Penjelasan Kapushidrosal, jauhnya jarak temuan tubuh korban dan titik jatuh Lion Air
Merdeka.com - Upaya evakuasi penumpang dan puing Lion Air JT610 jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat terus dilakukan. Beberapa bagian penting dari pesawat nahas itu juga telah ditemukan meski pun untuk bagian bodi lebih banyak ditemukan dalam bentuk serpihan.
Mengamati bodi pesawat yang mayoritas sepihan, Kapushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro, menduga kuat hantaman yang terjadi di permukaan air begitu kuat.
"Dari jejak penerbangan yang melalui flight radar itu kan sampai dengan kecepatan terakhir hilang itu kecepatan 350 knot berarti kurang lebih di atas 550 km per jam. Bisa dibayangkan kecepatan segitu dan menghantam permukaan air, kalau dengan kecepatan segitu air sudah tidak lunak lagi," ujar Harjo kepada wartawan, Jakarta, Minggu (4/11).
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa dampak gempa pada pesawat? Gempa tetap bisa memengaruhi penerbangan dari aspek navigasi dan keselamatan.
-
Bagian pesawat apa yang lepas? Ketika pesawat berada di ketinggian 17.300 kaki, panel kaca depan pesawat tiba-tiba meledak dengan hebatnya.
Dia kemudian membandingkan kerusakan bodi Lion Air dan Air Asia QZ8501 yang jatuh di perairan Pangkalan Bun. Saat itu, bodi Air Asia yang ditemukan lebih banyak potongan besar..
"Saya belum dapatkan laporan bangkai pesawat yang besar ya, jadi kalau yang ada sampai terakhir kecil-kecil ya mungkin bisa, mungkin karena kejadiannya beda dengan pada saat Air Asia. Kalau Air Asia itu terkena turbulensi pilot masih berusaha mengendalikan, kecepatan masih bisa dikendalikan hingga akhirnya dia jatuh dengan kecepatan yang relatif enggak kencang seperti sekarang," jelas dia.
"Makanya hancur ya, yang kita dapatkan sampai detik ini bagian-bagian yang keras saja yang tidak rusak, contoh turbin yang sekarang kita dapatkan bagian besar kan. Itu gak mungkin hancur karena memang keras, benda paling keras. Tapi yang lain-lain bodi segala macam sudah berserakan enggak karuan dan sampai dengan sekarang kita belum mendapatkan jasad manusia yang utuh. Karena hantamannya begitu keras," sambungnya.
Hantaman kuat itu juga dapat dilihat dari titik jatuhnya pesawat dan jarak temuan bagian tubuh penumpang yang cukup jauh.
"Sapuan untuk KRI Rigel ini sudah sampai kurang lebih di atas 80 kilometer persegi belum menemukan. Jadi kalau logikanya sudah radius 10 kilometer sudah enggak ketemu, itu cukup luas itu," sebutnya.
Ia pun menegaskan, tim SAR gabungan sudah menyisir lokasi jatuhnya pesawat hingga radius 10 kilometer. Namun, baru Flight Data Recorder (FDR) yang ditemukan.
"Titik FDR yang ketemu harusnya titik pesawat jatuh di situ, jadi kalaupun serpihan loncat gitu sejauh-jauhnya harusnya tidak akan lebih dari 1 kilometer lah ya gitu. Ini kita sudah radius 10 kilometer gitu, mungkin ini informasi awal lah ya nanti rekan-rekan bisa lihat situasi di lapangan," tambahnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaDua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara jatuh di Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru, Pasuruan.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaPesawat tersebut sedang menjalani latihan formasi.
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaMarsma Agung mengaku belum dapat memastikan penyebab pastinya.
Baca SelengkapnyaKasau telah mengeluarkan surat perintah penyelidikan. Sehingga penyebab jatuhnya pesawat masih diselidiki.
Baca SelengkapnyaPada salah satu lokasi pesawat jatuh terjadi ledakan yang cukup keras.
Baca SelengkapnyaMengenai kronologi kecelakaan, otoritas di Kementerian Perhubungan masih mengumpulkan informasi mengenai kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaSebuah kecelakaan maut terjadi sore kemarin di Malaysia ketika jet pribadi jatuh di jalan tol di pinggiran Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaSyarif mengatakan, alutsista memang menjadi perhatian Komisi I DPR.
Baca SelengkapnyaDua pesawat Super Tucano yang dikendarai empat prajurit TNI AU tersebut sempat hilang kontak sekitar pukul 11 siang.
Baca Selengkapnya