Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan Ilmiah Jubir Vaksinasi Bupati Sleman Divaksin Tapi Positif Covid-19

Penjelasan Ilmiah Jubir Vaksinasi Bupati Sleman Divaksin Tapi Positif Covid-19 Bupati Sleman Sri Purnomo. ©dok. Humas Pemkab Sleman

Merdeka.com - Jubir Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19, dr Nadia Tarmizi menjelaskan kondisi Bupati Sleman Sri Purnomo yang terinfeksi Covid-19 usai divaksinasi pada Senin, 14 Januari 2021. Nadia menyebut, bahwa Purnomo belum mendapat suntikan vaksin kedua.

"Bapak Sri purnomo benar sudah melakukan vaksinasi Covid-19 untuk suntikan pertama pada tanggal 14 Januari 2021, namun beliau belum mendapatkan suntikan kedua," katanya di akun Sekretariat Presiden seperti dikutip merdeka.com, Jumat (22/1).

Nadia menjelaskan, vaksin Sinovac atau Coronavax adalah vaksin berisi virus mati atau inactivated. Sehingga, hampir tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi.

Orang lain juga bertanya?

"Jika melihat rentang waktu dari bapak bupati maka sangat mungkin saat bapak bupati di vaksinasi beliau ini berada dalam masa inkubasi Covid-19 dimana tentunya sudah terpapar virus Covid-19 tapi tidak menunjukkan gejala," terang dia.

Secara alamiah, kata dia, waktu antara terpapar corona dan munculnya gejala alamiah atau loud virus adalah sekitar 5 sampai 6 hari. Hal ini adalah waktu yang pas karena Purnomo divaksin pada tanggal 14 Januari. Sementara, hasil pemeriksaan Swab PCR Purnomo positif di tanggal 20 Januari.

"Kita ketahui bersama vaksinasi Covid-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan, sebab sistem imun perlu waktu lewat paparan yang lebih lama untuk bisa mengetahui bagaimana cara efektif untuk melawan virus tersebut," tuturnya.

Nadia memaparkan, suntikan pertama vaksinasi untuk memicu respons kekebalan awal. Selanjutnya, akan dilanjutkan suntikan kedua untuk memperkuat respons imun yang telah terbentuk. Hal ini memicu respons antibodi yang cepat dan efektif dimasa yang akan datang.

Kemudian, suntikan kedua berfungsi sebagai booster untuk membentuk antibodi secara optimal. Imunitas ini akan terbentuk secara baik setelah tiga pekan suntikan kedua.

"Untuk itu perlu dipahami bersama meskipun kita sudah divaksinasi Covid19 masih ada risiko terpapar virus Covid-19, namun diharapkan vaksin ini akan mengurangi kemungkinan sakit berat," tuturnya.

Dirinya pun turut prihatin dengan Purnomo yang positif Covid-19. Kata dia, kondisi Purnomo saat ini baik dan tidak menunjukkan gejala apapun.

"Beliau saat ini hampir berusia 60 tahun dan beliau sedang melakukan isolasi mandiri di rumah dinas," katanya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes: HMPV Hampir Tidak Menyebabkan Kematian
Menkes: HMPV Hampir Tidak Menyebabkan Kematian

Menurut Budi, masyarakat tak perlu khawatir karena virus tersebut berbeda dengan Covid-19.

Baca Selengkapnya
Menkes: Semua Anak yang Terjangkit HMPV Sembuh, Fatalitasnya Sangat Rendah
Menkes: Semua Anak yang Terjangkit HMPV Sembuh, Fatalitasnya Sangat Rendah

Menurut Budi, tidak ada imbauan atau persiapan khusus bagi puskesmas dan rumah sakit dalam menangani HMPV.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio

Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya