Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan Kemenkes Kasus Covid di Jateng Sempat Tertinggi: Kekeliruan Laporan Data

Penjelasan Kemenkes Kasus Covid di Jateng Sempat Tertinggi: Kekeliruan Laporan Data Ilustrasi corona. ©2020 Merdeka.com/shutterstock

Merdeka.com - Kasus Covid-19 di Jawa Tengah mencatat rekor tertinggi pada Minggu (29/11) yakni mencapai 2.036 dalam sehari. Jawa Tengah mengalahkan DKI Jakarta yang mencatat penambahan kasus Covid-19 1.411 orang.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kemenkes, Budi Hidayat mengatakan, melonjaknya kasus Covid-19 harian di Jawa Tengah karena kesalahan dalam pelaporan data. Kesalahan bukan dilakukan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan, melainkan Dinas Kesehatan di Jawa Tengah.

Dia menjelaskan, data yang dipublikasikan Kementerian Kesehatan melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 bersumber dari fasilitas kesehatan yang ada di setiap kabupaten atau kota. Data dari fasilitas kesehatan diteruskan kepada Dinas Kesehatan tingkat kabupaten untuk diverifikasi.

Setelah proses verifikasi selesai, data tersebut diteruskan ke Dinas Kesehatan tingkat provinsi. Selanjutnya diverifikasi kembali oleh Dinas Kesehatan tingkat provinsi hingga akhirnya diserahkan ke Pusdatin Kemenkes.

"Jadi data diinput dari bawah ke atas dan melalui verifikasi," katanya saat dihubungi merdeka.com, Selasa (1/12).

Sebelumnya, Gubernur sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan melonjaknya kasus Covid-19 di wilayahnya karena terjadi perbedaan data antara pemerintah pusat dan daerah.

"Bagian data Dinkes Jateng selalu komunikasi dengan pengelola data di Kemenkes dan satgas, agar rilis data sama atau tidak berbeda terlalu banyak," ujar Ganjar dikutip dari Antara, Senin (30/11).

Dinkes Jateng sendiri mengaku kaget data kasus Covid-19 pada 29 November 2020 menembus 2.000 orang. Menurutnya, itu terjadi karena data ganda dan kasus lama dimasukkan kembali pada rilis.

"Itu mengagetkan kita semuanya, bahwa dikatakan dalam rilis (Satgas Covid-19) itu Jateng tertinggi di Indonesia pada 29 November 2020 dengan jumlah kasus 2.036. Ini berbeda jauh dari data kami yang hanya 844 penambahannya," kata Kadinkes Jateng, Yulianto, di Semarang.

Saat dilakukan penelusuran, katanya, ternyata data yang dirilis oleh Satgas Covid-19 sebanyak 2.036 kasus tersebut terjadi data ganda. Bahkan ada 519 data yang ganda dalam rilis tersebut.

"Selain itu, kami temukan juga ada 75 orang yang pada minggu sebelumnya sudah dirilis, kemarin dirilis lagi. Untuk temuan 519 yang dobel data itu, ada satu nama yang ditulis sampai empat hingga lima kali sehingga total data yang dobel sebanyak 694 kasus. Itu hari itu saja, ya saat rilis Jateng tambah 2.036," ujarnya.

Yulianto mencontohkan data ganda kasus positif Covid-19 terjadi di Kabupaten Kendal. Pada rilis Satgas Covid-19 pusat itu tercantum satu nama pasien yang ditulis sampai lima kali.

Tidak hanya data ganda, Dinkes juga menemukan banyak kasus lama yang dimasukkan dalam rilis Satgas Covid-19 pada 29 November 2020 atau banyak data yang sebenarnya sudah diinput pada Juni 2020.

"Jadi dari jumlah penambahan kasus yang disebut Satgas Covid-19 sebanyak 2.036 itu, ternyata ada dobel data banyak. Selain itu, juga kasusnya sudah lama, bahkan sudah beberapa bulan yang lalu baru dirilis kemarin," katanya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Menkes Budi Ungkap Pj Gubernur Heru Akui Kasus Stunting Jakarta Naik, Ini Penyebabnya
VIDEO: Menkes Budi Ungkap Pj Gubernur Heru Akui Kasus Stunting Jakarta Naik, Ini Penyebabnya

Data itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Dinkes Jateng Catat 2.882 Pengidap HIV Triwulan III 2023, Terbanyak di Semarang
Dinkes Jateng Catat 2.882 Pengidap HIV Triwulan III 2023, Terbanyak di Semarang

Selain Kota Semarang, disusul Kabupaten Kendal terdapat temuan 129 kasus HIV dan Kabupaten Jepara 127 kasus HIV

Baca Selengkapnya
Kasus DBD Naik Hampir 3 Kali Lipat, Ini Penjelasan Kemenkes
Kasus DBD Naik Hampir 3 Kali Lipat, Ini Penjelasan Kemenkes

Hingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD

Kementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kemenkes Sebut Pasien ISPA 200.000 per Agustus, Tegaskan Tak Sepenuhnya Salah Polusi
VIDEO: Kemenkes Sebut Pasien ISPA 200.000 per Agustus, Tegaskan Tak Sepenuhnya Salah Polusi

Penyakit Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA tengah menjadi ancaman di Indonesia, khususnya warga sekitar Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya