini sekaligus untuk menghindari dampak buruk terhadap ekosistem dan masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaLaporan yang diterima Dudung, hanya ada empat titik api yang terpantau di Jambi.
Baca Selengkapnya