Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan Kemenkes soal Nakes Positif Covid-19 usai Divaksinasi Dosis Pertama

Penjelasan Kemenkes soal Nakes Positif Covid-19 usai Divaksinasi Dosis Pertama Nakes di Makassar jalani vaksinasi. ©2021 Istimewa

Merdeka.com - Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi turut prihatin atas kondisi sejumlah tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 usai mendapatkan penyuntikan dosis pertama vaksin Sinovac. Nadia menyebut, mereka terpapar Covid-19 sebelum mendapatkan vaksin Covid-19.

"Sangat mungkin tenaga kesehatan dan beberapa tokoh masyarakat yang positif setelah mendapatkan vaksinasi dosis pertama ini terpapar oleh virus Covid-19 tetapi pada saat vaksinasi mereka belum memiliki gejala," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kemenkes RI, Senin (22/2).

Nadia nengatakan, tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat tersebut sedang dalam masa inkubasi saat menerima dosis pertama vaksin Covid-19. Masa inkubasi Covid-19 sendiri tercatat mulai satu hingga 14 hari.

Orang lain juga bertanya?

Mantan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes ini memastikan tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat yang terinfeksi Covid-19 tidak terkait dengan vaksin Sinovac. Vaksin Sinovac, kata Nadia, merupakan vaksin yang mengandung virus mati.

Sehingga, vaksin Sinovac yang masuk ke dalam tubuh tidak akan menimbulkan virus baru atau menyebabkan terinfeksi Covid-19.

"Dia (vaksin Sinovac) tidak akan menimbulkan penyakit tetapi dia mampu merangsang atau pun membuat tubuh kita, menstimulus tubuh kita untuk merespons terhadap antigen atau virus yang tadi sudah dimatikan," jelasnya.

Nadia juga memastikan vaksin Sinovac aman untuk orang di atas 18 tahun. Keamanan vaksin sudah ditandai dengan emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). EUA diterbitkan BPOM pada Senin, 11 Januari 2021.

"Artinya sudah betul-betul dilihat dan dikaji terkait aspek keamanan sehingga dipastikan penyuntikan vaksin ini tidak menimbulkan penyakit pada orang yang mendapatkan vaksinasi tersebut," tutupnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19

Beredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio

Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Menkes: HMPV Hampir Tidak Menyebabkan Kematian
Menkes: HMPV Hampir Tidak Menyebabkan Kematian

Menurut Budi, masyarakat tak perlu khawatir karena virus tersebut berbeda dengan Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya