Penjelasan Keluarga Terkait Kematian Pegawai Telkom di Cianjur
Merdeka.com - Keluarga membantah kalau D yang meninggal di RSDH, Cianjur, Jawa Barat disebabkan virus corona atau covid-19. D yang merupakan pegawai PT Telkom ini meninggal pagi tadi sebelum dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung.
"Dari awal saya jamin bukan virus corona, saya saja enggak pakai apa-apa karena memang negatif," kata Yayat, kerabat dekat D kepada wartawan di rumahnya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (3/3).
Dia membenarkan sebelum dirawat di RSDH Cianjur, D dirawat di RS Mitra Keluarga, Bekasi Timur selama tiga hari. Di rumah sakit swasta ini, menurut Yayat, D yang dirawat di ruang isolasi selama tiga hari telah dinyatakan negatif covid-19.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Kenapa orang meninggal karena penyakit jantung ? Menurut data yang disampaikan Prima, setiap tiga detik ada orang yang meninggal karena penyakit jantung koroner atau stroke di dunia. Di Indonesia, satu dari sepuluh kematian disebabkan oleh penyakit jantung koroner, dan pada tahun 2016, biaya pelayanan kesehatan untuk penyakit jantung mencapai Rp7,4 triliun, angka tertinggi dibandingkan penyakit lainnya.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Mengapa warga Puncak meninggal? Kematian karena diare dan dehidrasi,“ Abdul menyebutkan berdasarkan laporan tersebut, kekeringan ini telah berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa.
"Saya ulang kembali, bukan corona," kata dia.
Setelah perawatan di Bekasi, kata dia, D dibawa ke Cianjur. Alasannya, supaya dekat dengan keluarga. Di sana ada mertua hingga adiknya. "Supaya kalau ada apa-apa dekat," kata dia.
Sampai di Cianjur, D dibawa ke RSDH dan menjalani perawatan di ruang VIP. Di rumah sakit itu D juga dinyatakan negatif covid-19.
"Jadi saya mohon maaf kalau ada kesalahan, tolong bantu beritakan ini bukan corona," kata dia.
Dia mengaku sempat mendapatkan penjelasan dari rumah sakit perihal sakit yang diderita D, yaitu di jantungnya mengalami pembengkakan, serta ada cairan di paru-paru. Dia mengaku tidak tahu secara medis.
"Tidak batuk dan tidak panas, hanya nyesak," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab kematian DH diduga akibat komplikasi penyakit TBC dan AIDS.
Baca SelengkapnyaPemotor di Bandung meninggal usai terjerat kabel menjuntai
Baca SelengkapnyaPenerapan PJJ guna mempermudah kepolisian menyelidiki kasus kematian D.
Baca SelengkapnyaKorban diduga memegang bagian bawah etalase konter pulsa kemudian terjatuh dan tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaKorban seorang laki-laki Inisial D (47) tinggal di kamar 326, lantai III Lapas Cipinang.
Baca SelengkapnyaRN sudah tidak bernyawa dengan kondisi seutas tali tambang melilit di bagian leher korban
Baca SelengkapnyaIa membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca SelengkapnyaSeorang pekerja berinisial H (58) tewas saat melakukan pemasangan CCTV di gedung A Kantor Wali kota Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaPerusahaan pinjaman online (Pinjol) AdaKami siap menempuh jalur hukum dengan melaporkan akun twitter @rakyatvspinjol ke polisi.
Baca SelengkapnyaAnggota Densus 88 Antiteror Polri Bripda Ignatius Dwi Frisco tewas tertembak seniornyq di rumah susun Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaVideo seorang pria inisial D (47) meninggal dunia diduga dipukuli tiga polisi di Jalan Tinumbu, Kota Makassar beredar luas di media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaDosen Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) Makassar, Remigius Tandioga (61) meninggal dunia di ruang kerjanya, Jumat (31/5).
Baca Selengkapnya