Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan Ilmiah soal Penyebab Abrasi di Amurang Minahasa

Penjelasan Ilmiah soal Penyebab Abrasi di Amurang Minahasa Dampak abrasi di Minahasa Selatan. Istimewa

Merdeka.com - Peneliti di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Widodo Setiyo Pranowo menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan abrasi di Pesisir Pantai Boulevard, Kelurahan Bitung dan Kelurahan Uwuran Satu, Kecamatan Kepulauan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utar.

Pertama karena kondisi geografis pantai Boulevard, Amurang yang berbatasan langsung dengan Laut Sulawesi. Secara teoritik, bentuk teluk ini bisa menyebabkan refraksi gelombang laut ketika memasuki teluk.

Refraksi adalah bergeraknya gelombang menuju pantai yang kemudian mengalami proses perubahan garis puncak gelombang, kemudian gelombang tersebut berusaha bergerak sejajar dengan kontur garis pantai.

"Secara teoritik, gelombang laut tersebut seperti terjebak di dalam teluk, kemudian mengalami akumulasi energi menghantam pantai lalu bergerak sejajar pantai sambil menggerus pantai di dalam Teluk Amurang," kata Widodo, saat dihubungi merdeka.com, Jumat (17/6).

Faktor selanjutnya, diduga karena pembangkit hidrodinamika arus penggerus pantai Boulevard. Widodo menjelaskan, ada dua gaya pembangkit arus yang datangnya dari arah berlawanan di depan mulut Teluk Amurang, yang kemudian masuk ke Teluk Amurang.

Arus akibat gaya pasang surut bergerak menuju ke arah Timur-Laut, sedangkan arus akibat angin dan gelombang laut bergerak menuju ke barat.

"Sehingga, kedua arus tersebut kemudian bergerak masuk ke Teluk Amurang menciptakan energi yang dahsyat menggerus pantai di dalam Teluk Amurang," jelasnya.

Kemudian, jika dilihat dari tinjauan dari data pasang surut, terlihat bahwa pada tanggal 15 Juni 2022 antara pukul 13:00 hingga 17:00 waktu setempat, elevasi muka laut di Stasiun Labuhan Uki adalah lebih tinggi daripada di Stasiun Manado.

Secara teori, air mengalir dari elevasi yang lebih tinggi menuju elevasi yang lebih rendah.

"Artinya akan terjadi aliran massa air yang bergerak ke timur laut, yakni dari arah Stasiun Labuhan Uki menuju ke Stasiun Manado," paparnya.

"Aliran massa air tersebut akan memiliki peluang yang sangat besar masuk ke Teluk Amurang, karena posisi Teluk Amurang berada di antara Labuhan Uki dan Manado," sambung Widodo.

Selanjutnya, apabila ditinjau dari data angin dan data gelombang laut, maka dapat dilihat bahwa pada tanggal 15 Juni 2022 antara pukul 12.00 hingga 14.00 waktu setempat, angin di depan mulut Teluk amurang bergerak menuju ke arah Barat.

Dengan kecepatan antara 9 hingga 13 knot, dan diperkirakan menghasilkan gelombang setinggi 0,6 hingga 0,8 meter.

Angin dan gelombang ini kemudian membangkitkan arus yang bergerak masuk ke Teluk Amurang menambah kekuatan arus yang dibangkitkan oleh gaya pasang surut yang juga masuk ke Teluk Amurang.

"Berdasarkan data citra satelit Himawari, selain menampilkan arah pergerakan angin, terlihat juga adanya kumpulan awan yang sangat tebal di atas Teluk Amurang," imbuhnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun
Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun

Tingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga

Baca Selengkapnya
Empat Wilayah di Pantura Alami Abrasi, Garis Pantai Mundur sampai 5 Kilometer
Empat Wilayah di Pantura Alami Abrasi, Garis Pantai Mundur sampai 5 Kilometer

Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah mengungkap garis pantai utara Jawa Tengah mengalami pergeseran dampak abrasi sejauh 5 kilometer dari titik awal.

Baca Selengkapnya
FOTO: Jejak Kehidupan di Pantai Muara Beting yang Tergerus Abrasi
FOTO: Jejak Kehidupan di Pantai Muara Beting yang Tergerus Abrasi

Sejak 1990-an, kawasan Pantai Muara Beting tergerus abrasi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Tanggul Bambu Jadi Penangkal Abrasi di Pesisir Bekasi
FOTO: Penampakan Tanggul Bambu Jadi Penangkal Abrasi di Pesisir Bekasi

Bambu-bambu tersebut dipasang di pesisir pantai kawasan Pelabuhan Marunda Center Terminal (MCT) Jurong Port JV, Tarumajaya, Bekasi.

Baca Selengkapnya
Harus Waspada, Ini Bahaya Fenomena
Harus Waspada, Ini Bahaya Fenomena "Arus Balik" di Pantai Sepanjang Gunungkidul

Adanya arus balik bisa membahayakan wisatawan yang bermain di pinggir pantai.

Baca Selengkapnya
Muncul Fenomena Air Panas Pascagempa di Bawean, Ini Kata Pakar Geologi
Muncul Fenomena Air Panas Pascagempa di Bawean, Ini Kata Pakar Geologi

Fenomena yang terjadi di Desa Tambak, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, itu termasuk hal biasa.

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini, Penampakan Dasar Laut saat Terjadi Gempa Bumi
Ternyata Begini, Penampakan Dasar Laut saat Terjadi Gempa Bumi

Potret kondisi dari dalam laut saat terjadi gempa bumi bermagnitudo lebih dari 7 SR.

Baca Selengkapnya
Penyebab Gunung Meletus dan Proses Terjadinya, Perlu Diketahui
Penyebab Gunung Meletus dan Proses Terjadinya, Perlu Diketahui

Dikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Bagian Pantai yang Berbahaya dan Sering Memakan Korban, Pahami Cirinya
Ternyata Ini Bagian Pantai yang Berbahaya dan Sering Memakan Korban, Pahami Cirinya

Bagian pantai paling berbahaya yang banyak menelan korban jiwa.

Baca Selengkapnya
Mengapa Air Laut Rasanya Asin? Ternyata Ini Prosesnya Menurut Ilmiah
Mengapa Air Laut Rasanya Asin? Ternyata Ini Prosesnya Menurut Ilmiah

Rasa air laut cenderung asin. Namun darimana asalnya? Simak penjelasan ilmiah berikut ini.

Baca Selengkapnya
Tanda-Tanda Gempa Megathrust dan Mitigasinya, Perlu Waspada
Tanda-Tanda Gempa Megathrust dan Mitigasinya, Perlu Waspada

Mengingat potensi bahaya yang ditimbulkannya, penting bagi negara-negara yang berada di zona rawan megathrust untuk mempersiapkan diri dengan baik.

Baca Selengkapnya