Penjelasan Kapolri Soal Korban Meninggal Usai Peristiwa Bentrok Demo 22 Mei
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian angkat bicara soal kabar tewasnya beberapa orang dalam peristiwa bentrokan di Petamburan dini hari lalu. Kabar jumlah korban tewas pertama kali disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Saat mengunjungi korban yang dirawat di RS Tarakan, Jakarta Pusat, Anies menyebut enam orang tewas dalam peristiwa bentrokan usai demo 21 Mei. Keenam korban tersebut dirawat di sejumlah rumah sakit di antaranya RS Tarakan, RS Pelni, RS Budi Kemuliaan, RS Angkatan Laut Mintoharjo, dan RSCM.
"Korban sejauh ini ada 6 korban meninggal," kata Anies di RS Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang tewas dalam penyerangan KKB? Berdasarkan hasil investigasi, personel OPM yang tewas adalah Engabub.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa saja yang tewas dalam serangan gerilyawan Indonesia? Letnan Satu Will Schumler dan Wilhelm Jens tewas saat diserang gerilyawan Indonesia di Bogor.
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian belum memberikan keterangan pasti soal korban tewas dalam kericuhan dini hari tadi. Dia hanya mendapat informasi ada korban tewas karena terkena senjata api dan senjata tumpul. Tito merasa perlunya melihat lebih jernih soal korban tewas dalam peristiwa ini.
"Harus kita clearkan di mana dan apa sebabnya. Ingat ada kelompok yang bermain. Ada upaya memprovokasi dan setting itu. Dengan menciptakan martir, lalu menyalahkan aparat, membangun kemarahan publik," kata Kapolri saat konferensi pers bersama di kantor Menko Polhukam.
Dia menerangkan, ada dua peristiwa yang berbeda dari kejadian semalam. Pertama, peristiwa aksi damai di depan Bawaslu. Kedua, peristiwa kericuhan yang dipicu tindakan anarkis di kawasan Petamburan sehingga berdampak korban tewas. Peristiwa pertama diapresiasi Polri. Sedangkan peristiwa kedua murni tindakan pelanggaran hukum.
"Penanganan aksi unjuk rasa dilakukan cara damai oleh orang-orang yang kita lihat bisa diajak bicara, kooperatif. selesai jam 9 yg dtg bukan pengunjuk rasa. anarkis, menyerang. Mereka sudah rusuh menciptakan kerusuhan dan kejahatan, kriminal. Menyerang petugas, membakar."
"Ini beda. Jangan sampai publik kemudian di framing berpandangan bahwa isu berkembang ada aksi damai, yang kemudian dibubarkan dan langkah represif oleh polisi dibantu aparat TNI. Ini dua segmen berbeda. Segmen pertama aksi damai diakomodir dan selesai baik bahkan sama-sama salat petugas dan peserta aksi. Kedua adalah aksi anarkis oleh kelompok orang menyerang. Sengaja ciptakan kerusuhan."
Sementara itu, Dirut RS Pelni dr Fathema Djan Rachma mengatakan,dari 84 pasien yang diterima pihaknya, dua di antaranya dalam kondisi meninggal dunia. Saat ini, sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
"Itu masih dalam proses kita. Tapi tadi sudah diambil alih kita rujuk ke Kramat Jati," ucap dia.
Sedangkan pasien yang dirawat di rumah sakit Pelni, sebagian sudah diperbolehkan pulang.
"Iya sebagian yg dirawat sudah pulang, karena kebanyakan yang dirawat mengalami luka ringan," ujar dia.
"Ada juga yang luka sedang," tambahnya.
RSUD Tarakan mengonfirmasi dua korban meninggal yang sempat dirawat di sana. Pihak rumah sakit tidak ingin buru-buru menyimpulkan luka pada korban karena tembakan. Sebab, pihak RS tidak menemukan bekas proyektil di tubuh korban. Humas RSUD Tarakan, dr Reggy S Sobari belum bisa memastikan penyebab korban meninggal.
"Ada luka bentuk bulan dua-duanya keluarga keberatan autopsi. Belum tahu penyebabnya apa, tapi tidak ada proyektil," katanya pada wartawan di lokasi.
Dia menuturkan, korban meninggal atas nama Adam mengalami luka di bagian dada. Sedangkan untuk korban meninggal tanpa identitas lukanya di bagian leher. Keluarga sudah membawa pulang jenazah Adam. Sedangkan satu jenazah tanpa identitas belum dibawa pulang. Jenazah tersebut dikabarkan dibawa dari Petamburan.
Satu korban tewas dalam kericuhan di Petamburan dibawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan. Direktur Pelayanan Medis RS Budi Kemuliaan Muhammad Rifki menyebutkan, identitas satu orang yang meninggal atas nama Farhan Safero. Dia sempat dibawa ke RSCM untuk dilakukan autopsi. Korban meninggal mengalami luka di bagian dada.
"(Korban meninggal) Kita curigai dari senjata tajam, karena sudah kita kirim ke RSCM. Atas nama Farhan," kata dia.
Farhan Safero (31) tewas kerusuhan di Petamburan dinihari tadi. M Syarif Al Idrus, kawan Farhan menjelaskan dirinya berangkat sekitar jam 12 malam dari Bekasi Timur bersama rombongan sebanyak 20 orang menju markas FPI di Petamburan. Saat itulah kerusuhan pecah.
Saat kejadian, dirinya berpisah dengan Farhan. Syarif baru tahu Farhan menjadi korban setelah dia menghubungi ponselnya namun bukan Farhan yang menjawab. "Saat saya telpon yang angkat dari pihak rumah sakit," ungkapnya.
Kemudian dia pun bergegas menuju rumah sakit. Dari pihak RS, dia mendapat kabar Farhan tewas dengan luka di dada. "Luka di sini (sambil menunjuk dada) dan tembus ke belakang," katanya.
Setelah itu dia mengantar jasad sahabatnya itu ke rumah duka di Kp Rawakalong RT 3 RW 7 Grogol Limo Depok. Di rumah duka, pihak keluarga tidak ada yang mengetahui aktivitas Farhan saat terjadi kericuhan di Petamburan. Sebab Farhan tinggal di Cikarang bersama istrinya. "Di Depok pernah tinggal dan domisili KTP di Depok. Rumah duka ini tempat Bibinya dan akan dimakamkan di Depok," ungkapnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra, Ika Defianti, Fachrur Rozie, Ady Anugrahadi (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta agar kejadian seperti bentrokan di Bitung tidak terulang kembali.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut kondisi Kota Bitung saat ini aman dan terkendali.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaKorban yang meninggal dunia berinsial TH akibat terlibat tawuran antar kelompok tersebut.
Baca SelengkapnyaHingga kini belum diketahui secara pasti motif penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca SelengkapnyaKerusuhan itu terjadi akibat provokasi yang dilakukan sejumlah pihak saat mediasi berlangsung.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan masyarakat tak perlu khawatir mengingat saat ini kondisi Bitung sudah kondusif.
Baca SelengkapnyaMelihat korban terkapar dengan kondisi luka, pelaku RS kemudian melarikan diri.
Baca SelengkapnyaTeror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca Selengkapnya