Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan Kemendikbud-Ristek Soal Laptop Digitalisasi Sekolah Seharga Rp10 Juta

Penjelasan Kemendikbud-Ristek Soal Laptop Digitalisasi Sekolah Seharga Rp10 Juta Belajar online di rumah. ©2020 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Rencana pembuatan Laptop Merah Putih menuai berbagai reaksi dari masyarakat. Belum resmi dipasarkan, laptop anyar buatan anak bangsa ini sudah mendapat polemik. Isu paling terbaru, soal harga yang diperkirakan bisa mencapai Rp10 juta per unit.

Sekretaris Jenderal Direktorat PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Sutanto mengatakan bahwa harga laptop dalam program digitalisasi sekolah tidaklah mencapai Rp10 juta. Hitung-hitungan itu disebutnya merupakan pengadaan fasilitas tambahan lainnya.

Dana program tersebut berjumlah Rp3,7 triliun yang terdiri dari dua alokasi. Pertama dari anggaran Kemendikbudristek (APBN Pusat) senilai Rp1,3 triliun. Dana kedua senilai Rp2,4 triliun dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik 2021.

"Tapi satu sekolah itu itu terimanya bukan hanya komputer. Jadi harganya kalau rata-rata Rp10 juta satu laptop itu karena uang yang ada Rp2,4 triliun dibagi dengan jumlah komputernya saja. Sedangkan setiap sekolah itu ketika diberikan komputer, itu juga ada perangkat lain tadi. Ada Wireless, router, projector, konektor, printer, scanner, layar projector, itu dalam satu paket," kata Sutanto dalam diskusi virtual, Selasa (10/8).

Menurut Sutanto, seluruh sekolah yang terdata akan menerima kebutuhan laptop dan perangkat tambahan lainnya sesuai dengan jenjang pendidikan dan alokasinya.

"Kalau komputernya sendiri itu harganya sekitar Rp6 jutaan, tapi karena satu sekolah itu ada tambah peralatan lain lagi, diitung rata-rata komputernya menjadi Rp9 jutaan, itu komputernya saja itu hanya sekitar Rp6 jutaan, semuanya dengan peralatan lain ya hampir segitu kalau dirata-rata," kata Sutanto.

Sementara itu, Kemendikbudristek mendukung upaya pemerintah dalam mendorong belanja produk dalam negeri, utamanya di sektor pendidikan untuk produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

Hal ini sejalan dengan semangat Merdeka Belajar, sehingga diharapkan belanja produk TIK akan mendorong digitalisasi sekolah, sebagai upaya mewujudkan infrastruktur kelas dan sekolah masa depan.

"Pengadaan barang TIK untuk digitalisasi pendidikan ini mendukung produk dalam negeri (PDN) sehingga sejalan dengan program pemerintah agar kita menjadi penggerak kemajuan negeri kita sendiri," tutur Kepala Biro Perencanaan Kemendikbudristek, M. Samsuri, dalam rilis yang diterima, Sabtu (31/7).

Samsuri menuturkan, dana program ini untuk 2021 berjumlah Rp3,7 triliun yang terdiri dari dua alokasi. Pertama dari anggaran Kemendikburistek (APBN Pusat) senilai Rp1,3 triliun, dan kedua senilai Rp2,4 triliun dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik 2021.

Pembelanjaan TIK melalui APBN 2021 senilai Rp 1,3 triliun digunakan memenuhi kebutuhan 12.674 sekolah mulai dari SD, SMP, SMA, dan SLB. Kebutuhannya terdiri dari 189.840 laptop, 12.674 access point, 12.674 konektor, 12.674 proyektor, dan 45 speaker.

Nantinya, pemilihan produk dan merek dari masing-masing kebutuhan merujuk pada pilihan yang ada di e-katalog LKPP.Sementara pembelanjaan TIK melalui DAK Fisik (merupakan anggaran dari pemerintah pusat yang ditransfer ke pemerintah daerah) senilai Rp2,4 triliun 2021 telah diatur melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2021.

Alokasi ini mengatur rencana pembiayaan bagi 16.713 sekolah berupa 284.147 laptop produksi dalam negeri dengan sertifikat TKDN dan juga peralatan pendukungnya, seperti 17.510 wireless router, 10.799 proyektor dan layar, 10.7999 konektor, 8.205 printer, dan 6.527 scanner.

Diawasi KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan bakal mengawasi anggaran pengadaan laptop senilai Rp3,7 triliun oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbidristek). KPK memastikan pengawasan dilakukan lantaran pengadaan tersebut menjadi polemik di masyarakat setelah muncul dugaan dari satu laptop yang akan dibeli Kemendikbusristek seharga Rp10 juta.

"KPK dan tentu aparat penegak hukum lain tetap melakukan pengawasan terkait setiap penggunaan uang negara," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi, Selasa (3/8).

Ali pun mengingatkan Kemendikbudristek agar transparan dan akuntabel dalam melaksanakan pengadaan barang yang menggunakan uang negara agar tidak terjadi tindak pidana di kemudian hari.

"Pelaksanaan kegiatan harus dipastikan dilakukan sesuai mekanisme dan aturan-aturan pengadaan yang berlaku," kata Ali.

Potensi Korupsi

Sejumlah pihak mengingatkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) agar dapat waspada terhadap potensi korupsi dalam upaya digitalisasi sekolah lewat pengadaan laptop dengan anggaran sekitar Rp3,7 triliun. Tidak ketinggalan sisi prioritas pelayanan dan infrastruktur pendidikan pun disorot.

Peneliti Komite Pemantauan Legislatif (Kopel) Indonesia, Herman Kajang menyampaikan, upaya digitalisasi sekolah jangan sampai melupakan ketersediaan ruang kelas, sekolah, hingga sarana prasarana lainnya.

"Apakah laptop ini harus diadakan di sekolah, sementara sekolah itu belum semua memiliki ruang laboratorium komputer," tutur Herman sàat diskusi virtual, Selasa (10/8).

Menurut Herman, masih banyak masyarakat di daerah yang terlupakan dalam hal pembangunan fasilitas sekolah. Berdasarkan catatannya, kondisi sekolah rusak dan kekurangan ruang kelas sendiri memerlukan biaya penanganan sekitar Rp27 triliun lebih.

Untuk itu, dia mempertanyakan mana yang sebenarnya perlu diprioritaskan. Mengingat pemerataan layanan listrik, sinyal, hingga dana kuota internet pun turut menjadi perhatian.

"Belajar di TVRI hanya 25,2 persen di daerah 3T. Kendala dan tantangan yang ditemukan antara lain akses internet yang di beberapa daerah sangat sulit, terutama di daerah terluar, dan tertinggal. Kemudian dana untuk membeli kuota internet. 76,7 persen siswa tidak senang dengan Pembelajaran Jarak Jauh dan ada 81,8 persen siswa mengaku proses PJJ lebih menekankan pada pemberian tugas, PR, tanpa proses dialog dan penjelasan materi, diskusi atau tanya jawab," jelas Herman.

Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Dewi Anggraeni menambahkan, pengadaan laptop Kemendikbudristek juga tidak lepas dari potensi terjadinya korupsi.

"Dilihat dari perencanaan, menurut kami belum matang. Jadi karena dari sisi informasi di rencana umum pengadaan Kemendikbud ini belum ada. Kemudian memang benar kalau kita harus mengikuti zaman gitu ya, digitalisasi pendidikan memang sangat penting dan harus diperhatikan, tetapi mungkin bisa masuk ke dalam prioritas ke sekian," kata Dewi.

Dalam kondisi pandemi Covid-19, Dewi melanjutkan, akan muncul potensi persaingan tidak sehat lantaran syarat penyedia TKDN hanya dimiliki oleh beberapa pihak saja dalam e-katalog.

"Dengan bahasa spesifikasi minimal dari Pemda atau dinas pendidikan khususnya diberikan kebebasan untuk menentukan kebutuhan TIK atau berupa laptop mana yang boleh dibeli begitu ya, akan membuat adanya peluang pemahalan harga atau mark up harga dari laptop tersebut," ujarnya.

Tidak ketinggalan terkait transparansi informasi penerima bantuan laptop, semestinya dapat diakses seluruh masyarakat. Tidak hanya pihak Kemendikbudristek dan sekolah saja.

"Kalau misalnya ada satu daerah atau satu sekolah yang tidak mendapatkan laptop, tetapi sebenarnya butuh atau ingin mendapatkan laptop, kemudian rentan akan terjadi pungli begitu ya, khususnya ini di tingkat daerah, semata-mata untuk mendapatkan bantuan," Dewi menandaskan.

Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dapat Alokasi Anggaran Rp83,18 Triliun, Kemendikbud Ajukan Tambahan Rp26 Triliun untuk Tahun 2025
Dapat Alokasi Anggaran Rp83,18 Triliun, Kemendikbud Ajukan Tambahan Rp26 Triliun untuk Tahun 2025

Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam rapat meminta adanya penambahan anggaran.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mendikbud Nadiem Curhat Anggaran Turun, Ajukan ke DPR Tambahan Biaya Triliunan
VIDEO: Mendikbud Nadiem Curhat Anggaran Turun, Ajukan ke DPR Tambahan Biaya Triliunan

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim mengatakan Pagu Anggaran Kemendikbudristek TA 2025, sebesar Rp83,19 triliun belum optimal

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Siapkan Belanja Negara Rp3.613 Triliun di 2025, Berapa Buat IKN dan Program Makan Bergizi Gratis?
Presiden Jokowi Siapkan Belanja Negara Rp3.613 Triliun di 2025, Berapa Buat IKN dan Program Makan Bergizi Gratis?

Pemerintah mengalokasikan anggaran pembangunan IKN dan program Makan Bergizi Gratis di 2025.

Baca Selengkapnya
Tahun 2024 Jokowi Siapkan Anggaran Rp660 Triliun untuk Pendidikan dan Peningkatan SDM
Tahun 2024 Jokowi Siapkan Anggaran Rp660 Triliun untuk Pendidikan dan Peningkatan SDM

Besaran angka itu setara dengan 20 persen dsri postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

Baca Selengkapnya
Pemprov Kaltim Salurkan Rp1,2 Triliun Dana Beasiswa, Sebut Terbesar di Indonesia
Pemprov Kaltim Salurkan Rp1,2 Triliun Dana Beasiswa, Sebut Terbesar di Indonesia

Gubernur Kaltim Isran Noor menilai program beasiswa adalah investasi jangka panjang

Baca Selengkapnya
APBD DKI Jakarta 2025 Diusulkan Jadi Rp91,1 Triliun, Ini 4 Program Prioritasnya
APBD DKI Jakarta 2025 Diusulkan Jadi Rp91,1 Triliun, Ini 4 Program Prioritasnya

Wakil Ketua Banggar DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah mengatakan, rancangan KUA-PPAS APBD 2025 akan didalami bersama komisi-komisi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Blak-Blakan Sri Mulyani Kominfo Pakai Rp700 Miliar buat PDN Sebelum Dibobol Hacker
VIDEO: Blak-Blakan Sri Mulyani Kominfo Pakai Rp700 Miliar buat PDN Sebelum Dibobol Hacker

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membelanjakan anggaran Rp700 miliar untuk Pusat Data Nasional (PDN) yang disalurkan melalui Kemenkominfo

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Naikkan Anggaran Pendidikan dan Kesehatan di 2025
Kemenkeu Naikkan Anggaran Pendidikan dan Kesehatan di 2025

Anggaran pendidikan untuk 2025 dialokasikan sebesar Rp708,2 triliun hingga Rp741,7 triliun.

Baca Selengkapnya
Biaya Program Makan Bergizi Gratis Masuk Anggaran Pendidikan, Bakal Pangkas Anggaran Kemendikbud dan Ristek?
Biaya Program Makan Bergizi Gratis Masuk Anggaran Pendidikan, Bakal Pangkas Anggaran Kemendikbud dan Ristek?

Pemerintah Jokowi-Maruf telah memasukkan anggaran program Makan Bergizi Gratis dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya
Uang Negara Rp271 Triliun Kasus Korupsi Timah Bisa Untuk Biayain Berapa Anak Sekolah Gratis?
Uang Negara Rp271 Triliun Kasus Korupsi Timah Bisa Untuk Biayain Berapa Anak Sekolah Gratis?

Sementara untuk kerugian keuangan negara masih dalam formulasi penyidik bersama pihak terkait.

Baca Selengkapnya
Realisasi Anggaran Pendidikan Hanya 16 Persen, Anggota DPR: Sisa 4 Persen Harusnya Bisa Ringankan Uang Kuliah Mahasiswa
Realisasi Anggaran Pendidikan Hanya 16 Persen, Anggota DPR: Sisa 4 Persen Harusnya Bisa Ringankan Uang Kuliah Mahasiswa

Anggaran 4 persen yang tidak terserap juga bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah uang kuliah bagi sebagian mahasiswa

Baca Selengkapnya
Mulai Dijalankan Juli 2025, Program Sekolah Swasta Gratis di Jakarta Butuh Anggaran Rp2,3 Triliun
Mulai Dijalankan Juli 2025, Program Sekolah Swasta Gratis di Jakarta Butuh Anggaran Rp2,3 Triliun

Sekolah swasta gratis di Jakarta tak akan menerapkan peraturan zonasi dan batasan usia atau umur seperti di sekolah negeri.

Baca Selengkapnya